Jungkook menghela napas kemudian menulis sesuatu di ponselnya. Sudah hampir 10 rumah dia datangi. Namun, yang dia dapatkan malah cacian dan penolakan mentah-mentah. Meski ayah Tzuyu sudah menerima hukuman, tetap saja mereka menganggap yayasan Tzuyu buruk. Padahal, sudah ada berita yang menyatakan jika semua yang ada, hanya sebuah tuduhan palsu.
Nama Tzuyu yang muncul di layar ponsel, membuat suasana hati Jungkook kembali membaik. Pria dengan balutan jas hitam itu tersenyum kemudian mengangkat teleponnya.
"Apa semuanya berjalan dengan baik?"
"Tidak begitu. Aku baru mendatangi setengah dari daftar yang ada. Mereka menolak," ujar Jungkook sembari melangkah di jalan turunan menuju mobilnya yang terparkir agak jauh.
"Aigo, kau pasti lelah."
"Tidak sama sekali."
"Aku ingin es krim. Kau bisa menjemputku 'kan?"
Jungkook melirik jam tangan yang melingkar di tangan kirinya. "Baiklah, aku akan tiba dalam 5 menit. Lokasiku tidak begitu jauh dari salonmu."
"Baiklah, hati-hati."
Tzuyu menghela napas seiring dengan terputusnya sambungan telepon itu. Dia kemudian meneguk air mineral dari tumblr merah muda yang dia bawa. Stres malah akan membuat bayinya dalam bahaya. Namun, bagaimana bisa dia tak memikirkan masalah ini?
"Eonni, apa aku berhenti saja?"
"Lalu kau akan dapat uang dari mana?"
Pertanyaan Hyeri ada benarnya. Bagaimana dia bisa hidup jika perusahaannya tutup?
"Aku yakin semuanya akan baik-baik saja, kau harus sabar."
Tzuyu mencebik. Dia paling benci kata 'sabar' karena rasanya dia hanya menunggu tanpa kepastian yang jelas. Namun, dia juga tak bisa berharap banyak karena semua bergantung pada penilaian orang-orang. Mau sebagus apa pun perusahaannya, jika pandangan orang-orang buruk, tetap saja akan terlihat buruk. Kini yang harus dia lakukan adalah memulihkan kembali citra baik dari perusahaannya, terutama yayasannya.
"Apa salonnya buka?" Seorang wanita yang menggendong bayi, tersenyum. Hal ini tentu membuat Tzuyu segera beranjak dan mendekap adik iparnya. Yap! Yena yang baru saja datang ke salonnya.
"Aigo, kau makin menggemaskan." Tzuyu tersenyum saat bayi gembul itu tersenyum padanya. Bayinya Yena terlihat sangat menggemaskan dengan baju karakter dinosaurus yang kelihatannya sangat hangat.
"Aku turut bersedih mendengarnya. Makanya aku kemari untuk sedikit menghibur."
"Membawanya sudah sangat menghibur untukku." Tzuyu menggendong bayi yang kini mulai menggigiti tangan gembulnya sembari meneteskan air liur.
"Aku ingin mewarnai rambutku. Malam ini suamiku mengajakku berkencan."
Hubungan Yena dan Seungho memang sudah begitu membaik. Pria itu benar-benar menyayanginya. Bahkan, Seungho lah yang berhasil membujuk orang tuanya untuk mulai menerima Yena dan bayinya.
"Wah ... Aku senang mendengarnya. Aku akan menjaganya sementara kau mewarnai rambut," ujar Tzuyu sembari mengajak bayi itu bermain. Bagi Tzuyu yang terbiasa bersama anak kecil, tentu ini bukan hal yang sulit. Apalagi, kebanyakan dari mereka sangat nyaman dengannya.
"W-wae?" Tzuyu mencebik seolah ingin menangis juga saat melihat bayi yang dia gendong mulai menampakkan wajah ingin menangis. Benar saja, bayi itu segera menangis sekarang.
"Aku tidak membuatnya menangis, sungguh. Dia menangis sendiri."
"Ah ... Dia memang sedang tidak bisa jauh dariku. Tidak apa-apa, Suho-ya, Eomma di sini."
![](https://img.wattpad.com/cover/242174603-288-k131966.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Can I Love You? [End]✅
FanficAn original Wattpad story by shine_Janie. Read on WATTPAD SITE! Cinta memang selalu datang dan pergi semaunya. Bahkan ia juga bisa berlabuh di situasi dan kondisi yang benar-benar tak memungkinkan. Seperti yang dirasakan Jeon Jungkook. Ia tak menya...