Bab 19

1.4K 50 1
                                    

Sebuah hamparan air laut yang sangat indah, apa lagi terdapat matahari yang ingin tenggelam membuat keindahan di hadapan rehan semakin indah dan berwarna oranye.

Bukan, hanya itu saja rehan juga melihat sebuah meja dan dua kursi, yang sudah di hias cantik, hal itu rehan menatap ke arah sagar dengan tatapan bertanya.

Namun, sagar tidak menjawab dia hanya tersenyum manis ke arah rehan, lalu ia menuntun rehan ke arah meja, saat sudah sampai Rehan menarik kursi lalu menyuruh rehan untuk segera duduk.

Setelah, rehan duduk sagar juga duduk di hadapan rehan, lalu sagar memegang kedua tangan rehan dan ia mencium tangannya dengan lembut.

"Aku mencintaimu rehan raharja"

Namun, reaksi rehan hanya diam saja dia benar-benar merasa sangat syok dengan apa yang di lakukan oleh sagar terhadap dirinya.

"Sagar, apa maksud dari semua ini?"

"Aku ingin memberikan kejutan buat kamu dengan makan malam romantis"

"Tapi kenapa kamu melakukan ini?"

"Karena aku ingin membuktikan kalau aku cinta dan sayang sama kamu"

"Tapi... Sa..."

Belum sempat rehan menyelesaikan perkataannya sudah di bungkam dengan menggunakan jari sagar karena dia tidak ingin mendengar bantahan dari rehan.

"Sudah, saat ini kita nikmati saja makan malam romantis, karena sebentar lagi kejutan utama akan segera menanti mu"

Setelah sagar mengatakan itu rehan terdiam, ia nurut saja apa yang di katakan oleh sagar,  namun hatinya bertanya-tanya tentang kejutan utama yang sagar siapkan.

Prok prok prok

Sagar menepuk tangan lalu masuklah dua pelayan laki-laki yang sudah di sewa oleh sagar, kedua pelayan itu membawa hidangan yang sangat spesial kusus buat kedua pasangan yang baru bertemu.

"Selamat di nikmati tuan-tuan"

Berapa hidangan di letakan di meja dengan menu yang berbeda-beda,

Setelah meletakkan hidangan para pelayan itu pun pergi meninggalkan dua pasangan yang sedang makan malam.

"Makanlah sayang aku yakin kalau kamu akan menyukai hidangan yang sudah aku siapkan untukmu apa lagi dengan di temani dewa ketampanan"

Rasanya rehan ingin muntah mendengar pujian untuk diri dia sendiri, tapi rehan akui kalau sagar memang sangat tampan melewati dewa.

"Diam, tandanya kalau kamu mengakui aku tampan bukan begitu sayang?"

"Sudah, diam jangan muji diri sendiri"

Keduanya pun memulai makan yang sudah di siapkan, saat sedang makan sagar tersenyum gemas karena rehan makanya tidak berubah, sama seperti saat mereka masuk SMA.

Sagar, mengelap bekas makanan yang ada di pinggir mulutnya menggunakan jempolnya, setelah keduanya sudah selesai makan.

"Mari ikut denganku sayang, kita lihat sunset bersama?"

Rehan, mengangguk lalu bangkit dari duduknya, namun sebelum rehan benar-benar bangkit di hentikan oleh sagar, yang membuat rehan mengurungkan niatnya.

"Ada apa?"

"Sayang, aku akan melakukan seperti di drama-drama korea" ucap sagar, lalu dia bangkit dari duduknya dan mendekati kursi rehan.

"Silakan bangkit tuan putri"

Rehan, yang mendengar itu tentu tidak terima karena di panggil tuan putri, apa lagi dirinya seorang pria mana bisa dirinya di panggil tuan putri.

"Apa, kamu bilang?! Ingat sagar aku bukan tuan putri" ucap rehan marah sekaligus kesal karena di panggil dengan sebutan tuan putri.

Sahabat jadi cinta Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang