bab 57

342 18 0
                                    

Rion sangat menyesali perbuatannya, andaikan dia tau lebih awal mungkin dia tidak akan pernah meninggalkan rizal yang saat itu sedang hancur.

Dia berjalan ke arah laci dan membuka laci tersebut, ada berapa surat yang tidak pernah dia baca, karena penasaran dia pun mengambil semua surat tersebut.

Dia membuka surat pertama, kata demi kata Rion membaca surat itu, ada rasa sakit membaca surat dari Rizal.

Sampai dimana dia membuka surat yang terakhir yang dimana setelah lima tahun bertemu lagi dimana dia sudah memiliki seorang anak yang usianya hampir lima tahun, dia melihat rizal dengan pria lain membuat kecemburuan Rion memuncak.

"Dasar murahan, setelah kamu kehilangan seorang anak kamu enak enak dengan laki-laki lain, apa kamu hanya ingin menikmati milik para laki-laki saja cih dasar m*ho" bentak rion dan kata kata kasar itu terus di lontarkan buat Rizal.

Sampai dimana Rion melakukan hal itu dengan sangat kasar, bahkan dia tak ada cinta buat Rizal.

Sedangkan Rizal, dia hanya diam saja tanpa melakukan perlawanan karena percuma dia membela diri maka Rion akan terus menyiksa dirinya,

Tanpa sengaja Rion mengeluarkan benihnya di dalam perut Rizal bahkan Rion melakukan berulang kali sampai perut Rizal terasa membesar karena terlalu banyak benih Rizal.

Setelah melakukan hal itu Rion tidur karena kelelahan, sedangkan Rizal dia langsung pergi dari tempat itu, dia sudah terlalu membenci Rion.

"Maafkan aku Rizal, andaikan aku menyadari semuanya aku minta maaf ri" ujar rion.

"Rizal aku mencintaimu kemana aku harus menemukan keberadaan mu Rizal?" Gumam Rion.

**

Pyarrr

Tanpa sengaja Rizal memecahkan gelas yang dia pegang, saat ini dia sedang mengambil air di kulkas namun gelas yang dia pegang terlepas.

"Kenapa aku tiba-tiba memikir Rion?"

"Perasaan ini kenapa perasaan yang sudah lama hilang tumbuh lagi?" Gumam Rizal bertanya tanya tentang perasaan yang sudah hilang kembali lagi. Bahkan dia sampai memegang dadanya karena terus saja berdetak.

"Tidak mungkin aku akan kembali mencintai Rion sedangkan dia sudah bahagia bersama dengan keluarga barunya" gumam rizal.

Karena tak ingin mengingat dan merasakan perasaan yang terlah lama mati ternyata kembali hidup lagi membuat rizal mencoba tertidur lagi.

Saat sudah sampai di kamar dia merebahkan tubuhnya dan mulai memejamkan matanya.

"Kenapa tiba-tiba ayah seperti itu ya?" Gumam rehan bertanya kepada dirinya sendri melihat perubahan ayahnya yang seperti itu.

"Apa ayah sedang memikirkan sesuatu?"

"Sepertinya emang aku harus cari tau agar aku tau apa yang ayah rasakan"

Karena sudah larut malam rehan pun merebahkan tubuhnya dan pergi tidur, karena dia memang sudah sangat lelah apa lagi tadi siang dia habis di gempur habis oleh sagar.

****

"Apa jadi kamu sudah menemukan rehan? Bagaimana bisa hanya perlu waktu sedikit" sasa terkejut mendengar apa yang di katakan sagar kalau dia sudah menemukan rehan bahkan dia sudah berbaikan sampai dia sudah akan menikahi rehan.

"Apa kamu lupa kalau aku jago dalam melacak keberadaan seorang dan aku hanya butuh satu dan itu saya melihat plat mobil yang waktu itu rehan pakai" ujar sagar membuat Sasa mendengus kesal, padahal Sasa ingin sekali mengerjai sagar agar tidak bertemu dengan rehan dalam waktu dekat tapi sagar terlalu pintar.

"Ckck, mungkin saat ini kamu sedang beruntung saja bisa menemui msnsion dimana rehan tinggal" ucap Sasa.

"Bukan beruntung tapi kita beneran berjodoh sampai kita di pertemukan dengan cara cepat" ucap sagar.

Setelah makan malam, Rehan mengusir dirinya dan juga mengusir reza karena dirinya dengan Reza berdebat membuat rehan marah dan berujung mengusir kami.

"Lalu apa rencana kamu selanjutnya untuk mereka semua?" Ucap sasa.

"Dasar kepo kamu, aku mana tau rencana apa yang akan Rehan lakukan karena saya tidak di kasih tau"

Huffff

"Ternyata bukan hanya sama kamu saja tapi sama aku juga begitu rehan tidak memberitahu kepadaku"

"Sudahlah kita tunggu saja apa yang akan di lakukan oleh rehan nanti, kita hanya perlu mengikuti saja"

"Hm kamu benar, tapi yang terpenting kita harus memberikan pengamanan kepada anak anak" ucap Sasa.

"Aku sudah memberikan apa yang rehan suruh dan sudah ada ribuan yang menjaga mereka entah itu dari pengawal tuan Rizal, pengawal dari keluarga ku dan pengawal dari rehan" ucap sagar.

"Lalu aku di kasih pengawal tidak?"

"Kamu sudah tua dan tubuhmu sangat kolot jadi jangan harap" ucap sagar dengan asal membuat Sasa kembali mendengus kesal.

"Sasa sabar kamu harus sabar menghadapi laki-laki seperti sagar itu jika tidak sabar darah tinggi kamu naik dan jika naik kamu akan mati dan aku belum mau mati di saat aku belum nikah" ucap Sasa dalam hati.

"Jangan ngelamun nanti ada setan lewat membuat kamu berpikiran jorok terus memperkosa ku lagi, dan aku tidak mau di nodai oleh kamu, karena aku hanya milik rehan."

"Dih amit amit terlalu percaya sekali anda ini, aku sudah memiliki seorang kekasih lebih dari kamu, jadi jangan berpikir yang tidak masuk akal"

"Hahaha...!! Seorang Sasa memiliki kekasih itu sangat di luar nalar" ucap sagar membuat Sasa tambah kesal lalu keluar dari ruangan perawatan alkara. Dan pergi mencari udara yang sangat segar.

"Dasar cewek, untung sekarang aku mencintai seorang pria, jadi tidak akan gila lagi karena tingkah para wanita" gumam sagar.

*

*

*

"Kenapa perasaan sangat ku jadi tidak tenang seperti ini?" Gumam seorang pria yang tak lain adalah rehan, dia sangat khawatir sampai tidak bisa tidur entah apa perasaan tidak enak itu sampai membuat rehan cemas.

"Apa yang akan terjadi sebenarnya kenapa aku tidak bisa tau dan kenapa cctv di mansion mati semua?"

"Aku, gak bisa diam seperti ini aku harus cari tau semuanya dan kenapa cctv mansion mati, gak biasanya cctv mati"

Drtttt.... Drttttt

"Siapa yang telpon malam malam seperti ini?" Gumam rehan, karena sangat penasaran dia pun mengangkat panggilan dari orang yang tidak di lihat.

"Hallo"

"Selamat malam rehan ku sayanggg.. gimana kabar kamu sayang pasti kamu sedang mencemaskan anak anak bukan?"

"Kamu jangan khawatir karena anak anak bersama denganku"

"Siapa kamu hah?"

"Siapa aku...? Kamu tidak perlu tau karena anak anak kamu bersama denganku"

Sahabat jadi cinta Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang