Seohyun tersenyum saat mendapati Tzuyu melempar batu ke kolam dengan wajah cemberut. Ia yakin, semakin dekat pertunangan itu, Tzuyu semakin takut jika Jungkook tak membantunya. Namun, ia takkan membiarkan itu terjadi dengan meminta Jungkook bekerja sama dengannya. Tetapi, untuk saat ini ia takkan memberitahu Tzuyu soal rencananya.
"Kau gugup?" Seohyun duduk di samping Tzuyu, membuat sang puteri segera menoleh. Namun, ia kembali melempar batunya saat tahu ibunya yang datang.
"Eomma ingin menasehatiku sama seperti Ayah? Aku tidak akan mendengarkannya."
Seohyun tersenyum. Ia merasa sedang berkaca sekarang. Tzuyu persis seperti dirinya, termasuk soal memberikan segalanya pada orang yang dicintai. Bahkan, ia sampai kabur di hari pernikahan demi menikah dengan Gunho. Ia tak percaya, sikapnya itu akan menurun pada puterinya.
"Tzuyu-ya, kau sama seperti Eomma jika sudah mencintai seseorang."
"Eomma hanya ingin menghiburku 'kan? Tidak ada gunanya. Eomma tidak bisa membantuku membatalkan perjodohan itu."
Seohyun tersenyum sembari mengusap halus surai puterinya. Ia bukan tak bisa, tapi kesulitan untuk membatalkannya. Apalagi, Gunho bisa saja melakukan hal nekad jika ia meminta Tzuyu kabur atau melakukan hal lain agar bisa menghindari perjodohan yang ada. "Kau ingin tahu kisah Eomma? Dulu kau selalu ingin mendengarnya, tapi Eomma tidak pernah mau menceritakannya. Kau mau mendengarkannya sekarang?"
Tzuyu mengangguk antusias sembari menggeser duduknya agar bisa lebih dengan dengan sang ibu. "Baiklah, ceritakan. Apa seperti kisah komik yang kubaca?"
Seohyun terkekeh lalu mencubit pipi sang puteri. "Gongjunim, tolong berhenti membacanya."
"Aku hanya membacanya untuk belajar. Baiklah, ayo ceritakan, Eomma, aku penasaran."
"Dulu ... Eomma juga sepertimu, tuan puteri di rumah mewah. Kakek dan Nenekmu adalah pasangan pengusaha yang punya banyak koneksi. Lalu suatu hari, Eomma dijodohkan pada putera pemilik sebuah bank ternama. Dia memang tampan, tapi sayang sekali, Eomma tidak menyukainya."
"Kenapa? Eomma tidak suka orang yang tampan?"
Seohyun tersenyum lalu menggeleng. "Karena dulu, Eomma sudah menyukai seseorang yang Eomma bantu saat hujan turun. Dia datang dengan keadaan kacau dan Eomma membiarkannya duduk untuk makan. Kau tahu kelanjutannya?"
Tzuyu berdecak. "Bagaimana aku tahu, Eomma?"
Tentu, Seohyun segera terkekeh mendengar nada kesal puterinya. "Baiklah, maaf. Keesokan harinya, pria itu datang kembali dengan penampilan lebih rapi. Dia mengatakan ingin bekerja di kedai pertama Eomma tanpa gaji karena Eomma sudah menolongnya. Lalu ... Eomma kabur di hari pernikahan untuk menikahi pria itu meski tak membawa uang. Kau tahu? Saat itu Eomma hanya membawa dua gelang emas dan kalung berlian lalu Eomma menjualnya untuk memulai hidup baru."
"Seperti sinetron."
Seohyun terkekeh saat mendengar pendapat dari Tzuyu. Jika dipikir-pikir memang iya. Ia terlalu berlebihan saat mencintai seseorang, sama seperti Tzuyu sekarang. Bahkan, saking mencintai Gunho, ia sampai membuatkan sebuah perusahaan untuk sang suami begitu penjualan dari restorannya merangkak naik. Padahal, Gunho tak punya pengalaman apa pun soal perusahaan. Dan ya, tanpa pengalaman, sang suami hampir menguras seluruh hartanya.
"Jadi ... Pria itu adalah Ayah?"
Seohyun tersenyum lalu mengangguk. "Ya, pria itu Ayahmu."

KAMU SEDANG MEMBACA
Can I Love You? [End]✅
FanfictionAn original Wattpad story by shine_Janie. Read on WATTPAD SITE! Cinta memang selalu datang dan pergi semaunya. Bahkan ia juga bisa berlabuh di situasi dan kondisi yang benar-benar tak memungkinkan. Seperti yang dirasakan Jeon Jungkook. Ia tak menya...