"bri..., Aku mencintaimu..."
Aku kembali teringat, kali pertama Fahmi mengungkapkan perasaannya padaku.Waktu itu di kamarku, saat aku pingsan setelah tampil di live music saat bazar dulu.
Aku tidak tahu bagaimana kehidupanku sebelum aku terkena amnesia...
Yang jelas, aku sangat yakin...
Aku sangat yakin jika sebelumnya aku dan Fahmi sudah sangat dekat.Walaupun kami sempat bermusuhan, nyatanya hingga kini aku dan dia sangat dekat.
Bahkan....
Saat bersamaku aku melihat dia sangat bahagia...."Hiks hiks... Kumohon mi.... Bangunlah....", Kini aku hanya bisa menangis di tepi ranjang perawatannya.
Dia yang dulu ku anggap sebagai orang yang menyebalkan....
Kini berbalik menjadi orang yang sangat aku sayangi...
"Aku belum menjawab pertanyaanmu mi...."Waktu itu, saat hujan pertama di tahun ini...
"aku juga menyukaimu....., jujur mi....", Aku memberitahunya kalau aku juga memiliki rasa yang sama dengannya, "a aku ak aku juga mencin...taimu".
"aku sudah mengerti bri, tapi aku tidak akan memaksamu untuk menerimaku",
Katanya waktu itu."mi..., beri aku waktu untuk memikirkannya"
"bri?, maksudnya apa?"
"kau mencintaiku..., aku mencintaimu, tapi aku belum bisa menerimamu..., makanya biarkan akuuup!!!".
Belum selesai aku bicara, Fahmi kala itu langsung menutup mulutku."tu tunggu..., maksudnya?, bri?, kau tidak sedang main-main kan?!"
Akupun menyingkirkan tangannya dari mulutku, "aku cuma minta waktu...., untuk memikirkannya lagi...."
Jelas sekali....
Saat itu senyum di wajahnya seketika merekah.
"bri! Serius?!""aku bilang aku butuh waktu!"
"oke oke!, besok kepastianmu sudah harus ada!"
"ti tidak secepat itu mi!, tiga minggu lagi!", Pintaku.
"besok bri!"
"dua minggu?!"
"besok!"
"seming..."
"besok!!"
"kumohon mi, lima har..."
"bri besok... besok bri..., kumohon...",
Dia sampai memegang wajahku...
Sorot matanya waktu itu benar-benar menunjukkan keseriusannya padaku.Namun....
Hingga kini aku belum bisa membalasnya!
Aku sama sekali bukan sosok yang tepat untuknya!
Semua cinta yang ia tunjukkan kepadaku?, Itu sia-sia!
Aku sudah gagal mi.....
Aku sudah gagal untuk menjadi orang yang tepat bagimu.Sekarang....
Aku hanya ingin kau sembuh saja...
Bukalah matamu, setidaknya hanya untuk mendengarkan aku mengatakan "iya"..
.
.
.5 hari kemudian....
Di sekolah...Aku duduk di mejaku sambil memandang keluar jendela di sebelahku.
"Bri?, Hari ini kami mau menjenguk Fahmi lagi..., Kau ikut kan?", Ajak Gusti.
"Dia belum sadar ya?"
Mataku belum lepas dari tadi...
Terus tertuju pada pohon di depan kelas kami."Hufffff....., Setidaknya dokter sudah bilang kalau dia sudah melewati masa kritis hehe"
"Gus?"
"Ya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Walau Sejenak
Любовные романыBagaimana jika Sejenak, Selir Hati, Plupiophile, dan cerita lain karya author yang pernah publish bergabung kedalam satu alur?