Jalil

29 3 0
                                    

Hari ini aku langsung ke kolam renang tirta lagi sepulang dari sekolah.

Renang kemarin seru jadinya aku mau lagi hehe, sayang hari ini aku cuma sendiri, bang Ridwan lagi tugas juga jadi tidak bisa menemaniku.

"oke!, hari ini aku mau pasang target!, aku harus bisa bolak balik dari ujung selama 3 menit!", tegasku.

"kak Abri?", seseorang tiba-tiba menyebut namaku.

"hm?", aku menatap orang itu, nampak ia terlihat lebih muda dariku, sepertinya masih anak SMP.

"kau tahu namaku?", tanyaku.

"kak Abri sama sepupu sendiri lupa"

Sepupu?

"ma maaf?", aku jadi bingung, aku sungguh tidak mengenal anak ini.

"kak Abri beneran lupa atau cuma pura-pura?!, awas nanti kecelakaan terus amnesia beneran baru tahu"

"heh! Sembarangan!, tapi......, hehe maaf ya aku benar-benar tidak ingat, siapa namamu?", tanyaku.

Dia pun menyebutkan namanya, "Putra!, masa kak Abri lupa sama aku!!!!!", ia sekarang mulai marah, tapi....

Putra....

Hmm......

Aku tidak asing dengan nama itu.

"namamu putra?, eghhhhh", aku mencoba mengingat.

Tiba-tiba seorang pria datang sambil memanggil-manggil nama Putra, "Putra!!, Putra!!!, ayah sudah bilang jangan langsung pergi begitu!"

"aku ketemu sama kak Abri yah!", Putra langsung menunjukku.

"Abri!, lho!, iya benar ini Abri!, apa kabar bri?!", orang ini!, aku mengingatnya!

Beliau adalah om Umar, sepupu dari ibuku.

"om Umar!, baik kok om, om bagaimana?", tanyaku balik.

"Alhamdulillah, om juga sehat, bagaimaba ibumu?", tanyanya lagi.

"ibu juga sehat kok om, kakak kakak ku juga, cuma lagi sibuk semua hehe", jelasku.

"oh iya, om kok di sini?", tanyaku, soalnya om Umar itu tinggal di Kalimantan.

"pindah tugas bri, sekalian ngurus tanah warisan di sini, bulan depan om mau buka bisnis juga di sini jadi sudah 3 minggu om sekeluarga pindah ke sini", jelas beliau.

"kapan-kapan ajak ibumu main ke rumah om ya"

"siap om!"

"ekhem!, ada aku juga lho di sini", ucap Putra ketus karena tidak di hiraukan sejak tadi.

"ahahaha iya iya maaf ya, kak Abri lupa kalau itu kamu, soalnya terakhir ketemu kan kamu waktu itu masih TK", kataku.

"hmm benci!", ketus Putra.

.

.

Sebelum Ashar aku segera kembali ke rumah, seperti biasa rumah sangat sunyi karena yang lain sedang keluar.

Drrrrt

Drrrrt

Baru juga masuk ke rumah, hp ku tiba-tiba berdering.

"halo?", aku menjawab telpon yang masuk barusan.

"halo bri, ini nomorku Jalil", kata Jalil lewat telpon.

"oh iya lil!, hehe ada apa ya?", tanyaku.

"bukan apa-apa kok bri, cuma bagaimana besok?, jadi kan jalannya?"

Walau SejenakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang