Bab 38: Teka-teki Mr. Pumpkin

32 1 0
                                    

Siang itu Edgar mendatangi salah seorang kenalan Abraham yang lain. Dia di sambut oleh sepasang suami istri dengan umur berkisar enam puluh tahunan, mereka Mr & Mrs Ferlito.

“Ini pertama kalinya aku bertemu dengan pewaris MATEO Co.” sambut Mr. Ferlito ramah, namun tidak dengan Mrs. Ferlito yang terlihat mencurigai Edgar.

“Terima kasih karena sudah bersedia menerimaku.” ucap Edgar, wajahnya tegas dan penuh kharisma.

“jadi apa tujuan kedatangan anda, tuan Mateo?” tanya Mr. Ferlito menelisik.

“Mr. Ferlito, apakah anda mengenal ini?” Edgar menyodorkan selembar foto di hadapan Mr. Ferlito.

Seketika wajah pria itu menjadi kaku, begitu juga dengan Mrs. Ferlito yang menatap Edgar penuh kemarahan.

“kau bagian dari bedebah itu?” tanya Mrs. Ferlito membuat ancang-ancang siap menyerang Edgar.

“Bukan. Saya sedang mencari keberadaannya saat ini,” sahut Edgar tetap tenang.

“tidak perlu mencarinya, mungkin dia sudah mati,” sahut Mrs. Ferlito.

“Mr. Ferlito, ada sedikit yang engkau ketahui tentang Abraham?” tanya Edgar mengabaikan kemarahan Mrs. Ferlito.

“Kami tidak mengetahui keberadaanya, jika itu yang ingin anda ketahui,” … “sekarang kau bisa pergi.” terlihat ada sesuatu yang terpendam dalam nada pembicaraan pria itu.

Edgar menatap pasangan itu secara bergantian, meski terlihat penuh kemarahan tapi Edgar dapat merasakan jika mereka orang yang baik.

“Saya harus menemukan pria ini untuk mengungkapkan kematian adikku.” ucap Edgar membuat Mr & Mrs Ferlito saling menatap satu sama lain.

Berita duka dari keluarga Mateo memang sempat menghebohkan dunia beberapa bulan lalu tapi hanya berlangsung dua hari ketika berita itu tiba-tiba redam hingga saat ini.

“Benarkan seperti itu?” tanya Mrs. Ferlito menelisik wajah Edgar.

“jadi bisakah anda memberi tahu sesuatu tentang pria ini?” walau belum yakin namun Edgar bisa merasakan kemarahan dari pasangan itu, kemungkinan besar karena tindakan Abraham kepada mereka.

Setelah terdiam selama beberapa menit, Mr. Ferlito akhirnya bersedia mengungkapkan apa yang ia ketahui akan Abraham Fernando.

“Aku tidak mengenalnya dengan baik, namun suatu ketika dia datang dengan tujuan untuk membeli tanah milik kami yang berada di pinggir kota,”

“kita sempat bertemu dua kali untuk bernegosiasi, namun tidak ada kecocokan karena Abraham hanya bisa membayar setengah dari harga yang kami tawarkan. Sementara nilai tanah yang akan ia beli sangat tinggi dan lokasi cukup strategis.”

“karena gagal mendapat tanah, dua hari kemudian kami mengalami kecelakaan mobil,” Mr. Ferlito berhenti sejenak, istrinya berusaha mengelus pundak pria itu untuk menenangkan.

Edgar masih menunggu apa yang selanjutnya terjadi.

“Kecelakaan itu berhasil merenggut nyawa anak lelaki saya satu-satunya,” lanjut Mr. Ferlito setelah berhasil menguasai diri.

“Pelaku di balik itu semua Abraham Fernando.”

“dari mana kalian mengetahui jika bajingan itu pelakunya?” tanya Edgar penasaran.

“salah seorang tetangga mengetahui keberadaan Abraham di lokasi kejadian,” … “dulu ada salah seorang polisi yang bersedia membantu kami untuk mengungkap kasus ini, dia menemukan bukti jika Abraham lah dalangnya tapi tak lama kemudian pria itu juga ditemukan meninggal karena bunuh diri.”

“tidak ada yang berani mengambil kasus itu, sampai sekarang kejadian itu dinyatakan murni kecelakaan,” lanjut Mr. Ferlito.

“anda bisa menceritakan bagaimana kronologi kecelakaan itu?” tiba-tiba saja Edgar merasa jika hal ini sama dengan apa yang di alami oleh keluarga Agatha.

“kami di tabrak oleh truk yang sedang membelok dalam kecepatan tinggi dan anehnya sang supir menghilang tanpa jejak.” ungkap Mr. Ferlito.

Seperti dugaan Edgar, namun yang menjadi pertanyaanya mengapa Mr Pumpkin mengincar keluarga Agatha?

Edgar menghela nafas,

“lalu ke mana perginya Abraham?” tanya Edgar.

Mr. Ferlito telah mencari pria itu tapi tidak ada jejak apapun selain Abraham terakhir terlihat di Paris beberapa tahun lalu, namun ada yang mengatakan jika pernah melihat Abraham kembali ke Italia setelah pulang dari Paris.

“dia menghilang selama bertahun-tahun.” jawab Mr. Ferlito.

---

Edgar mencoba merangkai semua kejadian itu dalam otaknya selama perjalanan pulang.

Dari keterangan Mr. Ferlito di mana terakhir kali dia melihat Abraham hanya beda satu tahun dari keterangan Diego.

Abraham sungguh menghilang tanpa jejak, tidak ada yang mengetahui pria itu mati atau hidup.

Dari kaca spion mobil, Edgar menyadari bahwa ada mobil lain yang mengikutinya. Edgar memperlambat laju mobilnya dan mobil di belakang juga ikut melambat.

Dia tidak tahu siapa kini yang mengikutinya namun yang pasti tidak jauh dari sirkus Mr Pumpkin.

Tanpa di duga, Edgar ternyata memutar haluan dan kembali melaju dengan berlawanan arah pada mobil asing tersebut. Dia berhasil merekam nomor platnya, namun tidak ada yang terjadi, kemungkinan mereka hanya disuruh untuk memata-matai Edgar.

Begitu mobil keduanya berpapasan, Edgar melaju dengan kecepatan tinggi sehingga mereka kehilangan jejak Edgar ketika tiba di perempatan jalan.

Edgar begitu penasaran dengan kelompok Mr Pumpkin ini.

Apa yang terjadi dengan Odysius dan Abraham adalah hal yang sangat misterius. Odysius meninggal tanpa ada yang mengetahui di mana jasadnya di kebumikan. Sementara Abraham menghilang hingga tanpa jejak.

Tak lama setelah Edgar meminta Dores untuk mencari tahu mobil yang mengikutinya, pria itu mendapatkan hasil.

Ternyata mereka salah satu kelompok mafia Italia yang selalu memantau pergerakan Edgar—bisa di katakan mereka hanya kelompok kecil bagi Edgar, tapi bagi mereka Edgar selalu menjadi ancaman.

Orang tidak akan tahu kenyataan bahwa Edgar tidak pernah membentuk kelompok mafia sendiri,  dia hanya meneruskan apa yang sudah dibentuk oleh Diego sebelumnya.

Meski dulunya Edgar tidak begitu tertarik dengan dunia hitam, tapi masih sangat segar dalam ingatan Edgar ketika Diego membawanya untuk melihat langsung betapa banyak kejahatan di luar sana.

Kini Edgar yang meneruskan semua apa yang di bentuk oleh Diego; kebanyakan orang akan menilai Edgar buruk, meski ia akui menjadi bagian dari dunia hitam artinya tidak lepas dari pembunuhan, narkoba dan senjata.

Edgar sendiri lebih banyak bergerak di bidang senjata api, cigar dan alkohol, sementara untuk narkoba Edgar tidak terlalu—hampir tidak terjun ke sana karena menurutnya sudah terlalu banyak kelompok mafia yang bergerak di sana.

Dia tiba di pekarangan rumah orang tuanya, waktu sudah sore namun langit Venesia masih terlihat begitu terang.

Edgar mendapati Agatha beserta kedua orang tuanya duduk di teras rumah sambil mengobrol. Dia ikut duduk di salah satu kursi kosong di sebelah Agatha.

“Kau terlihat sangat sibuk,” ucap Marie sembari menyesap Ekspreso miliknya.

“Aku pikir Mama paling mengerti,” balas Edgar.

“Kau tidak akan tahu jika Mama dan Agatha telah menghasilkan banyak Yogurt untukmu,” ucap Marie tersenyum.

Ouh, benarkah?” … “kau berusaha keras, hm?” Edgar mengelus kepala Agatha.
Wanita itu menjadi salah tingkah, dia terpaksa berpura-pura senang di depan Marie dan Diego.

“kau tidak pernah mengatakan jika begitu menyukai yogurt, kau membuatku malu pada Marie,” balas Agatha dengan senyum yang hanya dia dan Edgar yang tahu akan arti senyum itu.

The Bastard's Secret Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang