Jungkook memukul pelan dahinya saat mendapati Tzuyu melompat kegirangan sembari menghampiri Yena. "Tzuyu, kau bisa jatuh jika seperti itu."
"Yunseo-ya! Bibi bawakan sesuatu. Lihat."
Yena terkekeh melihat tingkah Tzuyu. Entah apa yang Tzuyu pikirkan saat membeli satu set mainan itu. Yunseo terlalu kecil untuk memainkannya. "Tzuyu, kau yakin akan memberikannya pada Yunseo?"
Tzuyu tersenyum sembari mengangguk. "Dia akan sangat keren jika menjadi dokter. Ah, aku bisa bayangkan bagaimana bayi kecil ini akan sangat tampan nanti. Aku bisa sangat bangga nanti."
"Yena, itu lebih baik dibanding mobil-mobilan. Dia ingin membelikan mobil-mobilan yang bisa dinaiki Yunseo," ujar Jungkook sembari meletakan paper bag berisi makanan manis yang dipesan Yena tadi. "Untung saja aku memberikan sedikit penjelasan padanya."
"Minggu depan aku akan membelikan beko. Mungkin saja Yunseo berubah pikiran."
Jungkook hanya menggeleng sembari memasang senyumnya. Mau sedewasa apa pun, sepertinya Tzuyu akan tetap seperti itu. Ia bahkan sama sekali tak berubah meski sudah cukup lama ia mengenal gadis itu. Ia jadi memikirkan bagaimana bisa seseorang dengan jahatnya memanfaatkan Tzuyu yang memiliki hati polos.
"Ah ya, di mana Seungho Hyung?"
Yena terkekeh kemudian menunjuk ke arah sofa. Pria yang memiliki jabatan seorang pemilik perusahaan itu nampak tenang memejamkan mata. Bahkan, ia sama sekali tak terganggu dengan teriakan Tzuyu tadi. "Dia menjaga Yunseo sepulang bekerja sampai tidak tidur. Dia bilang aku kurang istirahat, jadi dia menggantikanku."
"Ah ... Dia sangat manis." Tzuyu menatap Jungkook dengan puppy eyes-nya. "Kau juga akan melakukannya untukku 'kan?"
Jungkook terdiam sejenak, membayangkan akan serepot apa dirinya jika dalam waktu dekat mereka punya bayi. Tanpa punya pun, ia sudah sangat repot mengendalikan Tzuyu yang terkadang akan melompat seperti anak kecil atau melakukan hal-hal aneh hanya karena merasa penasaran.
Jungkook bergidik ngeri kemudian menggeleng. "Nanti saja. Aku ... Belum siap."
"Bahkan untuk melihat malaikat kecil seperti ini?" tanya Tzuyu sembari menunjukkan Yunseo yang tertidur dengan nyaman di gendongannya.
"Nanti saja, Tzuyu."
Tzuyu mengerucutkan bibir. "Padahal aku ingin memberikan Yunseo teman bermain. Tidak enak tumbuh sendirian."
💎💎💎
Jungkook menggosok handuk di rambutnya yang masih basah. Ia masih berbalut handuk saat ini. Namun, ia dikejutkan dengan tingkah Tzuyu. "Astaga, Tzuyu. Apa yang kau lakukan?"
"Aku melihatnya di internet. Bagaimana?" tanya Tzuyu yang kini sudah berbalut baju tidur yang sedikit terbuka.
Jungkook menggelengkan kepalanya kemudian menyelimuti tubuh Tzuyu. "Tidur."
Tzuyu meraih ponselnya, mulai membaca apa yang ia temukan di internet. Bahkan, ini sampai membuat wajah Jungkook semakin memerah dan merebut ponsel sang istri.
"Tzuyu, kumohon."
"Ayolah, kau pernah melakukannya 'kan? Untuk apa malu? Apa ...." Tzuyu memasang wajah terkejutnya yang dibuat-buat. "Ada yang kau ... Sembunyikan?"
"Aniyo. Untuk apa?" tanya Jungkook dengan nada cukup panik. Entah apa yang merasuki Tzuyu hingga sang istri terlihat begitu nakal. Ia jadi sedikit takut.

KAMU SEDANG MEMBACA
Can I Love You? [End]✅
Hayran KurguAn original Wattpad story by shine_Janie. Read on WATTPAD SITE! Cinta memang selalu datang dan pergi semaunya. Bahkan ia juga bisa berlabuh di situasi dan kondisi yang benar-benar tak memungkinkan. Seperti yang dirasakan Jeon Jungkook. Ia tak menya...