Saya ucapkan terima kasih untuk 1,7k komen dichapter sebelumnya 😙
Tidak lupa mengingatkan, sebelum baca tolong VOTE dulu ya ☺️ Dan jangan lupa penuhi paragraf dengan komen kalian 😉
Btw, chapter ini cukup pendek hanya 1500an kata, semoga tetep greget yak meski ga sepanjang biasanya 😆
Selamat membaca!
────────────────────────────────────────────
Event drag race yang diselenggarakan kali ini menggunakan sistem eliminasi. Pada babak pertama, setengah dari total peserta dengan catatan waktu terburuk pada kualifikasi maka dinyatakan gugur. Lalu peserta yang berhasil lolos, kembali pertemukan secara acak untuk adu balap di babak kedua.
Sama halnya pada babak pertama, pada babak kedua juga ditentukan berdasarkan catatan waktu. Semua peserta yang lolos pada babak kedua telah beradu kecepatan, hanya tinggal menunggu keputusan siapa sajakah peserta yang akan lolos ke babak ketiga.
Seluruh anggota Cerberus yang mengikuti event drag race kali ini, lolos pada babak kedua dan kini mereka juga berharap bisa lolos untuk maju ke babak ketiga. Kemudian saat layar monitor menampilkan nomor peserta yang berhasil lolos, seluruh anggota Cerberus berteriak heboh karena nomor mereka tertera di layar tersebut. Ya, kesepuluh anggota Cerberus semuanya berhasil lolos menuju babak ketiga.
Hari sudah menjelang petang, pertandingan akan dilanjutkan esok hari. Anggota Cerberus kini bersiap-siap meninggalkan lokasi untuk menuju motel tempat mereka menginap.
"Apa yang kalian lakukan jika tas ini aku bawa kabur?" Celetuk Gavin yang saat ini memindahkan uang hasil taruhan ke dalam tas jinjing berukuran besar.
"Kunci inggris ini akan terlebih dahulu melayang ke arahmu sebelum kau berhasil kabur." Barra mengacungkan kunci inggris 15 inci ke arah Gavin.
"Sangat tidak ramah."
"Untuk apa ramah pada maling."
Obrolan Barra dan Gavin barusan berhasil mengundang gelak tawa beberapa temannya.
Kai yang saat ini sedang memerhatikan kertas yang berisi hasil perolehan waktu balapan anggota Cerberus, melirik Elena yang baru saja mengangkat cooler box untuk dimasukkan ke dalam mobil. Lalu saat perempuan itu membereskan beberapa kursi lipat, Kai kembali melirik Elena yang bersikap acuh tak acuh atas keberadaannya.
Menyadari ada sepasang mata yang memerhatikannya, Elena menatap satu-satunya manusia yang paling dekat dengannya. "Jangan menatapku atau kucolok matamu!" Sungutnya. Ia masih dongkol dengan perubahan sikap lelaki itu yang mendadak menjadi aneh dan menyebalkan.
Kai mendekatkan langkah ke arah Elena, mencondongkan tubuh untuk membawa bibirnya ke dekat telinga Elena. "Kau terlalu percaya diri. Padahal aku sedang menatap wanita seksi yang memakai baju motif macan itu." Setelahnya, Kai berlalu dari sana.
Elena menoleh untuk mencari wanita yang Kai maksud. Sepuluh langkah dari posisinya, Elena melihat wanita mengenakan kaos motif macan, dalam posisi membungkuk dan membelakanginya. Wanita itu sepertinya sedang membersihkan sepatunya. Posisi wanita itu yang membungkuk dan hanya mengenakan rok yang sangat pendek, membuat bokongnya terekspos.
KAMU SEDANG MEMBACA
PREDESTINATION
RomanceSaat mendekati tikungan terakhir, mobil di belakang Elena kehilangan kendali. Dan insiden mengerikan itupun terjadi. Kejadian tersebut begitu cepat, Elena tidak sempat melakukan antisipasi sekedar melakukan manuver untuk menghindar. Mobil lawan meng...