🌠 • 19 • Kesalahan Besar

120 98 12
                                    

“Jika bertemu denganmu adalah kesalahan besar, lalu kenapa Tuhan mempertemukan kita berdua?”

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Jika bertemu denganmu adalah kesalahan besar, lalu kenapa Tuhan mempertemukan kita berdua?”

🌠

"Nggak tahu diri emang!"

"Nggak cukup satu cowok, dia embat juga temannya."

"Ini sekolah, woy! Bukan tempat buat nyari pamor!"

"Adik kelas zaman sekarang pada nekat, ya."

"Kasihan gue sama Yeri, cowoknya juga malah mau-mau aja milih ini anak. Dilihat dari sisi mana pun, Yeri lebih segalanya, kali."

"Si Riel di apa-apain tuh adik kelas, mungkin."

Sana membuang napas kasar. Enggan menanggapi kalimat pedas nan tajam para kakak kelasnya. Bisa-bisa urusannya makin runyam bila membalasnya, dicap ini-itulah oleh mereka. Fokusnya dia tujukan pada Gara. "Bisa bicara sebentar?"

"Ngapain lo di sini? Berani dekatin cowok gue?" tuding seorang gadis berdiri di samping Gara, tak lupa tangannya bergelayut di lengan sang lelaki.

Desahan napas frustrasi Sana keluar, belum apa-apa Rere malah menuduhnya seenak jidat. "Gue nggak ada urusan sama lo."

"Lo emang kurang ajar, ya! Heh! Lo itu adik kelas! Sopan dikit, kenapa?"

Sana mendengus. "Buat apa sopan sama orang yang gak punya sopan santun kayak lo?" balasnya sinis. Dia tidak mengacuhkan bisikan keras yang menyerukan ketidak sopanan dirinya terhadap Rere.

Geram. Rere mendorong kecil bahu lawannya. "Gue peringatin lo, sekali lagi lo dekatin Gara gue nggak akan tinggal diam."

"Gue nggak perlu takut sama orang yang beraninya ngancem doang."

Rere menyunggingkan senyum miring membalas, "Asal lo tahu aja, selama ini gue cuma nahan diri. Tapi, kalau itu mau lo, oke bakal gue buktikan ke lo kalau gue mampu bikin lo menderita selama sekolah di sini. Jangan harap lo bisa bebas keluar tanpa adanya campur tangan gue."

Sana melangkah, wajahnya ia dekatkan ke telinga Rere berbisik, "Gue yakin lo tahu betul siapa yang lebih berkuasa di atas lo. Dan gue tahu pasti, dia nggak akan biarin gue terluka karena siapapun, termasuk lo, Reiko Wijaya."

Rere bergeming. Kepalan tangannya terbentuk. Siapa lagi kalau bukan Angkasa Okta Wijaya, lelaki yang kehadirannya tidak bisa ia anggap enteng. Mereka bersaudara tiri dan fakta bahwa ia bukanlah anak kandung sang pemilik yayasan sekaligus Ayah kandung Angkasa masih terjaga. Ya, berita itu hanya mengatakan jika mereka bersaudara, entah kandung atau tiri.

Sana mengalihkan pandangan. "Ada yang perlu gue omongin sama lo, berdua," sahutnya pada Gara.

"Nggak ada salahnya kalian dekat, tapi ingat lo harus ekstra hati-hati karena setelah kalian bareng mulu, dia pasti bakal bergerak. Yang jelas kita nggak tahu apa yang dia rencanakan."

Escape From You [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang