17 Agustus

59 2 0
                                    

Dua bulan telah berlalu semenjak aku masuk SMA.

Hari ini, tepat tanggal 17 Agustus di adakan upacara peringatan hari kemerdekaan di sekolah.

Tadi saat baru sampai di sekolah aku melihat para anak paskibra sudah sibuk bersiap-siap.

"duh bri, aku deg degan!", ucap Rajab khawatir.

Iya, Rajab juga masuk paskib dan dia akan jadi tim pengibar hari ini dengan Gusti.

"tenang jab!, santai saja....", ucapku menenangkannya.

"jab, kau liat sarung tanganku?", Gusti menghampiri kami di pinggir lapangan.

"aduh gus, coba cari di secret", ucap Rajab. Nampak sekali kalau saat ini Rajab sedang tertekan.

"kau jadi petugas kesehatan lapangan kan bri?", tanya Gusti.

Aku mengangguk, "iya gus, tapi ini Fahmi belum datang, takutnya nanti petugas kesehatan lapangan kurang", jelasku.

"dasar, sudah rumahnya dekat dari sekolah, dia juga yang paling sering datang terlambat", benar kata Rajab.

"Abri!", sahut kak Waldi dari seberang lapangan.

Aku bergegas menghampirinya, aku lihat dia tidak mengenakan seragam paskibraka miliknya. "kakak tidak jadi petugas pengibar?", tanyaku.

"tidak, untuk hari ini yang jadi petugas cuma kelas dua sama kelas satu", jelas kak Waldi, "oh iya, ini...", ia memberikan sebotol minuman vitamin C padaku. "walau petugas kesehatan barisnya di tempat teduh, tapi jangan sampai kamu kelelahan"

"makasih kak......", ucapku malu.

Upacara pun dimulai, berjalan selama satu jam lebih dan akhirnya dapat selesai dengan lancar.

"fyuhhhh, untung tidak ada yang pingsan", helaku lega.

"ABRI!!!!!!!!!", sahut Rajab yang berlari ke arahku dari kejauhan.

"Selamat ya jab", pujiku.

"bagaimana?!, bagus kan?!, untung aku tidak melakukan kesalahan apapun!", Rajab terlihat sangat senang sekarang.

Kemudian Gusti juga datang, "padahal waktu latihan dia ini grogi terus lho", ungkap Gusti.

Tiba-tiba Fahmi muncul, "biasa saja", ucapnya tanpa rasa bersalah.

"dasar!, kau darimana saja?!", tanyaku emosi, soalnya dari tadi dia tidak kelihatan dan baru sekarang munculnya.

"aku jaga di UKS, hehehehe", cih, paling dia cuma baring di ranjang UKS atau ngadem di dalam.

"alasan, yang tugas jaga di UKS kan cuma anak perempuan, lagian di dalam juga sudah ada Sakinah sama Isna", kata Ivan.

"uuuuuuuuu", sahutku, Rajab, Ivan dan Juga Gusti untuk mengejek Fahmi.

"diam!, nanti bibir tebalmu ku cipok baru tahu!"

"BERHENTI MEMANGGILKU BEGITU!!!!!", sahutku emosi.

.

.

Setelah beristirahat di kantin, sekarang di adakan lomba tujuhbelasan khusus untuk organisasi di SMA ini.

Anak PMR, Paskibra, Pramuka, Remaja Masjid dan Sanggar Seni berkumpul di tengah lapangan.

"Abri?", kak Isman menghampiriku.

"iya kak?"

"sebentar lagi lomba di mulai, kamu bisa ikut lomba balap karung?", tanya kak Isman.

"wah!, mau kak mau!!!!", ucapku kegirangan.

Walau SejenakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang