02. Elena Morales

102K 8K 416
                                    

Up dua chapter sekaligus! Jangan lupa vote dan komennya ☺️

Selamat membaca!
────────────────────────────────────────────

Entah berapa lama Elena berbaring di ranjang dalam posisi rebahan, kedua kakinya menjuntai ke lantai, netranya menatap nyalang pada langit-langit kamar, dan benaknya melanglang buana memikirkan kejadian yang sedang ia alami. Elena syok bukan main. Setelah insiden kecelakaan mengerikan yang menimpanya, ia tidak pergi ke alam baka tapi justru terbangun di negeri antah berantah, dimensi lain, atau entahlah apa sebutannya— Elena sungguh kesulitan mencerna keadaaan.

Negara Gunula.

Kota Radbal.

Elena Morales, usia 21 tahun.

Bisa-bisanya ia berada di dalam novel yang ia baca beberapa jam sebelum kematian menghampirinya. Benar, ia menempati raga salah satu tokoh dalam novel yang kebetulan memiliki nama yang sama dengannya. Ya, 'berada di dalam novel', sungguh di luar nalar!

Saat membuka mata, ia berada di ranjang tempat raga ini berbaring, dan tidak berselang lama ingatan-ingatan asing mulai menyeruak ke dalam benaknya. Ternyata itu adalah ingatan yang dimiliki Elena Morales. Tidak hanya raga Elena Morales yang ia tempati, namun ingatan pemilik raga ini juga ikut bergabung memenuhi pikirannya.

Tempat ini adalah tempat fiktif karangan sang penulis novel, Elena yakin jika tempat ini tidak tertera pada peta di dunia nyata. Jadi Elena menarik kesimpulan bahwa dirinya memang telah mati kemudian terlempar ke dunia fiktif ini. Apa sebutannya? Perpindahan jiwa? Metempsikosis? Transmigrasi? Reinkarnasi?

Entahlah.

Tapi bagaimana bisa? Lalu dimana Elena Morales asli? Elena tidak tahu, hanya Tuhan yang mengetahui. Tapi mungkin ini justru takdir baik baginya, sebab Tuhan masih memberinya kehidupan kedua, yah meski harus hidup di tempat fiktif ini.

Baiklah, sudah cukup ia berkutat dengan pikirannya. Ia hanya perlu menerima takdir tanpa bisa menolaknya, siapa tahu Tuhan telah menyiapkan hal menarik di tempat fiktif ini. Setidaknya ia masih bisa menjalani kehidupan normal sebagai manusia, bukan menjadi arwah gentayangan. Itulah sisi positif yang Elena ambil.

Elena bangkit dari ranjang untuk menuju meja rias. Hal pertama yang ia lakukan setelah ingatan-ingatan pemilik raga sebelumnya memenuhi pikirannya, yaitu bercermin. Saat itu juga ia hampir pingsan melihat fisik Elena Morales yang memiliki warna rambut merah muda, dan riasan wajah yang sangat berlebihan hingga tampak seperti badut.

Setelah Elena melepas soflens yang sebelumnya melekat pada netra pemilik raga ini, ia melihat bola mata berwarna biru seindah lautan. Oh, ini persis seperti warna bola matanya saat di dunia nyata dulu. Berikutnya, ia meraih kapas kemudian membasahi kapas dengan make up remover berbahan minyak. Lalu ia gunakan untuk membersihkan riasan yang menempel pada seluruh wajahnya. Yang terakhir, Elena menggunakan micellar water untuk menyempurnakan proses pembersihan wajah.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
PREDESTINATIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang