bab 55

367 22 0
                                    

"Hm re hm itu dulu saat kamu ingin melahirkan bayinya lewat mana?"

Rehan dan Rizal membulatkan matanya mereka tak habis pikir dengan pertanyaan sagar yang sangat ambigu, ingin sekali rehan mencabik-cabik muka dan mulut sagar karena pertanyaan gila itu.

"Kalau bertanya yang masuk akal sedikit kenapa?" Ucap rehan kesal kepada sagar.

"Itu masuk akal loh yang, kan waktu itu aku tidak mendampingi mu melahirkan, kira kira keluar lewat lubang belakang atau keluar lubang depan?" Ucap sagar.

Bughh

Rehan memukul sagar karena pertanyaan itu terus di lontarkan. Dengan kesal dia mengusir sagar, "sudah sana sebaiknya kamu pergi" ucap rehan dengan ketus.

"Yahhh jangan gitu dong yang masa baru bertemu sudah di usir, kita belum menikah loh yang masa begitu" ucap sagar.

Tapi tidak di gubris oleh rehan dia langsung masuk ke dalam rumahnya, membuat sagar di buat kalang kabut dengan sopan dia meminta izin kepada Rizal untuk masuk kedalam mansionnya.

"Rehan sayang jangan pergi, kenapa kamu marah?"

"Itu privasi, dan bukanya kamu sudah tau ya?" Tanya rehan kepada sagar. Dia sejenak diam karena dia merasa sagar sudah bertanya seperti itu.

Sagar pun berjalan mendekati Rehan dan dia mengangkat tubuh rehan membuat rehan refleks memegang leher sagar agar tidak jatuh.

"Sagar lepaskan aku" ucap rehan.

Saat sagar akan melepaskan rehan, rehan langsung memegang leher sagar dengan kuat." Kenapa kamu ingin melepaskan aku ha?"

"Bukannya tadi kamu yang meminta" ucap sagar.

"Tapi tidak gitu juga kamu caranya ingin menjatuhkan aku"

"Coba katakan dimana kamar kamu sayang?" Tanya sagar.

"Buat apa?" Bukannya menjawab pertanyaan sagar, rehan berbalik bertanya kepada sagar.

"Kamu ini tinggal jawab apa susahnya si sayang, cepat katakan" ucap sagar kesal.

Rehan pun menunjukan kamarnya yang berada di lantai dua ,, dan segera sagar berjalan ke arah kamar rehan, setelah sampai di kamar rehan dia membuka kamar tersebut dan masuk kedalam, lalu dia mengunci kamarnya.

Dan..

****

"Akhhhh brengsek, lihat saja aku akan membunuh mu karena kamu sudah membunuh kekasihku, dan lihat saja setelah aku menikahi mu aku akan buat kamu menderita" ucap seorang pria.

"Kak, aku ingin kamu lakukan sesuatu kepada dia agar dia tidak dekat dekat dengan laki-laki yang aku suka" ucap seorang wanita.

"Jangan kalian lakukan hal sesuatu kepada mereka, jika tidak aku akan melakukan kepada kalian" ucap pria itu dengan marah karena dia tidak rela jika orang tersayangnya di lukai oleh saudaranya.

"Kamu hanya cukup diam saja jika sampai kamu buka mulut maka aku yang akan menghabisi mu berserta keturunan mu" ucap laki-laki.

"Apa yang dia katakan dia bener kamu tak perlu ikut campur karena ini adalah masalah kami"

"Tapi mereka adalah orang yang aku sayang" bentak laki-laki itu.

"Kak" ucap seorang wanita melirik ke arah kakaknya untuk menutup kakak keduanya agar dia tidak buka suara kepada mereka.

BUGH

BUGH

BUGH

Bugh

Bugh

Bugh

Dengan pukulan membabi buta laki-laki itu memukul adiknya dia tidak akan rela jika rencananya akan hancur di tangan saudaranya itu.

"Diam lah disini sampai waktunya tiba, lalu akan mengeluarkan kamu" ucap laki-laki itu.

"Brengsek jangan sakiti mereka, aku akan menghancurkan kalian jika sampai terjadi sesuatu dengan mereka" bentak laki-laki dengan keadaan terikat.

Brukkkk

Wanita itu sangat marah kepada kakak'nya karena selalu membela mereka di bandingkan saudaranya sendiri. Dia menendang dada kakak'nya sampai membuat dia terjungkal ke belakang.

Uhuk... Uhukk.. seteguk darah keluar dari dalam mulut nya, dia

"Ini akibat buat mu kak karena terlalu membela mereka maka ini yang kamu terima" ucap wanita itu.

"Kalau saja kamu ikut dalam rencana kami, kami tidak akan melakukan tindakan kepada mu"

Setelah, mengatakan itu kedua orang itu keluar dari ruangan yang sangat gelap, meninggalkan saudara mereka dengan keadaan yang di sekap.

"Aku harus segera selamat karena aku tidak ingin terjadi sesuatu kepada mereka, jika sampai terjadi maka aku tidak akan memaafkan diriku sendiri" gumam laki-laki itu.

****

Saat ini alkara sudah sadar, dia sedang di temani oleh neneknya yang tidak lain adalah nyonya Yura sangkara, dia sangat menyayangi anak dari rehan itu walau lahir dari rahim seorang pria.

"Sayang cucu nenek yang tampan kamu harus makan. Yang, banyak biar segera sembuh." Ucap Yura.

"Tidak mau nek aku tidak laper"

"Eh eh tidak kamu harus makan yang banyak biar daddy dan papa kamu senang melihat kamu makan banyak" ucap Yura.

"Tapi nek?"

"Gak ada tapi tapian ayok makan nak nanti nenek akan kenalkan kamu dengan kakak kamu"

"Aku punya kakak?" Tanya alkara.

"Iya sayang makanya ayok di makan biar bisa bertemu dengan kakak kamu" ucapnya.

Akhirnya alkara mau makan dengan nenek yura yang menyuapinya, ruang sangkar yang melihat itu pun merasa bahagia karena dia bisa memiliki cucu laki-laki,

"Dia sangan mirip sekali dengan putraku, aku tidak salah lagi kalau dia adalah anak dari putraku sager" batin tuan sangkar.

***

Kembali ke sagar.

Saat ini mereka sedang tiduran di kamar rehan karena mereka lelah habis melakukan penyatuan lagi. Dengan memeluk rehan, sagar mencium tengkuk leher rehan.

"Sayang semoga disini ada dedek bayi lagi ya"

"Enak saja mana bisa, karena rahim. Aku sudah Expired jadi tidak bisa di gunakan lagi"

"Loh emang bisa ya? Setau aku rahin tidak ada masa berlakunya atau expired"

"Itu yang di khususkan buat wanita, karena rahim wanita tanpa batas jadi bisa di gunakan beda dengan milik seseorang laki-laki" ucap rehan.

"Tidak perduli mau ada itu aku akan tetap mencintai kamu karena kita sudah punya anak jadi kita fokus membesarkan mereka dengan kita akan terus melakukannya tanpa ada batasan waktu" ujar sagar dia pun mengeratkan tubuh rehan ke arah dirinya, karana dia ingin berada di pelukannya.

"Sayang besok kita nikah ya?"gumam sagar dia sangat ingin menikahi rehan.

"Tunggu lah kita tunggu berapa hari lagi setelah semua ini terbongkar"

Sagar dengan pasrah pun nanya bisa menurut saja dia tidak bisa memaksa rehan lagi. Tapi, dia tidak akan menyerah mendapatkan hati rehan.

"Sa, bisa aku meminta sesuatu kepadamu?" Tanya rehan kepada sagar karena ini menyangkut hidup dan matinya.

"Katakan sayang aku akan. Berusaha mengabulkan permintaan kamu selagi aku bisa" ucap sagar.

"Aku ingkn kamu...

Sahabat jadi cinta Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang