#27 Aku Ingin Mandiri

245 59 7
                                    

Tzuyu melempar batu dengan kesal ke kolam ikan yang ada di halaman belakang rumahnya. Otaknya dipenuhi ide luar biasa dan hatinya penuh dengan rasa marah. Hanya 3 hari tehitung dengan hari ini. Namun, ibunya justru tak mengizinkan ia pergi ke mana pun. Bahkan, ia masih berbalut piyama merah mudanya.

Harusnya aku tinggal di rumahku. Mungkin ... Dengan tinggal sendiri semua ini takkan terjadi.

Tzuyu pernah melakukannya, membeli rumah dengan luas hampir sama dengan rumahnya saat ini. Namun, ia terlalu takut untuk tinggal sendiri lalu memutuskan untuk kembali ke rumah orang tuanya.

"Kau sedang apa di sini?"

Suara Seungho tentu membuat Tzuyu dengan cepat menoleh. Ia lantas memutar malas matanya, kembali menatap kolam ikan sembari melempar batu seperti sebelumnya.

"Aku tidak membutuhkanmu."

Seungho tersenyum. Ia kemudian meletakkan rantang makanan yang ia bawa, di antara mereka berdua. "Aku membuatnya sendiri."

"Aku juga tidak membutuhkan belas kasihanmu. Semua orang menyayangiku. Jadi, aku tidak haus kasih sayang." Gadis itu beranjak. Lagi, acara santainya harus dirusak oleh orang yang sama. Jika terus seperti ini, ia jadi ingin secepatnya mengatakan ia punya kekasih. Namun, saat ini ia baru berteman dengan Jungkook. Ia sungguh tak mau jika lelaki itu sampai membencinya karena mengaku-ngaku.

Langkah Tzuyu terhenti saat sebuah telepon masuk ke ponselnya. Ia tersenyum, segera berdeham lalu mengangkat telepon itu.

"Tzuyu, apa kau baik-baik saja? Kali ini kau tidak sakit lagi 'kan?"

Tzuyu tersenyum saat lelaki dingin itu kini menghangat padanya. Ia kemudian pura-pura batuk agar bisa mendapat sesuatu dari lelaki itu. "Aku sedikit demam."

"Mau kukirim bubur lagi?"

"Tidak perlu, sebentar lagi aku pasti sembuh. Apa ... Oppa meneleponku untuk memeriksa kondisiku?"

"Aku akan mengirimkan sup ayam kalau begitu. Saat makan siang, aku akan menitipkannya pada Jisoo."

"Baiklah, aku tunggu." Tzuyu meletakkan ponselnya ke saku. Ia mulai melangkah ringan, masuk kembali ke rumah setelah mendapat sedikit udara segar. Ia tidak akan makan sebelum sup itu sampai. Ia yakin, rasanya pasti sangat enak.

Langkahnya memelan dengan wajah jahil yang kini ditunjukkan. Ia lantas menepuk bahu sang asisten yang nampak termenung dan membuat Hyeri segera terperanjat.

"Tzuyu ...!"

Sang pelaku hanya tersenyum tanpa dosa. Lagi pula, ia heran karena Hyeri malah melamun alih-alih mengerjakan tugas. Biasanya, Hyeri akan sibuk dengan laptop atau menelepon seseorang.

"Eonni memikirkan sesuatu?"

Hyeri menggeleng meski kenyataannya, ia memikirkan Tzuyu. Secara tak sengaja, ia mendengar percakapan Gunho dan Seohyun. Keduanya tetap bersikeras melanjutkan perjodohan itu meskipun Tzuyu sudah terang-terangan menolak. Ia jadi khawatir sesuatu yang buruk mungkin terjadi pada Tzuyu atau Jungkook. Apalagi, Tzuyu begitu mencintai lelaki itu. Bisa saja keluarga Chou melakukan sesuatu untuk memutus hubungan mereka berdua.

Tzuyu tersenyum sembari melambaikan tangan di hadapan wajah Hyeri. "Sepertinya kau baru patah hati. Eonni, pria di dunia ini banyak."

"Aku juga harus mengatakan itu padamu."

"Tidak ... Untukku hanya Jungkook Oppa. Eonni tahu? Dia akan mengirimkan sup untukku. Nanti tolong ambilkan, ya." Gadis itu mulai lagi dengan salah tingkah dan wajah tersipu. Namun, Hyeri sama sekali tak menggoda. Ia tersenyum, sembari berharap jika senyum itu takkan pernah pudar. Jika bisa, ia juga akan melakukan segalanya asalkan Tzuyu bisa bahagia bersama seseorang yang ia cintai.

Can I Love You? [End]✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang