Dear 17

12.8K 706 6
                                    

Mona dan ares sudah tiba di jerman pukul setengah dua siang dan langsung menuju apartemen milik mona yang sudah lama tidak di tempatinya. walaupun begitu, apartemen itu tampak bersih dan rapi karena mona menyewa jasa houskeeper untuk membersihkan unitnya satu minggu sekali. Sedangkan zifa bersama dua susternya sudah dikirim ke rumah sakit tempat mereka akan melakukan observasi terhadap penyakit anak itu.

"Masuk mas"

Ya, mona mengajak ares untuk tinggal bersamanya selama beberapa hari kedepan karena ia pikir sangat membuang uang dan waktu jika ares harus menginap di hotel atau menyewa unit lain, lagipula apartemen itu memiliki tiga kamar tidur dan masih cukup luas kalau hanya ditinggali oleh dua orang saja.

"Kamu dulu tinggal sendirian di unit segede ini mon?"

"Iya dong, emangnya sama siapa lagi"

"Ya siapa tau ada room partner gitu, entah temen kampus atau yang lain"

"Yang lain apa maksudnya, gausah ngada-ada"

"Loh siapa yang ngada-ada kan cuma nanya" ares tersenyum geli melihat raut wajah mona yang tampak kecut mendengar pertanyaannya.

"Ini ditaruh mana ?"

"Taruh situ aja mas, nanti ku bawa masuk sendiri. Mas ares bisa pake kamar papa di samping"

Ares mengangguk, meletakkan koper mona disamping pintu masuk kamarnya sedangkan ares segera membawa barang-barangnya masuk ke dalam kamar sebelah .

"Mas mau makan apa?" Teriak mona dari arah dapur saat mengamati apa saja yang sudah orang kepercayaannya itu belikan untuk mengisi kulkasnya

"Terserah kamu aja, ngikut" ares balas berteriak dari dalam kamarnya.

Masih dalam posisi berjongkok di depan kulkas yang terbuka mona mengambil satu bungkus pasta beserta printilan persausannya seperti yang sering ia pakai kemudin di letakkannya di dalam wastafel bersih untuk dicuci sayur mayurnya sebelum dimasak.

"Masak apa?"

"Pasta yah, gak papa?"

Ares mengangguk, berniat untuk membantu mona namun wanita itu menolak.

"Mas ares mandi aja dulu gantian. Aku aja yang masak lagian gampang begini"

"Bener nih ?"

"Iyalah" gumam mona tanpa menoleh kepada arester yang masih berdiri di balik meja makan mengamatinya.

"Oke deh aku mandi dulu, gak papa kan"

"Iya mas ares, mandi lah" mona menekankan kalimatnya membuat ares terkikik kemudian kembali masuk ke kamarnya untuk mandi.

Selang beberapa waktu masakan mona pun sudah selesai berupa dua piring pasta dengan sauce bolognase yang mona buat sendiri.

Mona segera meletakkan dua pasta itu di meja makan kemudian menyiapkan dua gelas air untuknya dan tentu saja untuk teman sejawatnya itu.

"Makan mas, aku mandi dulu ya gerah ni"

"Masa makan sendiri-sendiri kaya suami istri lagi berantem aja mon"

"Gausa ngomong macem-macem deh!"

Ares menedihkan bahu acuh kemudian menarik tubuh mona agar duduk di kursi yang berseberangan dengannya.

"Makan dulu aja, nanti baru sekalian bersih-bersih terus istirahat"

Mona menghela nafas, tanpa membantah mona menuruti perintah teman sejawatnya itu.

Keduanyapun menikmati makan malam dengan hening sebelum ares membuka percakapan diantara mereka

"Siapa nama temenmu yang besok mau bantu mon?"

Dear tomorrowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang