"Baiklah, maafkan aku. Sebelum ke kantor, kita mampir ke kedai toppoki."
Tzuyu memang marah. Namun, mendengar toppoki tentu membuat rasa marahnya langsung hilang.
Pagi ini seharusnya Tzuyu bangun lebih pagi. Dia bahkan sudah meminta Jungkook membangunkannya. Namun, pria itu malah membiarkannya tidur lebih lama dengan alasan dirinya baru tidur sebentar. Padahal Tzuyu tidak merasa mengantuk.
"Ah, lupa. Seharusnya aku benar-benar marah padanya," gumam Tzuyu dalam hatinya. Namun, hanya dengan menatap wajah tampannya saja, sudah membuat hatinya memaafkan Jungkook. Sia-sia pelajaran yang kemarin diberikan oleh Jisoo.
"Tzuyu ... Makan dulu sarapanmu."
Untuk menu sarapan kali ini, Jungkook membuatkan sup ayam. Dia juga menambahkan potongan wortel dan brokoli sebagai pelengkap. Dia harap makanannya takkan mengundang mual untuk Tzuyu.
"Kau ingin yang ini?"
Tzuyu segera mengangguk saat Jungkook menunjuk mangkuknya. "Boleh?"
"Tentu saja." Padahal Jungkook memberikan bagian paha pada Tzuyu. Namun, istrinya malah ingin menukarnya dengan bagian sayap yang Jungkook pilih. Bahkan, Tzuyu terlihat sangat bahagia saat Jungkook menukar mangkuk mereka.
"Aku yang akan mengantarmu."
"Aniyo, kita harus bagi tugas, karena ada 2 tempat, Oppa pergi ke yayasan dan aku ke salon."
Memulai kembali. Tentu bukan hal yang mudah. Apalagi, komentar-komentar jahat itu sudah cukup membuat kepercayaan masyarakat luas terhadap perusahaan miliknya, memburuk. Meski sang ayah sudah mendapatkan hukuman yang seharusnya, tetap saja mengembalikan reputasi terlihat akan cukup sulit untuk dilakukan.
"Kau yakin? Aku sudah janji membelikan toppoki untukmu."
Tzuyu yang baru saja akan mengisi mulutnya dengan sup, mendadak tidak jadi. Benar juga. Suaminya punya janji untuk membelikan toppoki.
"Tapi ... Sepertinya lebih baik kita buat sendiri saja. Bagaimana? Rasanya terlalu pedas. Jika terlalu sering, mungkin itu akan berbahaya untukmu."
"Sungguh?"
Jungkook mengangguk sebagai persetujuan. "Setelah selesai, hubungi aku. Aku akan menjemputmu dan kita akan membeli bahannya bersama."
"Yey!" Tzuyu bisa membayangkan akan semenyanangkan apa nanti. Apalagi, ini bisa jadi kesempatan mereka berkencan 'kan?
***
Tzuyu menghela napas. Salon yang biasanya dia kunjungi itu, benar-benar berantakan. Ternyata dampak komentar jahat itu cukup buruk. Padahal salon miliknya cukup terkenal bahkan hingga kalangan selebritis. Namun, lihatlah sekarang. Meski hanya sekitar 2 bulan tak beroperasi, tempatnya terasa sangat berbeda.
"Eonni, aku rasa kita perlu mencat ulang semuanya," ujar Tzuyu sembari mengedarkan pandangannya. "Warna putih seperti akan lebih bagus dibanding pink."
"Baiklah." Hyeri mulai mencatat apa saja yang harus dia lakukan.
"Kemudian ... Beberapa alatnya juga sudah mulai usang, tolong beli unit yang baru."
Hyeri tersenyum. Sudah lama dirinya tak melihat Tzuyu dalam mode seorang bos sukses seperti ini. Yang dia lihat selalu Tzuyu yang tergila-gila pada Jungkook dan cukup kekanakan. "Ada lagi?"
"Sepertinya itu dulu. Kita juga perlu melakukan promosi agar lebih banyak yang datang kemari."
"Baiklah. Aku akan menghubungi orang-orang yang bersangkutan untuk memperbarui salonmu," ujar Hyeri sembari menutup buku catatan yang dia bawa. Dia kemudian duduk di kursi yang ditutupi oleh kain putih sembari menatap Tzuyu. "Apa ... Kau baik-baik saja?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Can I Love You? [End]✅
FanfictionAn original Wattpad story by shine_Janie. Read on WATTPAD SITE! Cinta memang selalu datang dan pergi semaunya. Bahkan ia juga bisa berlabuh di situasi dan kondisi yang benar-benar tak memungkinkan. Seperti yang dirasakan Jeon Jungkook. Ia tak menya...