Priiiiit!!!!
Hari sudah malam, pertandingan ke dua antara SMAN 11 dan SMAN 5 akhirnya selesai dengan skor akhir 1 - 2, kemenangan bagi SMAN 5.
Pertandingan ke tiga adalah pertandingan antara SMA kami, SMAN 8 dengan SMK Kehutanan.
"SEMANGAT FAHMI!!!!!!!!!!!!!!!!", sahut Ivan begitu tim dari sekolah kami memasuki arena.
"Jangan sampai kalah!!!!!!!!", teriakku juga.
Penonton yang hadir semakin riuh, kebanyakan penonton memang dari sekolah kami makanya sekarang stadium jadi lebih bising dari dua pertandingan sebelumnya.
****FAHMI POV****
Aku melihat ke barisan tim medis, Abri sedang menyemangatiku!
Aku tidak boleh mengecewakannya!
"aku akan berjuang bri!!!!!", si beban Jalil malah berteriak ke arah Abri.
"cih!"
"Abri!!!!, kalau kami menang... Aku akan mengajakmu jalan-jalan!!!!!", aku semakin muak dengan kelakuan cari muka Jalil ini.
"kau mau main atau cuma teriak saja disitu?", sindirku.
Jalil langsung menoleh ke arahku, "Abri pasti akan jadi milikku"
****ABRI POV****
Priiiiiit!!!!!
Pertandingan antara SMA kami dengan SMK Kehutanan pun dimulai.
Wandi terlihat sangat lincah menggiring bola dengan kakinya, "mi!", dia bahkan dengan lihainya mengoper bola itu ke arah Fahmi.
"sippp!!!!", Fahmi juga nampak sangat serius bermain.
"AYO MI!!!!!!!!!", sahut Ivan.
"Bri! van!!!!", Rajab dan Gusti datang menghampiri kami di barisan tim medis.
"kenapa kau diam saja?!, ayo kasih semangat ke Fahmi!", kata Gusti.
"i iya gus hehe, AYO MI SEMANGAT!!!!!!!!"
****FAHMI POV****
"AYO MI SEMANGAT!!!!!!!!!", akupun tersenyum, akhirnya suara yang ingin aku dengar terdengar juga.
"LIL AYO JANGAN MAU KALAH!!!!!!!", AKU SAJA BRI!!!!, JALIL TIDAK USAH!!!! >:(
"Rahmat!", Aku mengoper bola ke rekan tim ku, sayangnya bolanya malah di rebut oleh tim dari SMK kehutanan, "sial!, wan!!!", sahutku.
Kami berusaha merebut kembali bola dari tim lawan, "ini tangkap!", anggota tim lawan mengoper bola ke rekan timnya, tapi kali ini tim kami berhasil merebut bola kembali.
"bagus!, eh?!", seketika rasa senangku hilang saat melihat orang yang berhasil merebut kembali bola itu adalah Jalil.
****JALIL POV****
Hehe!, berkat teriakan penuh semangat dari Abri, aku pasti akan mencetak skor pertama untuk sekolah kami.
"uh?!", aku tersadar, saat ini aku sudah di kunci oleh tim lawan.
Aku lalu melihat Fahmi dan Rahmat melambaikan tangan padaku, isyarat jika aku harus mengoper ke mereka.
"Rahmat!", mana mungkin aku memberikan kesempatan pada Fahmi hehe.
Beruntungnya Rahmat bisa menerima bola kali ini.
"AYO!!!!!!!! KALIAN PASTI BISA!!!!!!", penonton dari kubu kami terdengar riuh memberikan semangat.
"Fahmi!", Rahmat mengoper bola ke Fahmi, sial!, kenapa bukan kepadaku?!!!!!!!.
"Wan!", kemudian Fahmi lanjut mengoper bola ke Wandi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Walau Sejenak
RomanceBagaimana jika Sejenak, Selir Hati, Plupiophile, dan cerita lain karya author yang pernah publish bergabung kedalam satu alur?