Ospek #4

105 1 0
                                    

Aku dan kak Waldi tiba di sekolah...

Di parkiran aku turun dari motor sambil mencoba melepas helmku.

"ehh sini.....", kak Waldi membantuku melepas kuncian helmku.

"ma..makasih kak....", ucapku malu.

"sama-sama manis", uh?

Aku makin tertunduk malu mendengarnya.

"ayo..."

Aku memegang tangan kak Waldi.

"ada apa?", tanyanya.

"kak..., apa tidak salah kita begini?", tanyaku menahan rasa takut akan jawaban dari kak Waldi.

"kenapa?", namun hal yang tak terduga malah terjadi....

Kak Waldi mencium keningku dan memelukku.

"kalau saya sudah cinta sama kamu...., apapun akan saya lakukan bri...., kakak tulus mencintaimu dek..."

"kak..., ini aku bingung...."

"bingung kenapa?"

"aku...., aku bingung harus bilang apa!", aku akhirnya mengutarakan kegelisahanku.

"aku menolak semua ini kak!, ta..tapi.... Ada bagian dalam diriku yang.... hiks....", tanpa sadar air matakupun keluar.

Cu.....

Satu ciuman mendarat di bibirku.

"ada bagian dalam dirimu yang menginginkan ini kan dek?", bisiknya.

"hm..", aku mengangguk...

Di sela tangisku aku menganggukkan kepalaku menyetujui perkataan kak Waldi barusan.

"hmm....", kak Waldi tersenyum....

"ya sudah, saya akan berikan kamu wakghh", perkataannya terhenti begitu aku langsung mencium bibirnya.

Tanpa ragu, kak Waldi membalas ciuman dariku, bahkan kali ini dengan liarnya ia memainkan lidahnya didalam mulutku.

Kali ini....

Aku merasa benar-benar nyaman....

Hangat dekapan tubuh kak Waldi..

Wangi aroma tubuhnya.....

Dan yang membuatku semakin betah di pelukannya.....

Aku bisa merasakan detak jantungnya.

Begitu merdu dan menenangkan batinku.

"kak....", bisikku pelan..."aku mau bersama kakak......"

Seketika tanpa satupun kata terucap darinya, pelukannya makin keras mendekapku.

"iya sayang", bisiknya di telingaku.

.

.

.

Kemudian di ruang kelas.....

Aku tengah sibuk berbincang dengan teman gugusku yang lain, sampai tiba-tiba kak Ken dan kak Waldi masuk.

"Assalamu'alaikum", ucap kak Waldi.

"Wa'alaikumussalam", balas kami serempak.

Sesuatu mencuri perhatianku, yakni kak Waldi, ia memakai pakaian paskibraka.

"oke, hari ini akan ada pengenalan ekskul, jadi sekarang silahkan keluar dan merapat di lapangan untuk menyaksikan penampilan dari tiap ekskul", jelas kak Waldi.

Tanpa banyak bicara, kami pun berhamburan keluar ruangan dan segera merapat di pinggir lapangan.

"untuk penampilan pertama, dari Ekskul Pramuka!!!!!", Sahut kakak osis yang menjadi MC.

Walau SejenakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang