BAB 2

3.1K 94 0
                                    

Tepat yang di rencanakan kelima sahabatnya mereka pun melakukan camp di kaki gunung dengan pemandangan yang sangat asri udara yg sangat menyejukkan dan dengan aliran sungai yang sangat deras membuat mereka menikmati semua itu.

Karena badan mereka sudah sangat lengket mereka pun langsung melucuti pakaiannya untuk segera mandi di sungai dengan keadaan mereka yang bertelanjang bulat sampai tidak menyisakan kain yang menempel di tubuh mereka.

Toh di tempat itu hanya ada mereka berlima jadi mereka tak perlu khawatir akan hal itu. Namun tidak dengan rehan dia sedang duduk di depan tenda yang sudah di buat oleh mereka bersama. Rehan sudah mulai merasakan panas dingin akibat ulah mereka yang sangat menggairahkan.

"Kenapa mereka harus melepaskan semuanya jika sampa mereka mengetahui kalau aku terangsang melihat semua itu bagaimana, bisa gawat rahasia yang selama ini ia sembunyikan." batin rehan terus saja berbicara.

Dan Rehan kembali di buat terkejut dengan tindakan sagar yang melakukan c*Li di atas batu dengan berdiri yang nambah kegagahan sagar tidak ada duanya.

Para sahabat memang sudah mengetahui kegiatan sagar yang selalu memainkan penisnya, karena seorang hyper tingkat tinggi membuat sagar tidak bisa lepas dari semua itu.

Rehan yang melihat itu bertambah berkeringat karena ia sangat-sangat terangsang melihat sagar seperti itu.

Rehan memang selama ini mencintai ke empat sahabatnya tapi bukan sebagai sahabat tapi sebagai kekasih, jika saja mereka memiliki kesamaan dengannya pasti ia akan sangat bahagia karena bisa di cintai oleh mereka.

Sampai Darius dan sahabatnya yang lain memanggil, rehan tak mendengarnya.

Darius pun naik ke permukaan dan mendekati rehan berada lalu ia menepuk pundak rehan.

GLEK.

Rehan menelan ludahnya karena yang berdiri di depannya adalah Darius dengan penis menggelantung di tempatnya dengan sangat panjang dan pahatan yang sangat rapih.

Ia tidak bisa menyembunyikan kegugupannya karena melihat itu ia pun menatap ke arah Darius.

"Ada apa?"

"Kamu ini tanya ada apa? Apa kamu tidak ingin ikut bersama kita?"

" Hm tidak lah, aku masih ingin mengecek perkembangan perusahaan." ujar rehan.

Sebenarnya ia sedang tidak mengecek tentang perkembangan perusahaan, tapi ia sedang terangsang karena melihat mereka mandi dan bisa² mereka tau kalau ia sedang terangsang jika ikut mandi bersama mereka.

Namun bukan Darius namanya kalau tidak memaksa sahabatnya untuk mandi bareng mereka. Dengan refleks Darius menggendong rehan ala bridal style.

Rehan pun langsung berpegangan pada pundak Darius agar tidak jatuh.

Setelah sampai di depan Darius turun ke air dan ia meletakkan rehan ke air sampai membuat rehan terkejut karena airnya terasa sangat dingin.

"Nah, dari tadi kek rehan ikut mandi bersama kita. Kau itu terlalu serius melakukan pekerjaan, apa kamu lupa saat ini kita sedang berada di hutan dan kita tidak boleh membawa apapun ke dalam sini." ucap Gilang.

"Eh Lang, bukannya kamu atlet renang?"

"Hm!"

"Bagaimana kalau kita balapan berenang siapa dulu yang sampai di sana maka itu pemenangnya."

"Apa untungnya jika aku menang?"

"Hmm! Untungnya kamu boleh melakukan apa saja yang kamu mau,"

"Deal!"

Darius dan Gilang pun mulai melakukan perlombaan untuk memenangkan siapa yang akan menjadi juara dan siapa yang akan menjadi babu mereka.

Sementara Darius dan Gilang sedang bersiap berlomba, rehan, berian dan sagar sedang duduk dengan menjadi penonton dan menjadi juri siapa yang akan menang.

Rehan yang duduk di tengah² mereka hanya bisa menegang saja karena mereka duduk dengan posisi tidak memakai apa²

1

2

3

Byurrrr.

Gilang dan Darius mulai berlomba siapa yang akan menang, walaupun air sungai sedikit dalam tapi mereka bisa melakukannya karena keduanya sama ahli dalam bidang renang.

Dan pemenang perlombaan itu adalah Darius, dia memenangkan renang tersebut.

Semua orang menatap tidak percaya bagaimana bisa seorang Gilang yang atlet renang dan tidak bisa di kalahkan oleh lawannya bisa di kalahkan dengan mudah oleh Darius.

"Wahh! Serius nih seorang Gilang di kalahkan oleh serius." ujar berian.

"Dancok, diam kau tadi aku sedikit ngalah sama Darius biar dia menang."

Darius, berian, sagar dan Rehan berdecak sebel mendengar itu. Sahabat yang satu itu sangat gengsi tidak pernah mengakui akan kekalahannya.

"Sudahlah sebaiknya kita sudahi acara mandi kita, lalu kita harus segera mencari kayu bakar buat bikin api unggun nanti malam." ucap Gilang.

Mereka pun segera sudahi mandinya dan mereka semua langsung berpakaian dengan santai.

Mereka hanya membuat satu tenda saja untuk mereka tidur, karena satu tenda saja cukup buat orang sepuluh.

Setelah mereka berpakaian ke lima sahabat itu pun pergi mencari kayu buat api unggun. Karena mereka tau kalau nanti malam cuaca akan sangat dingin jadi mereka akan buat api unggun.

Brukk.

Sebuah kayu di letakan di depan tenda dengan kasar sampai membuat orang yang baru saja kembali terkejut.

"Kenapa?" tanya rehan.

"Kamu tau, aku sehari ini tidak mendapatkan jatah sex dari istri kepalaku rasanya ingin pecah." ucap sagar.

"Seharusnya kamu bisa kontrol hyper kamu agar tidak berbuat aneh² di luaran sana." ujar rehan.

"Tapi aku tidak bisa bahkan saat itu awal kehamilan istri ku aku harus menahan sampai satu bulan, sampai aku ingin mati."

"Kamu itu terlalu banyak dramatis."

"Oh rehan kamu bilang aku terlalu dramatis, coba bayangkan aku harus menahan semua itu,"

"Bagaimana kalau aku bantu..

Jangan lupa vote dan komen

Terimakasih

Sahabat jadi cinta Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang