Bab 44

606 28 0
                                    

Setelah pembicaraan tempo hari saat ini sagar dan Gilang sudah mulai akur kembali, bahkan dia sudah menerima anak rehan sebagai anak mereka, bahkan mereka masih mencari dalang siapa yang sudah melakukan hal itu.

Dan seperti saat ini Gilang dan Sagar sedang berada di kediaman. Rehan, mereka sedang mengunjungi anak anak rehan yang berarti anak mereka juga.

Bersama dengan kedua wanita yang selalu menemani anak anak, karena mereka tidak ingin meninggalkan anak anak mereka.

"Al, apa kamu mau ikut dengan papa?" Tanya sagar kepada sang anak, ya alkara panduwinata adalah anak kandung sagar, bersama dengan rehan.. dia sangat menyayangi alkara, begitu juga dengan anak yang lain.

"Tidak, aku tidak akan pergi kemana pun" ucap Alkara menolak permintaan dari papa'nya.

"Tapi sayang Oma ingin bertemu dengan mu?"

"Tidak, aku tidak akan pergi bukannya kita sudah berjanji satu sama lain?"

Sagar terdiam mendengar apa yang terlah di katakan oleh Alkara, yang sangat keras kepala dan sangat dingin.

Sebenarnya kedatangan sagar kemarin hanya ingin mengajak alkara bertemu dengan orang tuanya tapi, alkara tidak menginginkan hal itu.

"Kamu tidak mudah membujuk alkara, karena hanya rehan yang bisa membujuk alkara, jadi jika kamu ingin mempertemukan putramu Dangan orangtua mu hanya rehan yang bisa" ucap sasa yang masih tetap diam dengan ponselnya.

"Tau dari mana kamu?" Tanya sagar kepada sasa.

"Apa kamu lupa, kalau mereka aku yang mengurus sejak dia di dalam kandungan rehan" ucap Sasa.

Huffff

Helaan nafas terdengar, sepertinya kali ini dia tidak bisa membawa putranya pergi menemui orangtuanya.

Jika sagar gagal membawa alkara, lain dengan Gilang yang berhasil mengajak albara ke kediaman rumahnya.

"Tapi kenapa Gilang dengan mudah membawa albara?" Sagar tidak terima karena albara mau di ajak regi bersama dengan hilang.

"Kamu tau? Setiap anak rehan itu memiliki sifat yang sangat berbeda-beda, jika alkara memiliki keras kepala dan dingin lain dengan albara dia sangat ambisius setiap keinginannya harus di penuhi apa,, tapi dia sangat manja dan membutuhkan kasih sayang seorang ayah.. jadi tidak heran jika albara menerima Gilang dengan mudah sebagai ayahnya, karena dia tau apa yang akan dia lakukan" ucap Sasa.

"Dan Alkara, tidak mudah menerima orang baru, walau dia menerima kamu sebagai ayahnya bukan berarti dia menerima sepenuhnya, karena alkara adalah anak tertua yang tau segalanya melebihi adik adiknya" sambung Sasa.

"Jadi yang harus kamu lakukan adalah berusahalah agar dia benar benar mencintai dan menyayangi mu sebagai sosok seorang papa" ucap Sasa.

"Baik, aku akan melakukan apa yang kamu minta walaupun tanpa di suruh pun aku akan melakukan" ucap sagar tegas.

"Bagus, jadi kembalilah dan bilang kepada orang tua mu kalau alkara untuk saat ini tidak omongin bertemu dengan mu atau dengan keluarga mu" ucap Sasa yang membuat sagar mengangguk dengan lesu.

*
*
*
*
*

*

*

*

Sementara itu di bandara seorang pria sedang duduk di bandara sambil menunggu jemputan dari keluarganya dia sangat kesal karena jemputan nya sangat lama.

"CK, dimana dia? Kenapa lama sekali apa dia tidak tau kalau aku sudah lelah disini?" Gerutu reno putra alert. Ya dia pulang ke Indonesia untuk menemui ayah tercintanya,

Sahabat jadi cinta Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang