10. Kecurangan ?

36 4 0
                                    

"Sepulang sekolah, hari ini, kita ke rumah Yumna. Gue harap kita juga bisa partisipasi dalam pemakaman."

Gio Narendra, dia selalu menempati peringkat pertama di sekolah pada tingkatannya. Tak harus menunggu sampai setiap akhir semester. Nama Gio selalu menempati posisi pertama di setiap pengumuman hasil ulangan yang dilakukan pada setiap akhir bulan.

Tak hanya itu, Gio juga adalah seorang ketua organisasi dengan nama 'BLANK'. Organisasi yang dibentuk oleh anak-anak yang sama berprestasinya dengan para anggota OSIS. Itu adalah organisasi yang di rumorkan berniat untuk memberontak OSIS, dengan cara bersaing dalam prestasi.

"Tadi Aiden telpon gue. Dia sama Anna udah kesana duluan."

"Annas Tasha juga di sana?" Seorang gadis yang sejak tadi hanya berdiri diam dengan tangan di lipat di depan dada menatap Gio bertanya, Savia namanya.

Gio mengangguk beberapa kali.

"Annas Tasha temen Yumna."

Kekehan terdengar jelas dari Savia, tentu saja membuat puluhan orang yang berada di sana menatapnya.

"Temen? Dia bahkan menghindari Yumna selama ini." Wajah Savia berubah mendatar "mau temen ataupun pacar. Semua orang yang ada di sana akan ngelakuin apapun buat kepentingan diri sendiri. Termasuk menghancurkan orang lain."

Hening, mereka terfokus pada pemikiran mereka masing-masing. Ucapan Savia barusan semakin meningkatkan kebencian mereka terhadap orang-orang itu. Kecurangan dan keegoisan mereka benar-benar membuat rasa benci diantara mereka kian mencuat.

Tentang rumor yang beredar di sekolah, itu bukan hanya sekedar rumor. Itu adalah sesuatu yang benar, mereka memang berniat untuk bersaing dengan organisasi resmi sekolah. Benar Gio selalu berhasil mengalahkan seorang Zean Angkasa di setiap ujian. Tak hanya Gio, bahkan hampir seluruh anggota BLANK berada di peringkat atas anggota OSIS.

Tentu saja itu masih belum membuat mereka puas, sebab mereka hanya dapat mengalahkan OSIS dalam satu wadah saja. Dalam ajang-ajang yang lain, OSIS akan kembali menjadi penguasa. Hal yang membuat mereka semakin membenci orang-orang yang berada di organisasi itu adalah, kecurangan mereka yang membuat beberapa siswa memilih untuk mengakhiri hidupnya sendiri. Namun untuk pertama kalinya, seorang siswi mengakhiri hidupnya di gedung sekolah ini. Dan itu adalah salah satu dari mereka, salah satu anggota inti BLANK.

"Gue benci fakta Annas Tasha temen Yumna yang paling dia percaya." Maila gadis yang berdiri di samping Gio menyahut pelan.

"Mari terus berusaha keras untuk buktiin kecurangan mereka, dan ayo buat Annas Tasha menyesal."

╏⁠ ⁠"⁠ ⁠⊚⁠ ͟⁠ʖ⁠ ⁠⊚⁠ ⁠"⁠ ⁠╏

"Ini mang surat izinnya."

Mada menyerahkan selembar kertas pada satpam sekolah.

"Oke den, saya titip salam sama keluarganya neng Yumi ya."

Tersenyum ramah, Mada mengangguk pelan lalu pergi meninggalkan pekarangan sekolah dengan beberapa orang lainnya mengikuti di belakang. Ya, mereka kini menuju ke rumah duka perwakilan dari sekolah.

Setelah hampir lima menit, mereka akhirnya sampai di rumah yang kini sudah banyak orang di sana. Turun dari motor, mereka masuk ke pekarangan rumah dan langsung di sambut suara tangisan pilu di sana.

"An, Yumna pergi buat ketemu kamu. Dia bilang sama Tante bakal cepet pulang."

Menghela nafas, mereka dapat menduga sosok yang sedang memeluk An di depan pintu adalah ibu dari Yumna.

OSISTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang