“Kadang kala hidup di penuhi pilihan. Seperti kini, aku yang harus memilih salah satu di antara kamu atau dia.”
🌠
"Nyari apaan lo?" tegur temannya lelah mendapati Riel yang tertangkap matanya tengah menyisir ruangan hingga ke sudut. "Udah move on?" sindirnya terkekeh kecil melihat raut tak suka Riel.
Setahunya hubungan asmara Riel jauh dari kata pertengkaran, terlebih berbau putus. Tetapi dia salah, temannya ini ternyata telah mengakhiri hubungannya dengan gadis bernama Yeri. Cukup mengejutkan memang, apalagi Riel belum pernah menjalin hubungan sebelumnya. Lebih mengejutkannya lagi cerita di balik kata putus itu sendiri sukses membuat dua pendengarnya diam-diam menyumpah serapahi si pencerita yang kelewat keterlaluan.
Seukir senyum Riel tampil. Dagunya tertunjuk mengarah ke pintu masuk Kafe. "Tuh, lihat siapa yang gue tunggu," sahutnya ringan.
Mereka melongok ke arah yang di maksud Riel, pun seseorang yang diam khidmat mendengarkan pembicaraan temannya. Turut penasaran siapa yang ditunggu kehadirannya oleh Riel yang baru saja menjalani status available. Tentunya kesempatan itu tidak di sia-siakan para pengagumnya–fans mereka sama banyaknya belum lagi Bintang yang kalau di ibaratkan sudah go internasional, terkenal sampai ke sekolah lain–yang dulu hanya bisa menyaksikan keakraban Riel dan Yeri.
"Dia?" tanya Bintang kaget. Dia tahu Riel sedang berusaha move on dan mencari pengganti, tapi tidak dengan gadis itu, kan? Sungguh, jauh dari ekspetasinya. Berbanding jauh dengan Yeri, sang mantan pacar.
"Kenapa gak percaya? Mau gue buktiin?" balas Riel tertantang. Tujuannya kemari mestilah berbuah manis dan jauh dari kata kegagalan, apalagi gagal total. Senyuman Riel merekah melihat sosok itu telah berganti pakaian, memakai seragam pegawai. Tangannya terangkat bersiap memesan makanan. Mereka sengaja memesan saat sosok itu tiba, ide Riel tepatnya.
Sedangkan Bintang dan Gara saling lirik dalam diam. Hingga seorang gadis sampai di hadapan mereka siaga menyatat pesanan Riel. Kedua mata si gadis membulat sempurna menemukan dua lelaki yang tak lain adalah Gara dan Bintang, dua sosok yang termasuk dalam kandidat Bintang-nya. Ralat, tiga dengan Riel, si kandidat pertama yang mematahkan harapannya.
Gara tampak tak acuh dan Bintang menebar senyum simpul. "Hai, kita ketemu lagi," sapa Bintang sok akrab. "Kita belum kenalan, kan? Gue Bintang Radhika, gue lebih suka dipanggil Dhika, tapi mungkin lo mau manggil Bintang nggak masalah, kok. Dan lo?"
Sana mengabaikan Bintang. "Mau pesan apa?" tanyanya mengalihkan.
Bintang terkekeh pelan. Menarik kembali uluran tangan yang tak bersambut. "Jadi ini yang mereka namakan patah hati."
"Kak Riel, mau apa?" Sana tidak tahan untuk tidak menyumpal mulut si Bintang Sanjaya.
Riel menyebutkan pesanannya kemudian beralih menatap dua temannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Escape From You [COMPLETED]
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] Sana tak sadar jika dirinya telah menggali kenangan masa lalunya sendiri. Makin dia bertekad, makin dekat juga kenangan itu menyapa. Sayang, dia terlambat. Kini dia tak bisa mengembalikan waktu, karena sejak awal dia salah...