07. Startling

70.8K 6.7K 902
                                    

Baru kelar ketik nih pren....ada yang nungguin?

Sebelum baca tolong VOTE dulu ya ☺️
Dan jangan lupa penuhi paragraf dengan komen kalian 😉

Kalau pada pelit vomen, jangan protes kalau Author bakal pelit update 😛

Selamat membaca!
────────────────────────────────────────────

Dengan ekspresi wajah skeptis mereka, Kai, Nico dan yang lain menatap dua mobil yang baru melewati garis start. Siapa yang mengemudikan mobil Nico? Itulah pertanyaan yang ada di benak mereka.

"Adikmu," ucap Kai yang baru saja merebut ponsel dari seseorang yang berada di dekatnya. Layar ponsel menampilkan balapan secara live streaming.

"Apa!?" Kata Nico hampir berteriak.

*****

Kai merentangkan satu tangannya ke depan tubuh Nico, menghalangi Nico pergi. Lagipula apa yang bisa Nico lakukan? Tidak mungkin Nico menyusul Elena kemudian menghentikan kendaraannya, bukan?

"Adikmu bisa balapan." Perkataan Kai barusan bukan pertanyaan, melainkan sebuah pernyataan. Kai berkata dengan pandangan terpusat pada layar ponsel yang menampilkan live streaming adu balap antara Elena yang mengemudikan mobil Nico yang berwarna kuning dan Tonny yang mengemudikan mobil berwarna merah.

"Racing linenya sangat optimal," lanjut Kai yang tentunya tahu betul perbedaan antara pembalap dengan pengemudi non-balap.

Tanpa memberi tanggapan atas perkataan Kai barusan, Nico ikut memerhatikan ponsel yang dipegang Kai. Mulanya jantung Nico hampir lepas dari tempatnya setelah mendengar Elena balapan. Tapi sekarang, Nico tidak bisa untuk tidak terheran-heran melihat bagaimana Elena memacu kendaraannya dengan begitu piawai.

"Maafkan aku, Nic, Elena memintaku untuk tidak memberitahumu sebelum balapan dimulai," kata Sam yang kini berada di belakang Nico.

"Apa saja yang kau ketahui?" Tanya Nico kemudian.

Sam lantas bercerita pada Nico, termasuk pula menjadikan mobil sebagai taruhan. Kemudian terdengar helaan napas kasar dari Nico. Bukan perihal mobilnya yang akan menjadi milik Tonny seaindainya Elena kalah, namun ia memikirkan keselamatan Elena meski sejauh ini Elena tampak bisa menguasai laju kendaraannya dalam kecepatan tinggi.

Berbeda dengan balapan sebelum-sebelumnya, kali ini suasana lebih hening karena manusia di sana tampak serius sekaligus tegang menyaksikan balapan yang sedang berlangsung. Ini merupakan pertama kalinya ada perempuan yang ikut serta dalam balapan. Mereka tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan untuk melihat penampilan Elena beradu balap dengan Tonny yang notabenenya adalah salah satu pembalap terbaik yang dimiliki klub Drunkola.

"Bagaimana bisa dia melakukan drifting semahir itu?!" Pekik Gavin ketika tiba di belokan berbentuk huruf S, tikungan yang paling tajam di jalan yang menjadi lintasan, Elena melakukan drifting yaitu berbelok dengan kecepatan tinggi.

Hanya pembalap yang berada pada level pro yang dapat melakukan drifting melalui belokan yang berlawanan tanpa roda mencengkeram jalan aspal. Sebab kebanyakan pembalap, termasuk Gavin sendiri terbiasa melakukan trail braking saat melewati belokan. Yakni dengan menginjak rem sesekali saat belokan, tidak sepenuhnya mengangkat gas, namun berganti-gantian menekan gas dan rem saat belok. Hal tersebut dikarenakan trail braking jauh lebih mudah dilakukan dibanding  dengan drifting.

PREDESTINATIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang