Bab 21

1.3K 47 1
                                    

Di sebuah taman yang banyak orang yang sedang lari pagi karena menikmati hari Weekend mereka.. jadi mereka gunakan untuk lari pagi dan jalan pagi.

Dan kayla pun tidak ketinggalan dia mengajak ke empat keponakannya lari pagi karena saat ini pantat kayla sedang berlubang jadi ia lari pagi, karena biasanya dia sangat males lari pagi.

Saat mereka sedang lari pagi vina tanpa melihat ke arah depan dia bertabrakan dengan seorang yang membuat kayla terkejut sampai keluar ingusnya.

Bruk

"Aduh sakit"

"Kamu tidak apa-apa kan..."

     **********

Anak kecil yang memiliki tatapan seperti seorang kelinci yang menggemaskan itu menatap pria di hadapannya karena sudah menabrak dirinya sampai pantat bahenolnya sakit, sedetik kemudian setelah berdiri vina mengeluarkan jurus andalannya.

"Huaaaaa! Onty ada om culik" tangis vina pecah sebelum pria itu menyelesaikan ucapannya, bahkan tangisan vina sampai membuat berapa orang yang berlalu lalang menatap pria itu karena di kira penculik.

"Eh-eh kelinci bogel jangan nangis nanti cantiknya luntur"

Mendengar kata 'cantiknya luntur' tentu saja vina langsung menghentikan tangisannya karena ia sangat tidak suka jika kecantikan yang sudah melekat harus lu tur begitu saja.

"Om culik apa benar jika aku nangis cantik aku hilang?" Tanya vina yang sudah menghentikan tangisannya.

Pria yang di panggil om culik oleh Vina pun tersenyum ia lalu mengangguk.

"Benar dong, jika kelinci bogel eh anak manis menangis bisa luntur kecantikan kamu"

"Oh begitu ya? Oke deh om, aku ga akan nangis lagi, nanti luntur cantiknya aku yang dari lahir" ucap Vina.

Kayla, wanita yang ada di situ menganga tak percaya karena Vina dengan mudah akrab dengan pria di depannya itu.

Namun, ia membiarkan saja tanpa berniat untuk menghampiri keduanya karena ia ingin tau sejauh mana mereka dekat.

Kembali lagi ke Vina dan om culik,

"Nah, itu baru anak cantik"

"Tentu dong aku cantik" Vina dengan percaya diri yang sangat tinggi.

"Kalau boleh tau nama anak cantik ini siapa?"

"Nama aku Vina om, kalau nama om?"

"Nama om adalah ri-" belum sempat menyebutkan namanya pria itu mendapatkan panggilan yang mengharuskan ia pergi dari tempat itu dan sebelum ia pergi ia meminta maaf kepada vina.

Melihat kepergian om culik, entah kenapa vina merasakan sedih karena di tinggal begitu saja oleh dia tanpa memberitahu namanya.

"Aunty dia siapa?"

"Dia.. ahh sudah lah sebaiknya kita susul kakak-kakak kamu yang sedang makan eskrim"

Dan benar saja saat vina melihat ke arah yang di tunjuk oleh kayla kakaknya sedang asik makan eskrim tanpa memberi tau dirinya bahkan eskrim itu terlihat sangat enak, dengan segera vina berlari ke arah kakaknya dan meminta eskrim.

Kayla yang melihat kebersamaan ke empat anak sahabatnya tersenyum ia tak menyangka kala ini adalah awal pertemuan keduanya.

"Takdir sudah mempertemukan kalian entah apa yang akan terjadi kedepannya, aunty harap kalian tak membenci siapapun" gumam kayla, lalu menghampiri keponakan yang sangat menggemaskan.

"Ayok anak-anak kita pulang" ajak kayla karena ia mendapatkan kabar dari asisten rumah tangga rehan kalau saat ini di rumah sedang ada wanita gila yang baru saja mendarat.

Ke empat anak itu menganggu lalu mereka pun berjalan pulang sambil memegang eskrim yang mereka beli.

Dan benar saja setelah mereka masuk kedalam mansion mereka mendengar teriakan seorang wanita gila karena tidak bertemu.

"ALKARA! ALBARA! ALVIAN! ALVINA!" teriak seorang wanita dari dalam mansion. Dan, mereka tau siapa wanita itu.

"Tante Sasa?"

"Iya, ini tante sasa kalian yang sangat cantik"

"Dih percaya diri sekali kau ini"

"Apa kau bilang?" Ucap Sasa, tak terima dengan apa yang terlah di katakan oleh di kalya musuh bebuyutan karena tak sejalan.

"Dimana daddy kalian hm?"

"Kata aunty kay, saat ini daddy sedang kencan agar bisa memberikan vina adek" ucap Vina dengan polosnya yang membuat Sasa membulat sempurna, lalu ia menatap ke arah Kayla yang tersenyum tanpa dosa.

Dengan kesal sasa berdiri dari berlututnya lalu menghampiri Kayla, namun sebelum itu ia menyuruh anak ke dalam kamar mereka masing-masing.

Setelah, kepergian anak-anak sasa menatap tajam ke arah Kayla.

"Kenapa?"

"Kenapa apanya?"

"Kenapa kamu mendukung mereka kembali? seharusnya kamu sadar kalau mereka sudah menyakiti bayiku, aku tidak akan membiarkan mereka mendekati bayiku yang sudah aku jaga"

"Ya, aku tau bayi besar mu itu, tapi ingat bawah bayi besar mu, masih sangat mencintai mereka jadi biarkan saja mereka bersatu"

"Oh tidak bisa saya tidak akan membiarkan mereka mendekati bayiku"

"Tapi aku rasa mereka sudah melakukan hal yang di luar nalar, karena saat kemarin pulang aku mencium aroma kecebong bogel"

"APA!"

"Kenapa kaget seperti itu hm? Kan kamu juga sudah tau" Kayla begitu heran dengan tingkah si Sasa karena terlalu berlebihan menjaga rehan.

"Oh iya aku dapat video yang berhasil aku rekam lewat kamera tersembunyi, permainan keduanya sangat ganas"

Bruk

***

Kedua pasangan pria yang baru saja bangun dari tidurnya karena mereka masih sangat lelah habis melakukan pertempuran yang tidak ada habisnya yang membuat gairah ke-duanya semakin meningkat.

"Pagi sayang"

"Bukannya ini sudah siang ya?"

"Tapi bagi aku ini masih pagi sayang kan kita baru bangun"

Rehan, tak menggubris perkataan dari sagar ia lalu bangun dari tidurnya namun baru ingin melangkah rasanya sangat nyeri yang membuat jalan nya tertatih-tatih.

Sagar yang melihat itu pun merasa gemas apa lagi saat ini rehan hanya tidak memakai apa-apa, yang membuat burung sagar berdiri di balik selimut.

Dengan gerakan cepat segar langsung menghampiri rehan dan mengangkat tubuh rehan ala bridal style. Dan membawanya masuk kedalam kamar mandi.

"Jangan memberontak sayang kamu cukup nikmatin saja"

Entah kenapa suara rehan yang begitu merdu khas bangun tidur membuat rehan tak bisa menolak pesona sagar.

Keduanya telah sampai di kamar mandi, lalu dengan lembut sagar mulai memandikan rehan seperti seorang anak di mandikan oleh ibunya.

Baluran sabun ke tubuh rehan dengan sangat lembut membuat rehan merasakan sensasi yang sangat berbeda.

Sagar saat ini mulai menyabuni tubuh rehan dari atas sampai ke bawah bahkan dia tanpa rasa jijik menyabuni bagian kesukaannya lubang pink tempat menampung burung besar miliknya bahkan, dengan sengaja sagar memasukkan jarinya ke dalam lubang sampai membuat sang pemilik mendesah karena merasakan kenikmatan.

Akhhhhh

"Sagarhhh lepasihhh"

"Kalau aku ga mau gimana?"

"Kau ini, apa masih kurang puas tadi malam hah?"

"Bagiku semua itu tidak da puasnya, jika boleh aku ingin melakukan setiap hari" ucap sagar rapat di telinga rehan.

Tanpa berlama-lama lagi sagar mengeluarkan jarinya dari dalam lubang milik rehan dan ia langsung mengarahkan burung miliknya masuk kembali,,

Blesss

Sahabat jadi cinta Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang