Hening #2

15 2 0
                                    

****ABRI POV****

Beberapa menit kemudian...

Aku dan Abdul akhirnya tiba di kosannya.

Suasananya agak sepi, soalnya tempatnya ada di dalam gang begitu...

"ayo", ajak Abdul.

Akupun berjalan mengikuti Abdul memasuki kosannya, kami kemudian naik ke lantai dua, disitulah kamar Abdul.

Abdul langsung mengambil kunci dan membuka pintu kosannya.

"masuk", ajaknya.

Akupun masuk kedalam...

Abdul lalu menyalakan lampu kamarnya.

"maaf ya, agak berantakan", katanya.

"tidak apa-apa..."

"duduk dulu bri"

Akupun duduk di lantai dan memandangi seisi kamar kosannya...

Cukup luas dan lengkap kurasa.

Ada ranjang, tv, ac, kulkas dan kompor...

Abdul nampak membuka kulkas dan mengambil sebuah botol...

"kau bilang lagi stress kan?", katanya sembari menunjukkan botol yang ia pegang.

"itu....", botol itu....

Kalau tidak salah itu botol miras!

"ehehe, ma maaf dul..., tapi aku tidak minum", ucapku menolak.

"yakin bri?, coba saja kalau begitu.... seteguk", Abdul berjalan mendekatiku dan duduk di sebelahku.

"mau ya?"

"ehehe ti tidak dul makasih....", aku bergeser mundur, sejujurnya...

Perasaanku sekarang sangat tidak enak.

"emm dul..., a aku... bisa antar aku pulang sekarang?"

"hei..., kan kita baru sampai"

"a aku lupa... aku mau mengerjakan pr dul!, besok sudah harus di kumpulkan", kataku berbohong.

Abdul yang tadinya tersenyum tiba-tiba memasang ekspresi datar.

"ini malam minggu..., kau mau mengumpulkan tugas dimana besok?"

Keringat dinginku mulai keluar...

Aku sungguh sangat takut sekarang.

Aku langsung merogoh saku celanaku untuk mengambil hp dan menghubungi siapapun...

Tapi....

Sialnya aku tidak mendapati hpku di saku sebelah manapun.

Apa aku lupa membawanya?!

Sementara itu Abdul beranjak dari duduknya, ia mendekat ke arah pintu dan langsung menutup juga mengunci pintu kosannya.

"dul?, kok di kunci?", tanyaku yang mulai panik.

Abdul kembali mendekatiku...

Dan....

Dia seketika memelukiku dengan ganasnya.

"du dul!!! Abdul apa yang kau lakukan?! Hentikan!"

"aku tahu kalau menaklukkanmu itu tidak akan mudah bri...., aku tidak punya pilihan lain sayang..."

Brak!

Aku langsung menendang Abdul hingga ia tersungkur.

"jangan macam-macam denganku!, buka pintunya sekarang!", aku mulai geram...

Walau SejenakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang