Besoknya....
Aku, Fahmi, Rajab, Gusti dan Ivan berkumpul di kantin seperti biasa.
"bagaimana hari pertamamu sebagai wakil ketua osis?", tanya Gusti.
"hummm sangat melelahkan, padahal masih setengah jam sekolah, pagi tadi saja aku langsung di suruh mencatat nama siswa yang tidak pakai helm ke sekolah". Keluhku.
"aku di catat juga?", tanya Fahmi.
"jelas!, jangan kira rumahmu dekat jadi kau boleh tidak pakai helm ke sekolah!, ingat ya!, tiap siswa yang menggunakan kendaraan bermotor ke sekolah wajib memakai helm!", tegasku.
"iya iya maaf, habisnya tiba-tiba banget, biasanya kan ga ada razia gitu"
"itu program kerja Wandi sama Abri", kata Rajab, "mereka mau menegaskan kembali peraturan yang sudah kendor di sekolah kita".
"omong-omong kalian ingat Smadel cup minggu depan kan?", ujar Gusti.
Fahmi langsung terlihat bersemangat, "pasti!, aku kan jadi pemain nantinya".
"semangat ya mi", aku memberikannya semangat, "artinya kau tidak ikut bertugas dengan kami?", tanyaku.
"bertugas?", Gusti nampak bingung.
Akupun menjelaskan, "jadi nanti saat pertandingan futsal, kami anak PMR akan bertugas sebagai tim medis di lapangan".
"kalau begitu semangat untukmu dan juga Ivan bri!", kata Rajab.
"oh iya, sekolah mana saja yang ikut mi?", tanya Rajab.
Fahmi lalu menjelaskan, "yang ikut itu kita sebagai tuan rumah, lalu ada SMAN 1, SMAN 3, SMAN 5, SMAN 10, SMAN 14, SMK Kehutanan, SMK Penerbangan, SMKN 1, dan yang terakhir verifikasi keikutsertaan kemarin itu dari SMAN 11".
"yang ikut sekolah-sekolah besar di sini ya..., pasti pemain-pemainnya juga terlatih", kataku.
"sebenarnya hanya SMK Penerbangan, SMA 3 dan SMA 5 yang jadi ancaman, tim futsal mereka soalnya punya lebih banyak pengalaman bertanding", jelas Fahmi.
"aku dengar kabarnya ada pemain tim provinsi yang alumni SMK Penerbangan".
"yang bener van?, kalau begitu kau tidak boleh sampai kalah mi!".
"pasti bri!, selama kalian datang mendukungku pasti aku akan semangat mainnya!", Fahmi nampak serius.
"teman Abri yang beberapa hari lalu ada di depan gerbang bukannya akan main sebagai tim penerbangan?", ah, Rajab benar!
"ohhh Andi?, hehe dia juga jago lho!, dia itu dulu suka main bola di sawah kalau habis panen, pernah juara satu lomba lari marathon tingkat kabupaten waktu SMP, sama dulu dia juga pernah ikut kejuaraan panahan berkuda denganku saat SMP", jelasku.
"menang?", tanya Gusti.
Aku menggeleng, "Andi dapat urutan ke empat, hehe aku kebetulan dapat juara satu waktu itu".
"mmm bri?"
"iya mi?", aku menatap Fahmi.
"ki kira-kira.... Kira-kira nanti kau dukung siapa?!, aku atau Andi?!, ma mak maksud... Maksudku... Maksudku walau kita juga teman masa kecil dan satu sekolah.... Tapi kau juga lebih banyak waktu dengan dia dulu bukan?"
Rajab lalu menyambung perkataan Fahmi, "iya bri, kau dan Andi waktu itu sangat akrab".
"ehehehe ba bagaimana ya.....", akupun tertunduk sedikit dan tersenyum, "Andi itu teman pertamaku saat pindah sekolah dulu, banyak hal yang terjadi dengan kami, bahkan kak Aryo sendiri melihat Andi sebagai kakak laki-laki ku juga".
KAMU SEDANG MEMBACA
Walau Sejenak
RomanceBagaimana jika Sejenak, Selir Hati, Plupiophile, dan cerita lain karya author yang pernah publish bergabung kedalam satu alur?