bab 14

1.6K 71 0
                                    

Saat ini wanita berbeda umur itu sedang menonton sebuah seri*s yang di langgar untuk di tonton oleh anak kecil,, namun tidak untuk kayla dia sangat mengizinkan keponakannya nonton, asalkan jangan bilang kepada siapa-siapa, maka rahasianya aman.

Apa lagi kayla nonton yang bagian hot yang membuat para fujo mimisan, karena melihat adegan panas yang paling mereka suka..

Vina, gadis kecil dan polos diam saja tanpa berkomentar, karena mendapatkan tontonan aneh, bukanya pergi vina palah sangatlah menikmati seri*s tersebut.

"Lihatlah vina, mereka sangat romantis bukan begitu?"

"Iya, tante, tapi kenapa mereka laki-laki sama laki-laki?"

"Vina, kamu harus memahami akan dunia fujo, karena rasa suka dan cinta melihat laki-laki mencintai laki-laki yang sangat romantis itu akan sangat membahagiakan, dan kamu harus menjadi penerus tante untuk menjadi duta fujo"

"Fujo?"

"Iya Vina, fujo adalah panggilan buat orang yang menyukai percintaan sesama jenis vina"

"Oh, kalau gitu vina ingin jadi fujo agar bisa menjodohkan kakak dengan pria"

Perkataan vina membuat kayla terkejut, tapi sedetik kemudian ia tersenyum bahagia ternyata keponakan nya itu lebih berbahaya dari dirinya, kayla hanya perlu mengasah saja agar vina bisa menjadi pro atau suhu.  Agar nanti saat kayla pensiun bisa mewariskan tahta fujo kepada vina.

"Bagus, sayang tante dukung"

Kayla, tidak bisa membayangkan kalau vina akan membuat kakak'nya menikah dengan para pria manis atau kaku, karena kayla sudah mengetahui ketiga putra rehan seperti apa jadi ia harus membina vina agar tidak salah dalam mengartikan yang mana uke dan yang mana seme.

Jadi, kayla akan mengajari dasar-dasar fujo agar paham, nanti bisa-bisa vina menjodohkan seme dengan seme kan uke dengan uke.

Dan, Keyla tidak ingin itu sampai terjadi.

Keduanya pun melanjutkan menonton sampai tertidur saat seri*s belum selesai. Mungkin karena rasa lelah menonton jadi ketiduran.

****

Sementara itu, di perusahaan yang ada di Indonesia pemilik perusahaan AL group seorang pria sedang mengecek laporan perusahaan yang selama ini tidak pernah di lihat,

Rehan, yang mengecek laporan merasa kesal dan marah karena laporannya sangat tidak akurat bahkan banyak pengeluaran, padahal bahan yang di beli tidak semahal itu.

Ia menduga ada korupsi besar-besaran, yang tidak di ketahui olehnya, karena dirinya berada di Los angeles, tapi sekarang dirinya ada di sini ia akan mengurus semua, agar tidak ada lagi yang korupsi.

Ia, juga belum menemui para karyawan yang ada di sini karena ia datang secara sembunyi-sembunyi agar tidak di ketahui oleh karyawan.

Tok..tok..tok..

"Masuk"

Seorang pria masuk kedalam ruangan Rehan dengan santai dia membawa hasil laporan baru saja keluar, dan benar saja setelah rehan mengecek laporan baru, hasilnya pengeluarannya jauh lebih besar dari minggu lalu.

"Sera, cari tau siapa yang sudah berani berkorupsi, karena saya tidak akan membiarkan orang itu memakan uangku terlalu lama"

"Baik, tuan"

"Hm, tuan hari ini ada jadwal meeting bersama perusahaan ss group"

"baik, jam berapa meeting dengan perusahaan ss group? Dan, dimana meeting di adakan?"

"Meeting akan di lakukan jam 3sore dan untuk tempat di hotel horison,"

"baik, kamu boleh pergi-" ujar Rehan, namun ia saat Sera akan beranjak pergi di hentikan oleh rehan. "Sera, tolong rahasiakan kedatangan ku di perusahaan, karena aku tidak ingin mereka tau sebelum aku menemukan orang yang sudah korupsi"

"Baik tuan,,,, kalau gitu saya permisi dulu"

Tanpa, terasa Rehan sudah mengerjakan berapa laporan perusahaan dan laporan keuangan yang sangat salah. Ia pun segera keluar dari ruangan tentunya dengan menggunakan stelan biasa agar tidak di curigai, rehan keluar bersama dengan sera.

Karena, yang karyawan tau rehan adalah saudara sera jadi mereka tidak curiga, apa lagi saat ini dia menggunakan nama Rehan bukan nama leon panduwinata.

Rehan dan Sera sedang berjalan ke arah hotel tempat meeting di laksanakan,  sampai dimana mereka terlah sampai di hotel tersebut, lalu ke-dua orang itu masuk kedalam, Rehan tidak menyadari orang yang akan meeting bersama dengannya,

"Tuan sagar?"

Kedua pria yang sedang bermain ponsel pun terkejut mendengar nama sagar di sebut, kedua pria itu mendongak dan betapa terkejutnya mereka, karena melihat satu sama lain.

"Rehan" gumam sagar dengan pelan, ia sangat terkejut melihat pria yang sudah ia sakiti bahkan sudah ia lukai hatinya,

"Maaf, tuan sagar apa bisa kita mulai meeting nya, karena tuan leon sudah tidak ada waktu lagi" ucap sera.

Sebenarnya, sagar ingin bertanya lebih jauh lagi tapi ia tau kondisi dan tempat, mereka pun mulai meeting nya sampai berapa saat mereka sudah selesai meeting,

Saat, rehan akan pergi bersama dengan sera di cegah oleh sagar, sagar meminta kepada rehan untuk berbicara dengan dirinya,

Rehan dan Sera pun saling pandang, lalu Rehan menganggukkan kepalanya untuk sera lebih dulu nanti ia akan menyusul.

"Rehan?"

"Maaf tuan sagar, nama saya bukan rehan tapi nama saya leon inget itu"

"Gak, saya gak percaya kalau kamu leon, jelas saja kamu rehan,  karena dari raut wajah terkejut kamu yang mendengar namaku, kamu sangat terkejut."

"Oh jadi anda ngira saya rehan karna saya terkejut mendengar nama anda? Sangat lucu"

Rehan, langsung pergi dari hadapan sagar, namun baru berapa langkah tubuhnya melayang yang membuat ia refleks merangkul pundak sagar karena ia takut terjatuh.

"Sudah kuduga kalau kamu adalah rehan, karena hanya rehan saja yang takut akan terjatuh saat di gendong"

"Tuan sagar, turunkan saya?"

"Tidak akan, karena saya tidak ingin kamu pergi lagi dariku"

Setelah mengatakan itu sagar melangkah ke lift dan ia masuk lalu menekan angka 39, setelah berapa menit pintu lift terbuka, lalu sagar keluar lalu ia berjalan ke arah pintu kamarnya.

"Baby,  kita akan bersenang-senang sepanjang malam jadi persiapkan dirimu."

"Apa maksud kamu?"

"Ayolah rehan, kamu jangan membodohi ku lagi aku tau kamu rehan, dan karena kamu aku jadi kecanduan akan tubuh kamu yang manis ini" sagar langsung mencium bibir sagar di lorong hotel kamarnya..

Setelah, sampai sagar langsung membuka pintu kamar dan segera ia masuk tidak lupa juga ia mengunci pintu kamarnya agar kelinci buruannya tidak kabur.

Bruk..

Sagar menjatuhkan tubuh rehan ke kasur dan ia perlahan membuka kancing kemejanya tepat di hadapan Rehan.

Rehan, yang melihat itu memalingkan wajahnya karena ia merasa malu, bahkan rona di wajahnya tidak bisa di sembunyikan lagi, entah kenapa melihat sagar ia menjadi salah tingkah, apa lagi tubuh sagar sudah benar-benar berubah dia semakin berotot tinggi dan semakin tampan, dan apa mungkin kontolnya semakin besar, pertanyaan itupun datang dalam pikiran rehan.

"Kenapa kamu berpaling sayang? Apa kamu tidak ingin melihat perubahan dalam tubuhku, hm?"

"Sudah ku katakan kalau aku bukan rehan tapi leon,"

"Ya Tuhan rehan, rehan kita berteman sudah sangat lama dan mana mungkin leon salting hanya melihat tubuhku yang berotot ini"

"Apa kamu tidak kangen dengan kontolku ini hm?"

"Aku..."

Sahabat jadi cinta Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang