Bab 1

4.1K 100 0
                                    

Saat ini lima orang laki-laki sedang bertemu di restoran, ke lima pria melepaskan rindu satu sama lain karena sejak lulus SMA mereka sudah tidak bertemu satu sama lain, bahkan ke-lima nya memiliki kesibukan masing-masing membuat mereka jarang bertemu.

Apa lagi mereka sudah memiliki istri masing-masing,  walaupun usia mereka masih sembilan belas tahun. Tapi mereka sangat menjaga dan melindungi istri mereka dari orang jahat.

Ke empat pria yang sudah punya istri pun menatap ke arah pria yang sedang meminum Juice yang ia pesan karena perjalanan dari rumah ke restoran cukup jauh membuat ia merasakan haus.

Merasa di tatap pria itu mengangkat wajahnya lalu membalas menatap mereka dengan tatapan bertanya.

"Ada apa?"

Sosok pria yang tidak lain adalah rehan raharja bertanya kepada empat sahabat'nya.

"So, kamu belum menikah? Karena kami tidak mendapatkan undangan pernikahan darimu!"

Sagar Sangkara. Pria yang memiliki tubuh tinggi tegap rahang yang tegas, bahkan otot-ototnya yang membentuk membuat siapa saja terpesona akan ketampanan sagar.

Walaupun dia masih berusia sembilan belas tahun tapi dia sudah bisa menata tubuh'nya dengan sangat rapih.

"Seperti yang kamu tau, aku terlalu sibuk mengurus perusahaan yang Daddy tinggalkan, jadi mau tidak mau aku harus turun tangan."

"Tapi,  apa kamu gak ada niatan gitu menikah? biar nanti anak-anak kita bisa seperti kita gitu saling berteman. " ucap berian.

"Saya setuju apa yang berian katakan jika kamu menikah dan mempunyai anak jadi kan anak-anak kita bisa berteman dan keakraban kita saling menyatu." ujar Darius.

"Untuk saat ini sih belum ya? Tapi gak tau kalau nanti," jawab rehan.

"Saran aku, kamu harus segera menikah dan harus bisa punya anak. Karena aku berencana agar anak aku bisa menikah dengan anak kamu.!" ucap sagar.

Sontak semua para sahabat menganga karena mendengar sagar memaksa rehan untuk segera memilik seorang anak,

"CK" derius berdesak sebel mendengar pemaksaan dari sagar. " Kamu ini sangat memaksa rehan buat segera menikah," ucap Darius.

"Eh-eh, dari pada kalian bertengkar tidak jelas mempermasalahkan prihal nikah, mendingan kita camp saja bagaimana?" tanya Gilang yang sejak tadi diam mendengar perdebatan ke empat sahabatnya.

"Camp?" ucap serentak mereka berempat.

" Iya camping, jarang² kan kita camping bersama apa lagi kita ini baru bertemu sejak pernikahan Darius." ujar Gilang.

"Hm!! Saya setuju dengan dengan ide Gilang, jarang² kan kita camp bersama apa lagi di tempat yang terbuka." ucap berian.

Sagar, Darius dan Rehan saling menatap, mereka sedang mempertimbangkan ide dari Gilang, gak ada salahnya sih jika mereka camp lagi² mereka juga membutuhkan waktu untuk menenangkan pikiran karena terlalu sibuk untuk berkerja dan mengurus istri dan anak mereka.

Namun tidak dengan rehan dia terdiam karena jika ia ikut camp maka ia tidak bisa menahan diri apa lagi harus dekat dengan sahabat²nya.

Saat sagar dan Darius menyetujui ide dari Gilang, sekarang tinggal rehan yang masih terdiam entah apa yang dia pikirkan.

Bahkan rehan tidak menyadari kalau ke empat sahabatnya sedang menatap ke arah dirinya. Sontak lamunan rehan buyar tak kala sagar mencium pipi rehan.

" Wow!! Sejak kapan seorang sagar mencium seorang pria." ucap ke tiga sahabatnya.

Tapi tidak dengan rehan yang harus menahan salting karena di cium oleh sagar.  Bahkan tidak ada yang menyadari akan hal itu.

"Gak apa² sama sahabat ini, lagian rehan orangnya manis. Gak ada salahnya juga." ujar sagar.

Tanpa bersalah karena sudah membuat hati rehan melayang karena di cium oleh sagar.

Lalu ke empatnya bertanya kepada rehan tentang apa yang akan dia ambil mau ikut mereka camp atau tidak, jika tidak mereka akan memaksa rehan ikut bahkan mereka tidak peduli jika rehan sedang tidur mereka akan membawanya tanpa sepengetahuan rehan.

Jika rehan ikut mereka tidak akan memaksa mereka akan membawa rehan dengan sangat baik²

Rehan menghela nafas panjang, ia pun akan mengikuti camp mereka tapi tidak ada yang boleh membawa pasangan karena dirinya tidak ingin menjadi ikan buntal yang selalu sendirian.

Mereka pun langsung mengangguk karena mereka juga tidak menginginkan acara camp bersama dengan sahabat²nya harus berantakan karena ulah istri mereka.

Setelah pembicaraan selesai dan kesepakatan untuk pergi camp mereka pun pulang ke tempat masing² karena mereka di telpon juga oleh istri mereka untuk segera pulang.

Rehan termenung sambil memikirkan apa yang akan dia lakukan jika camp nanti, ia takut jika mereka mengetahui kebiasaannya.

Namun, ia langsung singkirkan karena tidak ingin berpikiran buruk roh tidak ada yang mencurigai kalau dirinya berbeda dengan orang² pada umumnya.

Saat ia sudah sampai rumah ia Langsung mendapatkan keweran telinga dari sang kakak, karena ia pergi gak bilang²

"Bagus ya sudah membuat kakak khawatir?" Ucap sang kakak.

"Ya elah kak aku cuma pergi sama teman² lagian aku juga sudah besar masa harus izin dulu kalau mau pergi," ucap rehan kesal.

"Sudahlah sayang biarkan saja dia, lagian dia laki² bisa menjaga diri ini, jadi kamu juga jangan terlalu mengekang rehan." ucap kakak ipar.

"Tuh kakak ipar saja membolehkan aku pergi masa kakak gak boleh." ucap rehan cemberut.

"Dan kamu, makannya segere nikah jadi kakak kamu tidak mengekang kamu terus²an."

"Apa..."

Jangan lupa vote end komen..

Terimakasih

Sahabat jadi cinta Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang