#39 Because I Love You

215 57 13
                                    

⚠️ Part ini mengandung kekerasan. Jadi, bagi yg tidak siap, lebih baik jangan dilanjut yaa😅

💎💎💎💎💎

Jungkook meringis saat Seungho mendorongnya ke dinding. Namun, ia tak takut. Lagi pula, ia memiliki kartu as lelaki itu. Ia hanya menyeringai, begitu Seungho mencengkram kuat kerahnya dengan mata penuh kemarahan.

"Jika kau berani melangkahiku, kau akan menerima akibatnya."

Pernyataan Jungkook soal pernikahan yang mungkin akan terjadi antara dirinya juga Tzuyu, sukses membakar rasa marah dalam diri Seungho. Tentu, lelaki itu tak terima Jungkook mendapat hampir 80% warisan milik keluarga Chou jika menjadi suami Tzuyu. Ia merasa jika ia yang lebih dulu meminang Tzuyu. Jadi, ia merasa jika yang harus menikah dengan Tzuyu adalah dirinya.

Jungkook berdecih dengan ancaman dari lelaki itu. "Maka aku juga takkan tinggal diam jika kau menyakiti Yena."

Seungho nampak melonggarkan cengkramannya. Ia mulai terintimidasi dengan ancaman Jungkook. Namun, ia tak mau menunjukkannya lebih lama. Ia kembali memasang wajah angkuh seolah perjodohan itu memang akan tetap dilanjutkan meski Jungkook terang-terangan meminta restu.

"Kau ... Takut?" Jungkook melipat tangan sembari menatap rendah Seungho. Ia ingin sekali menghajar lelaki itu. Namun, mengingat sepupunya, membuat Jungkook mengurungkan niat. Lagi pula, ia tak mau Yena sedih melihat suami berengseknya terluka.

"Jika tidak bisa mengingat Yena, setidaknya kau harus ingat bayimu, berengsek!" Jungkook melangkah, meninggalkan Seungho untuk kembali bergabung dengan Tzuyu dan orang tuanya. Ia tak percaya jika lelaki yang begitu dicintai Yena dan membuat sang sepupu meninggalkan keluarganya, justru berbuat seperti ini. Ia harap, Yena segera membuka mata dan meninggalkan lelaki berengsek seperti Seungho.

Jungkook tersenyum setelah kembali duduk. Ia bersikap seolah pertengkarannya dengan Seungho tak pernah ada. Lagi pula, tak ada gunanya menanggapi lelak seperti Seungho. Ia tak mau mengotori tangannya untuk bajingan rendahan seperti lelaki itu.

"Maaf, aku sedikit tersesat tadi," ujar Jungkook. Ia sudah menyangka, respon ayah Tzuyu pasti merendahkannya. Bahkan, bisa dengan jelas Jungkook mendengar decihan calon ayah mertuanya itu.

"Ah ya, di mana Seungho?"

"Aku tidak bertemu dengannya tadi," jawab Jungkook. Ia yakin, lelaki pengecut itu memilih pergi dibanding tetap di sana. Lagi pula, ia tahu, Seungho begitu pengecut. Terlihat dari bagaimana lelaki itu memperlakukan sepupunya. Ia bertekad, membebaskan sang sepupu dari jerat kesedihan dan penderitaannya. Ia tak masalah meski harus kembali membiayai Yena. Dibanding melihat gadis itu terus hidup dalam kungkungan penderitaan karena menikahi pria berengsek seperti Seungho.

"Ayah terlalu kasar pada Jungkook Oppa. Dia akan menjadi menantu Ayah."

"Dia punya apa untuk meminangmu? Cinta? Apa kau akan hidup menggunakan cinta saja?" Gunho masih kukuh dengan pilihannya pada Seungho. Apalagi, latar belakang Jungkook sungguh jauh dengan latar belakang keluarganya. Tentu, ia takkan mudah menerima siapa pun.

"Sesuatu yang mungkin ... Tidak dimiliki Seungho Oppa." Tzuyu tersenyum. Ia tak mau membongkar soal saham yang kini sudah Jungkook miliki. Ia tak mau membuat masalah karena membocorkannya. Lagi pula, hal itu bisa membuat hubungannya dan Jungkook sulit dipisahkan. Ia yakin, ayahnya tidak akan mau melepas setengah harta yang dimilikinya. Maka tidak akan ada jalan keluar kecuali menikahkannya dengan Jungkook.

Yeoksi ... Kau memang pintar Tzuyu. Apa selanjutnya? Apa perlu memindahkan harta yang lain? Lagi pula, mana mungkin aku mau menikah dengan pria seperti Seungho Oppa.

💎💎💎

"Kumohon cukup." Yena menyatukan kedua tangannya. Ia tak peduli seberapa banyak luka yang akan diberikan suaminya. Ia hanya tak mau bayinya terluka. Sepulang makan malam, ia sungguh tak mengerti kenapa sang suami begitu marah dan melampiaskan padanya. Bahkan, kini beberapa luka lebam juga darah menghias wajah cantik Yena.

"Aku tidak masalah jika kau menghinaku, membentakku atau memukulku, tapi tolong, jangan sakiti bayiku. Dia berhak hidup dan lahir ke dunia ini." Yena memeluk kaki Seungho, berharap suaminya berhenti. Perutnya terasa begitu sakit dan ia tahu, bayinya pasti sama terlukanya saat mendengar bentakan-bentakan itu.

Seungho merendahkan tubuh. Ia menjambak rambut gadis itu. Namun, perlahan ia melepasnya saat kalimat Jungkook mulai terdengar. Pandangannya perlahan turun, menatap perut buncit dari sang isteri. Alasannya mempertahankan gadis itu karena bayinya. Ya, calon penerusnya di masa depan. Terlebih, saat ia tahu jenis kelamin bayi itu adalah laki-laki.

"Argh!" Seungho berdiri kemudian mengacak rambutnya. Ia benci karena wajah memelas itu malah membuat simpatinya naik. Padahal, ia sudah berjanji dalam hati, begitu bayi itu lahir, ia akan meminta Yena pergi dan ia menikah dengan Tzuyu. Namun, belakangan ia malah memberikan sedikit perhatian pads gadis itu. Termasuk soal membuatkan bubur. Ia sungguh benci saat hatinya tak mau sejalan dengan logika.

"Jangan harap aku berubah karena aku akan tetap menikah dengan Tzuyu!"

"Aku tak peduli kau mau menikah dengan siapa pun! Tapi tolong ... Anggap aku sebagai isterimu, meski hanya untuk beberapa bulan ke depan. Aku tak masalah jika harus pergi, tapi ... Biarkan bayi ini lahir. Kali ini aku tidak ingin hidup dalam rasa bersalah lagi."

Entah sudah berapa kesalahan yang ia perbuat. Satu hal yang pasti, Yena takkan melanjutkan hidupnya jika bayi itu mati. Ia sungguh tak sanggup untuk kembali pada Jungkook atau hidup sendirian. Apalagi, Seungho sudah memutuskan, ia akan memintanya pergi saat bayi itu lahir.

Yena mengangkat pandangannya saat Seungho mengulurkan tangan.

"Kalau begitu, kita harus memastikan bayinya baik-baik saja atau tidak."

Untuk sesaat aku ingin sekali waktu berhenti jika kau seperti ini.

💎💎💎

Jungkook masih belum mau memejamkan mata. Ia terduduk di depan jendela sembari menatap langit malam. Ia masih memikirkan bagaimana kondisi Yena saat ini. Jika bisa, ia juga ingin pergi menemui Yena dan membawanya pergi. Namun, melihat bagaimana gadis itu mencoba menutupi rasa sakitnya, ia yakin Yena memang tak mau ia tahu.

"Apa yang membuat Yena tetap di sana?" gumam Jungkook. Ia masih tak mengerti apa yang Seungho lakukan hingga Yena memilih bertahan meski mendapat banyak penderitaan. Bahkan, dengan Seungho tak menurut kemauan ngidam Yena, sudah terlihat jelas betapa tak bertanggung jawab lelaki itu.

"Aku akan mencari cara untuk membawa Yena pulang. Ya, aku harus melakukannya," gumam Jungkook. Ia berniat tidur. Namun, nada dering ponselnya, membuat ia lebih dulu menghampiri benda pipih itu. Ia tersenyum saat nama Tzuyu muncul di sana.

"Kau belum tidur?"

"Oppa, kau sangat keren. Benar-benar keren."

"Keren?"

"Eung. Kau menjawab Ayahku." Terdengar kekehan dari seberang sana, menandakan jika gadis itu tak tersinggung meski ia menjawab setiap ucapan sang ayah. "Jadi ... Kau mau memastikan kita akan menikah? Aku sungguh tidak mau menikah dengan Seungho Oppa."

Aku juga tidak mau membiarkannya, Tzuyu. Selain karena aku mencintaimu, aku juga tidak mau Yena lebih menderita. Aku akan memikirkan cara untuk membawa Yena pergi dari sana.


💎💎💎💎💎


26 Okt 2021

Can I Love You? [End]✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang