Sebelum baca tolong VOTE dulu ya pren ☺️
Dan jangan lupa penuhi paragraf dengan komen kalian 😉Silakan ditonton sebelum mulai baca👇🏻 supaya menghalunya semakin lancar 😄
────────────────────────────────────────────
Banyak orang beranggapan jika balap liar merupakan sesuatu yang berbahaya. Terlebih lagi, hal tersebut adalah tindakan ilegal yang melanggar hukum. Namun kenyataannya, balap liar adalah sebuah budaya urban yang terus terjaga di kota Radbal. Yakni kota di mana Elena berada saat ini.
Elena telah mendengar banyak hal dari Gretta. Salah satunya adalah, ada kelompok tersendiri yang mengklaim turut bertanggung jawab atas segala hal yang berkaitan dengan penyelenggaraan balapan, dan mereka juga sengaja menutup jalan yang menjadi lintasan balapan.
Mobil yang dikemudikan Gretta melewati jalanan yang akan menjadi lintasan balap. Wajah Elena tampak takjub karena balap liar di tempat ini lebih heboh dibandingkan dengan di dunia nyata. Salah satu mobil yang interiornya dimodifikasi dengan perangkat sound system, memperdengarkan musik kencang yang mampu menghidupkan suasana menjadi lebih bersemangat. Lalu manusia yang hadir tidak hanya untuk menonton balapan, mereka yang memiliki hobi otomotif tumpah ruah memenuhi pinggir jalan untuk sengaja memamerkan kendaraan hasil modifikasi mereka.
"Malam ini ramai sekali." Gretta tampak celingukan mencari tempat kosong untuk memarkirkan kendaraannya.
"Apa hanya anggota klub yang boleh ikut balapan?" Tanya Elena.
"Tidak juga. Balapan ini bebas untuk siapa saja asal punya uang untuk taruhan," balas Gretta.
Setelah menemukan tempat untuk memarkirkan kendaraan, Gretta memakai alas kakinya terlebih dahulu sebelum turun kendaraan.
"Kau terbiasa mengemudi tanpa alas kaki?" Celetuk Elena berkomentar, di akhiri dengan kekehan geli.
"Begitulah. Turunlah terlebih dahulu. Aku perlu membenarkan riasan wajahku," ujar Gretta.
Elena lantas keluar dari kendaraan untuk bergabung dengan anggota Cerberus.
Siulan Gavin menyambut kedatangan Elena. "Hai, Elena Sayang, malam ini kau cantik sekali."
Kai yang kebetulan berada di dekat Gavin, menoleh saat Gavin menyebut nama Elena. Sekilas Kai memerhatikan penampilan Elena secara keseluruhan. Perempuan itu tidak berpakaian feminin, hanya mengenakan atasan kaos hitam yang dipadukan dengan jaket. Kemudian sebagai bawahannya, Elena mengenakan celana pendek berbahan jeans yang jauh di atas lutut. Penampilan yang simpel namun tampak pantas dikenakan perempuan itu.
Tetapi Kai kembali dibuat heran oleh Elena. Bagaimana tidak, Elena tadi sempat menerbitkan senyum untuk menanggapi ucapan Gavin. Namun pada saat bersitatap dengannya, ekspresi perempuan itu langsung meredup dan mungkin bisa dikatakan murung. Aneh sekali, bukan?
"Kai, siapa perempuan itu? Baru kali ini aku melihatnya?" Tanya Hera yang kini bergelayut manja di lengan Kai.
"Adik Nico," jawab Kai singkat.
KAMU SEDANG MEMBACA
PREDESTINATION
عاطفيةSaat mendekati tikungan terakhir, mobil di belakang Elena kehilangan kendali. Dan insiden mengerikan itupun terjadi. Kejadian tersebut begitu cepat, Elena tidak sempat melakukan antisipasi sekedar melakukan manuver untuk menghindar. Mobil lawan meng...