“Nyatanya aku malah terjebak dalam permainanku sendiri. Aku yang terlalu bodoh atau kamu yang pandai mengelabui?”
🌠
Kasak-kusuk di sekitar tak digubris sang gadis. Dia berjalan penuh percaya diri dengan bajunya yang terlihat kontras jika di bandingkan dengan anak-anak Wijaya kebanyakan. Jelas saja hari ini semua siswa di wajibkan memakai seragam putih-abu. Bahkan tanpa diberitahu pun mereka pasti memakai pakaian yang sama di hari ini.
"Heh, Sana! Lo kenapa pakai baju olahraga?" tegur salah satu temannya meneliti penampilan sang gadis. Mengernyitkan kening melihat pakaian yang dikenakan temannya.
Bukannya khawatir ataupun heboh karena kesalahannya, dia justru terkekeh kecil seolah teguran itu adalah lelucon. "Gimana keren, kan gue?"
"Keren apaan? Cari mati yang ada!" seru temannya yang lain.
"Ini lagi tren, Cha. Ya, gue ikutin lah," balas Sana ringan.
Marri menoyor pelan dahi Sana. "Tren kepala lo! Cepat ganti baju sana!"
"Iya, San, nanti lo kena hukuman lagi, loh," peringat Yasmin perhatian. Di antara teman-temannya hanya Yasmin yang ketika menengur secara baik-baik, tanpa siksaan maupun kata-kata pedas, seperti Marri dan Ocha.
"Justru karena itu, Yas! Gue—"
"Sana? Kenapa lo nggak pakai seragam?" tanya pemuda dengan tinggi cukup menjulang berdiri di sebelah Sana.
"Ada, lah pokoknya. Ayo," ajak Sana menipiskan bibir mengingat ide yang didapatnya setelah semalaman menguras habis isi otaknya.
"Nggak sebelum lo ganti pakai seragam!" seru Angkasa.
"Iya, iya nanti gue ganti, kok!"
"Sekarang, Sana!" perintah Angkasa tegas.
Sana menghela napas kasar. "Oke, gue ganti!" putusnya pasrah. Tak lama senyuman samarnya tampak. "Sampai ketemu di lapangan. Bye-bye," pamitnya berlari secepat mungkin menuju ke arah lapangan. Tempat dimana seluruh anak Wijaya akan melaksanakan apel rutin setiap hari Senin.
Sedangkan keempat temannya membuang napas berat. Mengira-ngira apa yang direncanakan gadis pencari Bintang-nya yang hilang tersebut. Entah apa yang dipikirkannya sampai berani melakukan pelanggaran cukup beresiko di pagi buta. Belum lagi kemungkinan Gara memberi hukuman berat untuknya.
Dan mungkin tujuan gadis itu berubah setelah dirinya menjadi famous di kalangan seluruh angkatan. Lantaran kerusuhan di kantin beberapa hari lalu. Tentunya banyak yang kagum padanya atas keberaniannya melawan seorang Reiko Wijaya, mengingat Rere bukanlah lawan yang mudah.
🌠
Di sinilah Sana berada kini. Berdiri di barisan paling pojok lapangan yang di isi oleh para pelanggar. Senyum jahilnya terukir melihat target balas dendamnya tengah berdiri di belakang barisan anak kelas XII Bahasa, hanya beberapa meter dari tempatnya berdiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Escape From You [COMPLETED]
Genç Kurgu[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] Sana tak sadar jika dirinya telah menggali kenangan masa lalunya sendiri. Makin dia bertekad, makin dekat juga kenangan itu menyapa. Sayang, dia terlambat. Kini dia tak bisa mengembalikan waktu, karena sejak awal dia salah...