Hati

19 1 0
                                    

Akupun pulang ke rumahku, tentunya dalam keadaan basah akibat menerobos lebatnya hujan.

"lho mi?, kok hujan-hujanan?!", tanya ibuku begitu melihatku masuk ke rumah dalam keadaan basah kuyup.

"maaf bu...., aku agak tidak enak badan", ucapku datar sembari masuk ke dalam kamar mandi, "bu, tolong ambilkan aku handuk".

Akupun melepas seluruh pakaian yang aku kenakan di dalam kamar mandi, saat itu aku sadar...

Ini kaos milik Abri...

Bagus!

Ini akan jadi cara agar aku bisa menemuinya lagi.

Tunggu!

Tidak!

Apa yang aku pikirkan?!!!!, arghhhhh sadar Fahmi!

"akan aku titip ke Rajab nanti", ucapku.

Setelah mandi, akupun langsung pergi ke kamarku.

Lalu hanya dengan sehelai handuk melingkar di pinggang, aku langsung berbaring di ranjangku.

Kepalaku rasanya sangat berat memikirkan semuanya...

Kini aku benar-benar dalam dilema yang sangat berat, antara mempertahankan harga diriku untuk tidak kembali menaruh rasa seperti dulu...

Atau membiarkan diriku jatuh kedalam lubang yang sama.

"apakah....., aku sudah mencintainya lagi?", tanyaku pada diriku sendiri.

Takut rasanya jika itu nyata....

Sungguh, aku tidak ingin mengalaminya untuk yang kedua kali.

.

.

Hari demi hari berlalu....

Seperti biasa, aku menjalani kehidupanku dengan menghindari Abri sebisaku.

Walau kadang kami di pertemukan dalam kegiatan osis maupun PMR, tapi....

Lagi-lagi aku berusaha untuk tidak terlibat apapun lagi soal dia.

Hingga.....

Di malam Sabtu, malam sebelum bazar kami laksanakan.

Tok tok tok

Aku yang sedang sibuk mengerjakan tugas Biologi mendengar suara ketukan di pintu.

Kebetulan malam ini aku hanya seorang diri, kedua orang tua dan juga adikku sedang pulang ke kampung halaman kami.

"iya sebentar!"

.

.

Beberapa menit yang lalu....

****ABRI POV****

saat ini aku sedang sendiri di rumah..

Ibu sedang ada rapat di hotel selama 3 hari, dan kak Aryo juga bang Ridwan sudah keluar daerah dari dua hari yang lalu.

Aku sedang sibuk melipat pakaian yang baru saja selesai aku cuci.

Agak banyak sih, soalnya aku baru mencuci lagi setelah seminggu.

Dan...

Saat tengah sibuk melipat, aku menemukan satu baju yang aku merasa tidak ingat pernah memilikinya.

"masa punya kakak...", ucapku, berpikir itu milik kak Aryo.

Namun....

Akupun teringat, ini baju milik Fahmi saat ia menginap akibat hujan minggu lalu.

Walau SejenakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang