"Mulai sekarang aku tidak akan percaya apa pun ucapan Oppa." Wanita yang masih berbalut pakaian pasien itu melipat kedua tangannya kemudian memalingkan wajah. Siapa sangka dirinya malah melahirkan saingannya sendiri? Sejak Byeoul lahir Jungkook hanya asyik menatap bayi itu. Padahal biasanya Jungkook akan menatap wajahnya.
"Semua orang hanya melihatnya. Aku seperti tidak ada di sini."
Jungkook tersenyum. Bahkan dia baru memandang bayi mungil itu beberapa menit. "Aku bilang lebih mencintaimu 'kan?"
"Buktinya tidak."
Jungkook terkekeh kemudian memberikan kecupan manis di pipi istrinya. "Maaf aku baru kemari lagi. Aku harus merapikan kamar untuk Byeoul."
"Ah iya, Eomma bilang kau harus makan ini." Jungkook membuka kotak makan yang dia bawa, membuat Tzuyu sangat penasaran dengan isinya. Namun, dia malah menemukan sup rumput laut itu lagi. Dia benar-benar bosan meski baru 2 hari dia memakannya.
"Kau bisa makan sepuasnya tapi aku tidak."
"Aku juga hanya makan ini sejak kemarin untuk menemanimu. Ayo buka mulutmu." Jungkook menyodorkan sesendok sup yang malah hanya jadi tontonan untuk Tzuyu. "Kau tidak mau memakannya? Kalau begitu aku dulu."
Jungkook tak berbohong. Dia hanya memakan sup rumput laut seperti Tzuyu. Dia sungguh tak tega pada Tzuyu setelah merasakan sakit dalam waktu yang cukup lama, sekarang istrinya juga tidak bisa makan makanan kesukaannya agar bisa pulih lebih cepat. Makanya Jungkook juga tak memakan makanan selain sup rumput laut seperti yang dilakukan Tzuyu.
Jungkook sering membaca banyak keluhan para ibu yang baru melahirkan di forum online. Dia sengaja masuk ke sana untuk mendapat banyak ilmu serta agar tak salah memperlakukan Tzuyu. Salah satunya adalah jangan terlalu fokus pada bayinya. Makanya dia selalu memberi perhatian saat ke sana alih-alih fokus pada Byeoul meski hatinya ingin seperti itu.
"Nanti setelah pulang, aku buatkan akan buatkan toppoki."
"Sungguh?" Tatapan Tzuyu berbinar. Bahkan tak ada lagi penolakan untuk supnya. Tzuyu benar-benar memakannya.
Bunga serta beberapa hadiah masih bertumpuk di sana. Kebanyakan dari teman orang tua Tzuyu dan bisa ditebak isinya untuk Byeoul semua. Padahal Jungkook merasa seharusnya Tzuyulah yang dapat hadiah lebih banyak setelah mempertaruhkan nyawa.
"Mwoya ...." Tzuyu tersenyum malu sembari mengaduk sup buatan sang ibu. Tatapan Jungkook benar-benar membuatnya sangat malu. Dia sangat ingat bagaimana tatapan pria itu padanya dulu. Lihatlah sekarang. Pria itu menatapnya dengan sangat lembut. "Apa karena aku membawakan Byeoul? Jadi ... Sekarang kau lebih mencintai siapa?"
"Kau. Aku mencintaimu."
"Nanti juga kau malah akan lebih mencintai Byeoul. Aku akan melahirkan sainganmu dan lebih mencintainya nanti."
Jungkook mengerutkan dahi kala raut wajah Tzuyu berubah."Waeyo?"
"Tidak jadi. Byeoul saja." Tzuyu masih terbayang rasa sakit yang dia rasakan. Entah berapa kali dia menangis saat itu. Namun, suaminya terus menenangkannya. Bahkan Jungkook sampai bicara pada Byeoul agar tak membuatnya lebih merasa kesakitan. "Bahkan dia tidak mirip denganku."
Jungkook terkekeh saat Tzuyu mencebik sembari melirik Byeoul yang tidur di sampingnya. "Cepat habiskan."
Jungkook melirik paper bag yang dia bawa bersamanya tadi. "Cha ... Hadiahmu."
"Untuk Byeoul maksudnya?"
"Tidak. Itu untukmu."
"Sungguh?" Tzuyu segera melihat apa yang dibawakan suaminya. Dia segera tersenyum saat mendapati kalung berlian serta kotak lain yang berisi gaun. Dia menginginkan gaun itu dari bulan lalu. Namun, karena tubuhnya yang agak membesar, dia memilih untuk tak membelinya. "Wah ...."

KAMU SEDANG MEMBACA
Can I Love You? [End]✅
Fiksi PenggemarAn original Wattpad story by shine_Janie. Read on WATTPAD SITE! Cinta memang selalu datang dan pergi semaunya. Bahkan ia juga bisa berlabuh di situasi dan kondisi yang benar-benar tak memungkinkan. Seperti yang dirasakan Jeon Jungkook. Ia tak menya...