Saya ucapkan terima kasih untuk kalian yang sudah Vote dan Komen di chapter sebelumnya
Sebelum baca tolong VOTE dulu ya pren ☺️
Dan jangan lupa penuhi paragraf dengan komen kalian 😉────────────────────────────────────────────
"Bisa-bisanya Elena mengabaikanku," celetuk Talia yang kini berada di samping Kai.
"Kau mengenal Elena?" Kai justru bertanya balik.
"Jika tidak mana mungkin aku tau namanya," balas Talia.
Kai lalu kembali masuk ke dalam. Tapi baru beberapa langkah, Talia tiba-tiba menghadangnya. "Bagaimana denganku? Sudah aku bilang aku tidak bawa uang dan ponsel," ucap Talia memelas.
"Bukan urusanku."
"Ya sudah. Aku akan menunggumu mengantarku pulang."
Kai menghela napas pendek, menatap jengah pada Talia. "Aku akan memanggil taksi kemari." Kemudian Kai meraih dompet dan memberikan beberapa lembar uang pada Talia.
"Terima kasih, kau memang baik hati." Bibir Talia menerbitkan senyum manis.
Tanpa ingin menanggapi, Kai meninggalkan Talia kemudian ikut duduk di sofa yang di tempati oleh Gretta. Ia mencomot paha ayam yang ada di meja kemudian menyantapnya.
"Elena pulang?" tanya Gretta kemudian dijawab Kai dengan mengedikkan bahu.
"Siapa dia?" Gretta masih menikmati ayam goreng. Pandangannya terarah pada wanita yang dibawa Kai kemari. Wanita itu sekarang duduk di bangku di bawah pohon yang berada di depan bangunan.
"Talia," singkat Kai menanggapi.
"Maksudku, apa hubunganmu dengannya? Kenapa kau mengajaknya kemari?"
"Aku tidak mengajaknya. Dia tiba-tiba mencegatku dan berkata ingin menumpang."
"Jadi kau baru mengenalnya?"
"Sebelumnya kami pernah bertemu." Setelah ayam pertamanya habis, Kai meraih ayam yang kedua.
Kai tampak menikmati paha ayamnya, padahal pikirannya sedang melanglang buana memikirkan Elena. Setelah beberapa hari tidak muncul batang hidungnya, mengabaikan semua panggilannya saat ia menelepon, hari ini tiba-tiba Elena berkata tidak ingin dekat dengannya lagi. Setelah diterbangkan atas euforia jalinan kedekatannya dengan Elena selama ini, mana mungkin ia rela memutuskan kedekatannya dengan Elena begitu saja.
"Kai."
"Hmm."
"Ayamnya masih banyak, kenapa kau sibuk dengan tulang itu?" Gretta berkata demikian karena Kai justru mengemut tulang yang sudah tidak ada lagi dagingnya.
Kai langsung melirik tulang ayam yang setengahnya lagi masih berada di dalam mulutnya.
✮✮✮✮✮
"Hai, Fris," sapa Elena begitu masuk ke dalam rumah dan melihat Friska menonton televisi. Karena meja di hadapan Friska terdapat buah-buahan dan salah satunya adalah pisang, Elena memilih ikut bergabung dengan Friska.
KAMU SEDANG MEMBACA
PREDESTINATION
RomanceSaat mendekati tikungan terakhir, mobil di belakang Elena kehilangan kendali. Dan insiden mengerikan itupun terjadi. Kejadian tersebut begitu cepat, Elena tidak sempat melakukan antisipasi sekedar melakukan manuver untuk menghindar. Mobil lawan meng...