****ABRI POV****Aku merasakan nyaman....
Dalam kegelapan ini...
Aku mendengar detak jantung seseorang....
Dan juga merasakan hangat sentuhan kulitnya menyentuh kulitku.
"jangan mati bri....", ucapnya dengan lembut.
BRAK!!!!
Seketika aku terbangun akibat suara keras mejaku di pukul oleh seseorang.
"uhhhhhh apaan sih?!!!!!!!!!!", tanyaku kesal.
Begitu melihat, ternyata itu Fahmi...
Si mantan wakil ketua osis angkatan kami.
"kalau mau tidur itu di rumah!, jangan di sekolah!", tegurnya.
"memang salah?!, kau sendiri memangnya tidak pernah tidur di sekolah?!, hah?!!!!!!", balasku.
Kamipun saling bertatapan sinis, dari dulu aku memang sangat membenci orang ini.
Walaupun dulu aku dan dia aktif di osis dan organisasi PMR, namun dimanapun dan kapanpun kami bertemu, di selalu saja membuatku kesal.
"mi...., ingat tujuan kita", kata Wandi, mantan ketua osis angkatan kami.
"oke, jadi kami kesini untuk membentuk panitia pelaksanaan Last Ceremony nanti sekaligus acara perpisahan", jelas Wandi.
Sontak seisi kelas kami riuh mendengar akan di laksanakan Last Ceremony.
"oke, jadi untuk kelas 12 IPS 2, yang terpilih sebagai panitia ada, Harpian, Nur Aprilianti, dan....", Fahmi menatapku.
"Muh. Abri Syam"
"apa?!, tidak!", tolakku tegas, soalnya di kelas 3 SMA ini aku hanya ingin fokus belajar tanpa di pusingi kegiatan apapun lagi sebelum ujian.
"ikut saja bri, kan kita nanti juga bakalan saling bantu kok", kata Wandi, "oke, jadi nanti jam pulang sekolah kita akan rapat, untuk nama yang tadi di sebutkan agar menghadiri rapatnya"
.
.
.
Begitu jam pulang tiba....
Aku, April dan Pian yang tadi di pilih sebagai panitia Last Ceremony pun bergegas menuju kantor Osis untuk mengikuti rapat.
"Wandi kenapa sih?, ini kan masih semester 1, ujian juga jadwalnya bulan 4 tahun depan, kok bikin panitianya cepat sekali?", keluh April.
"huffff...., padahal sebentar lagi kita les sore, kalau jadi panitia pasti harus bagi waktu lagi", sambungku.
Begitu masuk di kantor osis, nampak sudah banyak perwakilan kelas lain yang hadir.
"bri sini!!!!!!!!", sahut Jalil dari kejauhan.
"bri, di panggil sama Jalil tuh", kata April.
"iya pril, aku juga lihat"
Akupun pergi menghampiri Jalil dan duduk di sebelahnya, "kau juga jadi panitia ya?"
"ya mau bagaimana lagi....., padahal minggu depan itu aku ada turnamen gulat"
"huaaaaa waktu belajarku!!!!!!"
Tak lama kemudian rapat pun di mulai, dengan Wandi yang berdiri di tengah meja yang membentuk lingkaran menjelaskan alasan di adakannya rapat.
"oke, jadi seperti yang kalian tahu, ini adalah rapat pembentukan panita Last Ceremony sekaligus acara perpisahan kita nanti, oke mungkin ada yang bersedia menjadi ketua panitia?", tanya Wandi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Walau Sejenak
RomanceBagaimana jika Sejenak, Selir Hati, Plupiophile, dan cerita lain karya author yang pernah publish bergabung kedalam satu alur?