Halo selamat malam semua. Apa kabar? Semoga kalian baik-baik saja. Sudah lama saya tidak membuka lapak cerita ini sampai tanpa sadar bahwa saya kini sudah menginjak usia kepala dua. Saya sudah dewasa. Mengejutkan sekali kan? Padahal saat saya pertama kali membuat cerita ini, saya masih remaja tahun akhir ingusan di sekolah menengah pertama. Luar biasa! Delapan tahun sudah waktu yang terlewati sejak pertama kali saya masuk ke dunia oranye ini.
Beberapa tahun terlewati dan jujur saja saya mengalami krisis hingga berhasil membuat saya hilang rasa untuk menulis. Walaupun begitu tetap saja saya terus berusaha untuk menulis. Namun, sayang sekali saya tetap merasa hambar. Ide yang muncul saya anggap membosankan. Seketika saya berubah menjadi sosok yang tergila-gila dengan kesempurnaan. Hal ini tentu berbahaya buat saya yang notabenenya hanya seorang penulis amatiran. Delapan tahun berlalu dengan segala krisis yang bergejolak di dalam diri saya, saya berhasil membuat beberapa karya. Sayang sekali karena ketidak-aktifan saya di dunia oranye ini berhasil membuat saya kehilangan beberapa pembaca saya. Bahkan mungkin sudah kehilangan seutuhnya. Makanya saya di sini, di lapak yang rupanya masih terbuka untuk ditemukan publik dan masih muncul mungkin di beranda rekomendasi kalian sesekali. Benar, saya di sini untuk mempromosikan karya lainnya yang saya rasa mungkin tidak muncul di beranda lagi. Hahaha... maaf karena basa-basi yang membosankan.
Bagi saya mencari kisah yang menarik sama seperti mencari jodoh. Pada dasarnya semuanya menawan, tapi tak semuanya sesuai selera, tak semuanya cocok, dan tak semuanya bisa berhasil menarik perhatian. Dibutuhkan sebuah chemistry dan di sini saya menawarkan itu sebagai sebuah opsi. Siapa tahu karya saya adalah jodoh kalian... ya kan?
Pertama, Dengan Dia.
Adalah sebuah karya yang menceritakan kisah percintaan seorang gadis remaja dengan seorang laki-laki menawan di sekolahnya. Kisah percintaan yang bergejolak layaknya api kecil yang membara atau layaknya bunga-bunga manis yang bermekaran. Kisah percintaan yang mungkin cukup membawa nonstalgia masa sekolah.
Kalau kata Rania sih...
"Kamu adalah kisah romansa yang sangat manis untuk dikenang. Terimakasih ya dan jangan tunggu aku, berbahagialah demi dirimu sendiri."
Kedua, The Miracle Comes When you In Front Of My Door.
Ketika aku sedih, dia datang ke dalam kehidupan ku. Dia datang selalu di saat yang tepat, seperti ketika aku selalu diinjak-injak, disakiti, disiksa, bahkan ketika aku hampir terbunuh sekalipun, dia datang dan menyelematkanku. Dia selalu mengetuk pintu balkon reotku sebanyak tiga kali sebagai tanda dia datang. Setelah itu aku akan membuka pintu tersebut dan secepat petir menyambar ia langsung menggenggam tanganku, lalu menarik tanganku dengan lembut untuk keluar dari tempat yang sudah seperti neraka itu.
Jika kalian tanya dia tampan, maka aku akan menjawab dia sangat tampan. Dia adalah laki-laki tertampan yang pernah ku lihat. Namun masalahnya adalah dia bukan manusia, melainkan suatu makhluk yang menyerupai manusia. Aku tidak tahu dia apa, kalau manusia dia tidak mungkin bisa terbang dan mengeluarkan kekuatan ajaib dari tangannya. Dan dia juga tidak mungkin bisa membawa ku pergi menuju tempat di atas awan yang terlihat seperti dunia kapas berkehidupan. Tidak hanya dunia awan, tetapi masih banyak lagi.
Pengalaman yang menyenangkan. Tetapi kesenangan itu akan menghilang ketika aku kembali dipulangkannya ke rumah seperti neraka itu dan kesenangan itu juga akan menghilang ketika fajar datang dan sinarnya mulai datang. Karena itu aku membenci siang dan begitu mencintai malam. Karena malam adalah waktu ketika aku pergi dari kepahitan yang ku rasakan.
Ketiga, Badai.
Kisah kehidupan gadis malang bernama Semi. Semi si mahasiswi anti sosial yang benci akan kehidupan. Menangis bersama langit adalah kebiasaanya. Menjadi tak terlihat adalah dirinya. Kalau kata Semi...
"Hidup memang tak secerah langit biru, tapi juga tak segelap langit malam. Namun, jika aku dideskripsikan dalam satu kata... maka kupikir badai adalah aku. Ini adalah kisahku, si makhluk bodoh yang terus mengemis pelukan dunia".
Tiga karya di atas adalah kisah terbaru yang saya buat di masa-masa kuliah saya yang penuh dengan cobaan. Masih amatiran memang, jauh dari kata sempurna dan tentu saja dipenuhi dengan kata-kata yang tak sesuai bahkan alur yang mungkin masih sedikit membingungkan. Namun, saya percaya diri bahwa kisah ini pantas untuk mendapatkan apresiasi dan dibaca oleh banyak orang. Maka dari itu, jika memang berjodoh maka bacalah dan karya saya tentu akan bersama kalian bagi yang membacanya.
Ah tidak lupa saya perkenalkan karya yang saya buat saat saya masih berada di sekolah menengah pertama dan atas. Berikan tepuk tangan yang meriah kepada tiga karya yang kalau dibaca lagi mungkin bisa buat kepala geleng-geleng karena saking konyolnya. Di posisi pertama ada Sweet but Psycho yang berhasil kalian tamatkan. Lalu ada Doctor Back to SMA di posisi kedua dengan ketidak-realistisannya yang luar biasa dan terakhir ada Sebening Putih di posisi ketiga sebagai karya yang mulai menuju waras. Kisah ini benar-benar luar biasa konyol, tapi saya tidak malu karena saya tumbuh bersama tiga karya ini. Melalui kisah yang mereka berikan, tentu kalian akan melihat bagaimana perkembangan saya sebagai seorang penulis. Seperti kisah cinta ya? Berlebihan? Mungkin iya. Tapi memang seperti itulah pandangan saya terhadap karya saya.
Di setiap karya saya, kalian akan melihat sosok saya yang berbeda. Ini membuktikan bahwa teori yang mengatakan bahwa manusia itu bersifat dinamis tentu benar adanya. Jadi mari bertemu lagi dan mengucapkan hai dan sampai jumpa lagi. Saya tunggu kalian dengan penuh suka cita di setiap karya saya.
-Mendung Asa
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet but Psycho
أدب المراهقينTerlahir sebagai anak konglomerat mungkin terlihat sangat menyenangkan. Namun mereka tidak tahu senang dan ancaman adalah satu paket yang harus diterima oleh anak konglomerat. Kimora salah satunya, perempuan yang terlahir dari keluarga konglomerat...