#73 Terjebak

112 16 31
                                    

"Tzuyu, aku ingatkan sekali lagi ...."

"Jangan kelelahan," sela wanita yang kini sudah berbalut pakaian formal serta rambut yang diikat setengah dan dihiasi pita. "Aku sangat tahu itu, Oppa."

"Karena kau cukup keras kepala, jadi aku perlu mengingatkanmu terus."

"Aku bosan harus terus diam di rumah sendirian. Makanya menurutku lebih baik jika aku pergi keluar." Tzuyu tersenyum sembari melepas sabuk pengaman yang terpasang. Selanjutnya, dia memberikan kecupan manis di bibir suaminya. "Ayo makan siang bersama. Aku ingin samgyeopsal."

"Baiklah, aku akan menjemputmu." Jungkook tersenyum kemudian mengacak rambut istrinya. "Jika menginginkan yang lain, hubungi aku."

"Aku bisa meminta Hyeri Eonni membelinya jika mau. Sampai jumpa." Tzuyu turun dari mobil, melambaikan tangan saat mobil yang dikendarari suaminya mulai melajunya.

"Kalian berdua benar-benar seperti anak remaja yang baru jatuh cinta," cibir Hyeri diiringi decakan beberapa kali. Apalagi saat Tzuyu mulai tersenyum salah tingkah, persis seperti saat atasannya itu mendekati Jungkook.

"Eonni, kau tidak akan mengerti rasanya punya suami tampan seperti Jungkook Oppa. Makanya, kau harus segera menikah."

"Aku tidak tertarik sama sekali." Gadis dengan balutan pakaian cukup santai itu membukakan pintu. Mereka berdua segera dapat sapaan selamat pagi dari beberapa gadis dengan pakaian seragam berwarna hitam.

"Hari ini kita kedatangan beberapa grup idola. Tolong lakukan yang terbaik ya, hwaiting!" Tzuyu mengepalkan tangan, tersenyum dengan cukup menggemaskan karena pipinya yang mulai agak berisi sekarang. Memang terkadang dirinya harus menghadapi muntah-muntah di pagi hari. Namun, pada siang dan malam hari, dia bisa makan dengan banyak. Belum lagi jika ada camilan yang dibuat suaminya.

"Tzuyu, apa soal yayasan ...."

"Semuanya mulai teratasi. Seungho Oppa akan menjadi sponsor pertama setelah rumor itu," ujar Tzuyu setelah duduk di meja kerjanya. "Ah ya, ini beberapa model rambut yang diinginkan agensi mereka. Tolong beritahu yang lain."

Hyeri lebih dulu melihat iPad yang Tzuyu berikan kemudian mengangguk. "Baiklah, akan kusampaikan pada mereka."

Suara ketukan membuat Tzuyu mengerutkan dahi. Apalagi, Hyeri baru saja keluar dari ruangannya. Namun, rasa bingung itu berganti menjadi senyum yang terutas saat mendapati bayi kesayangannya ada di sana.

"Suho!" Tzuyu segera beranjak dari duduknya, menggendong bayi yang kini mengenakan jaket karakter Olaf. Dia jadi semakin tak sabar menunggu kelahiran Byeoul agar bisa memakaikannya banyak pakaian lucu.

"Aku sedang sangat bosan di rumah. Jadi kuputuskan untuk mampir. Kau sedang tidak sibuk 'kan?" tanya wanita dengan rambut gelombang terurai serta balutan dress merah muda selutut.

"Tidak sama sekali. Aku juga kemari karena merasa bosan ada di rumah."

Yena memang istri Seungho. Namun, dia kurang nyaman berada dalam lingkungan para istri pengusaha. Dia terbiasa hidup sederhana hingga terkadang Seungho harus diam-diam mengganti pakaian-pakaian yang ada di lemari dengan pakaian yang bermerk. Makanya, Yena memilih ke sana alih-alih  menghadiri pertemuan mereka. Seungho sama sekali tak mempermasalahkannya. Apalagi, terkadang mereka menanyakan hal-hal konyol seperti mengapa dirinya disembunyikan hingga mengaitkan Yena atas pembatalan pernikahannya dengan Tzuyu.

"Suho, aku belum punya mainan. Nanti kusuruh seseorang untuk membelinya," ujar Tzuyu sembari menggendong bayi itu. "Aku ingin membawanya pulang. Boleh 'kan?"

Yena terkekeh mendengar ucapan Tzuyu. "Tidak lama lagi kau juga akan punya bayi."

"Masih ada sekitar 6 bulan lagi. Masih sangat lama."

Can I Love You? [End]✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang