25. Meet Mom

49.3K 5.4K 2.7K
                                    

Saya ucapkan terima kasih untuk 2,4k komen di chapter sebelumnya 😙

Tidak lupa mengingatkan, sebelum baca tolong VOTE dulu ya ☺️ Dan jangan lupa penuhi paragraf dengan komen kalian 😉

Selamat membaca!

────────────────────────────────────────────

Elena tidak bisa abai begitu saja saat mendengar Veronica, ibu kandung raga ini dan tentunya juga ibu kandung Nico, dianiaya oleh pria yang kini berstatus sebagai suaminya. Oleh sebab itu kini ia bersama Nico dalam perjalanan menuju kota Peybury.

"Bilang kalau capek atau ngantuk, biar aku yang ganti menyetir," ucap Elena menawarkan.

"Menyetir sehari semalam tanpa istirahat saja sepertinya aku sanggup," seloroh Nico.

Elena tidak menanggapi, namun bibirnya menerbitkan senyum sekilas. Kini ia duduk dalam posisi miring ke arah Nico. Terkadang ia bertanya-tanya, seandainya ia mengatakan yang sejujurnya pada Nico bahwa dirinya bukan Elena Morales yang asli, apa Nico masih menyayanginya? Tapi Elena menelan kembali pemikiran tidak bermutu itu. Jika ia bercerita dirinya berasal dari belahan dunia yang berbeda, yang mendengar ceritanya pasti akan menganggapnya gila.

Tapi jika boleh jujur, Elena hampir melupakan kenyataan bahwa dirinya bukan pemilik asli tubuh ini. Sebab, ingatan Elena Morales yang seringkali menyeruak dan bergabung dengan pikirannya, membuat semua ini tampak nyata dan seolah menegaskan bahwa tubuh ini sepenuhnya menjadi miliknya. Atau anggap saja jika ia adalah Elena Morales dan Elena Morales adalah dirinya.

Sejauh ini Elena merasa nyaman-nyaman saja berada di sini dan dekat dengan manusia-manusia yang mulanya ia anggap asing. Di dunia nyata kehidupannya juga tidak lebih bergairah dibanding berada di tempat ini. Sebab di tempat ini ia kembali merasakan bagaimana memiliki keluarga yang utuh. Ia memiliki kakak yang memiliki passion yang sama dengannya di bidang balapan, dan itu rasanya tentu saja mengasyikan.

Bukannya Elena lantas melupakan orang-orang terdekatnya di dunia nyata seperti rekan-rekannya satu klub dulu, ayahnya, mendiang ibunya, dan mendiang Kaivan, mereka tetap memiliki tempat tersendiri di hati dan pikirannya. Namun sungguh, ia sudah menerima takdir yang membawanya kemari, dan selalu siap menghadapi proses dan tahapan kehidupan untuk esok hari dan seterusnya.

"Padahal sejak awal aku sudah tidak setuju mama menikah dengan Robert," ucap Nico membahas pernikahan Veronica dan suaminya sekarang.

"Baru ketahuan sikap aslinya sekarang," balas Elena seadanya.

Menurut ingatan Elena, semenjak bercerai dengan Alec, Veronica sempat menikah dengan pria berumur yang kaya raya. Tapi tiga tahun usia pernikahan, suami Veronica meninggal dunia karena riwayat penyakit diabetes yang diderita. Kemudian lima bulan yang lalu Veronica kembali menikah dengan Robert, pria yang usinya 10 tahun lebih muda dari Veronica. Dan siapa sangka jika suami Veronica yang sekarang malah ringan tangan.

"Lagipula apa yang mama lihat dari Robert? Pekerjaannya tidak jelas, keluarganya tidak jelas, tunawisma pula. Selama menikah, Robert hanya menjadi benalu bagi mama."

Nico menjadi saksi bagaimana memuakkannya sikap Robert. Sejauh pengamatannya saat ia berkunjung ke rumah Veronica, keseharian Robert hanya ongkang-ongkang kaki tanpa melakukan kegiatan positif apapun. Jikalau pun pamit bekerja, pekerjaannya apa dan di mana juga tidak jelas karena Robert akan berangkat dan pulang sesuka hati. 

PREDESTINATIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang