Malam....
Btw, terima kasih untuk kalian yang sudah rajin vote dan komen 😙
Tidak lupa mengingatkan, sebelum baca tolong VOTE dulu ya ☺️ Dan jangan lupa penuhi paragraf dengan komen kalian 😉
Selamat membaca!
────────────────────────────────────────────
Victor yang saat ini berada di kampus untuk menjemput Talia, segera beranjak dari posisinya ketika melihat sosok Elena berjalan menuju kendaraan.
"Apa kabar, Elena?" ucap Victor setelah berhasil memotong langkah Elena. Bibirnya menerbitkan seringai ramah.
Elena menatap Victor dengan jengah. "Apa maumu?"
"Kenapa tidak pernah masuk kuliah?" tanya Victor.
"Kau berbicara seolah setiap hari kau mencariku dan ingin berjumpa denganku." Jika Victor tidak mencarinya, mana mungkin lelaki itu tahu dirinya tidak pernah masuk kuliah.
"Aku memang mencarimu." Beberapa hari belakangan ini Victor menunggu Elena di parkiran kampus. Tapi ia tidak pernah melihat kendaraan Elena apalagi melihat batang hidung Elena. Maka dari itu Victor berkesimpulan jika Elena tidak pernah masuk kuliah.
"Untuk apa mencariku?"
"Mengobrol. Ayo cari tempat yang lebih nyaman."
"Waktumu hanya lima menit, tidak lebih." Elena lebih dahulu berlalu meninggalkan Victor.
Elena memilih duduk bersila di bawah pohon. Lalu ia membuka tas kain yang ia tenteng, mengeluarkan salah satu makanan ringan dan juga cup minuman berisi jus jerus. Ia tadi singgah ke foodcourt kampus membeli makanan ringan untuk dibawa ke basecamp. Ia memang berencana pergi ke basecamp karena Kai dan yang lain berada di sana.
Victor ikut duduk di bawah di samping Elena. "Hadiah apa yang cocok diberikan untuk perempuan?"
"Talia ulang tahun?" Elena tampak sibuk memakan camilan berbahan utama daging ayam yang dipotong kecil dan diolah dengan bumbu pedas.
"Ya. Dua minggu yang lalu," ujar Victor sambil mengamati Elena yang tampak lahap menyantap potongan ayam pedas.
"Sudah berlalu untuk apa kau ingin memberinya hadiah?"
"Katakan saja apa saranmu."
Elena sedikit kepedasan, ia minum jus jeruknya dengan buru-buru. Setelahnya barulah Elena menanggapi. "Kalau punya uang berikan sesuatu yang mahal," balas Elena acuh tak acuh, ia kembali melahap ayam pedasnya.
"Sesuatu yang mahal apa contohnya?" Tangan Victor terulur untuk mencomot satu potongan daging ayam yang sedari tadi menjadi perhatian Elena.
Elena memukul punggung tangan Victor.
"Minta satu, pelit sekali," gerutu Victor.
"Jangan pakai tangan." Lalu Elena memberikan sendok berbahan plastik pada Victor.
"Jawab pertanyaanku sebelumnya," ucap Victor sambil mengunyah daging ayam pedas tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
PREDESTINATION
RomanceSaat mendekati tikungan terakhir, mobil di belakang Elena kehilangan kendali. Dan insiden mengerikan itupun terjadi. Kejadian tersebut begitu cepat, Elena tidak sempat melakukan antisipasi sekedar melakukan manuver untuk menghindar. Mobil lawan meng...