Bab 46

698 27 1
                                    

"Kamu tidak perlu khawatir sayang, ayah sudah mempersiapkan semuanya setelah anak kamu lahir kita akan pulang ke Prancis" ucap seorang pria yang bernama klaren alert.

"Makasih pa, ma kalian su... Akhhhhhhh," Rizal mengerang kesakitan di bagian perutnya karena dia merasakan kram.

"Sayang kamu kenapa?"

"Nggak tau ma, tapi kayaknya aku mau melahirkan ma"

"Apa, kalau gitu ayok kita segera ke rumah sakit" ucap ibu dari Rizal dengan sangat panik karena anaknya mau melahirkan.

Kedua orang tua Rizal pun segera membawa Rizal ke rumah sakit takut terjadi sesuatu kepada anak dan cucuku, karena dia tidak ingin mereka kenapa kenapa.

Setelah penempuh perjalanan mereka terlah sampai di rumah sakit, para suster dan perawat pun segera membantu mereka.

Dan Rizal segera di bawa di ke ruang operasi dan dengan bertepatan Tifani juga yang juga di masukan ke ruang operasi karena dia mengalami pendarahan.
Namun seorang nenek tua melihat keluarga klaren alert.

Wanita tua itu yang tidak lain adalah nenek dari Rion raharja mengetahui semua hubungan antara Rion dan Rizal dia sangat benci akan hubungan itu dia sudah berhasil memisahkan kedua pasangan itu dan membuat Rion benci kepada Rizal.

Ceklek

Pintu ruang operasi terbuka menampilkan seorang dokter dengan baju kusus operasi.

"Dengan keluarga raharja?"

"Kami dokter.. gimana keadaan mantu dan Cicit ku dok?" Tanya nyonya besar raharja.

Sebelum menjelaskan dokter itu menghela nafas panjang lalu menghembuskan,

"Untuk nyonya Tifani dia baik baik saja tapi untuk anaknya mohon maaf kami tidak bisa menyelamatkan anaknya karena pendarahan dan benturan yang keras membuat anak itu tidak bisa di selamatkan" jelas dokter itu panjang lebar.

Degh.

Mendengar itu keluarga Raharja sangat terkejut, kedua orang tua dari Rion juga sangat terkejut mendengar cucu kedua mereka tidak bisa di selamatkan.

"Ma, gimana ini jika Tifani sadar apa yang akan dia lakukan aku takut, apa lagi jika Rion Tau kalau anaknya tidak selamat" ujar nyonya Vialli. Ibu dari Rion raharja yang hanya memiliki satu orang putra saja.

Wanita tua itu terdiam dia teringat akan anak dari klaren alert yang sedang melahirkan anak dari Rion juga ,, dia pun segera pergi menemui ruangan keluarga alert.

Melihat kepergian mama mereka Vialli dan riko hanya diam saja dia tidak mencegah kepergian mama mereka.

Brak.

Nyonya raharja masuk dengan tidak sopan nya dia masuk menemui Rizal.

"Ternyata kamu sudah melahirkan ya?"

"Iya nek aku sudah melahirkan apa nenek mau lihat anak aku dan cucu nenek?"

"Cih jangan panggil aku nenek aku tidak sudi di panggil oleh pria menjijikan, hina dan sampah seperti kamu"

"Nyonya jaga bicara anda terhadap anak saya, dan harusnya nyonya ajari cucu nyonya itu cara tanggung jawab, karena sudah menghamili putraku"

"Cihh dasar banci salah siapa menjadi orang gampangan dan mudah di tusuk, harusnya kamu sadar diri kalau kamu pria mana ada seorang pria yang mau menikahi mu ngga ada untungnya yang ada menjadi sampah" cibiran dan hinaan dari nyonya raharja membuat Rizal diam.

Dia memang harus sadar kalau dia seorang pria dan tidak akan pernah bersatu dengan Rion cintanya. Sekuat apapun dia berusaha tapi kenyataannya akan seperti ini.

"Aku harus sadar diri, hati ini tidak akan pernah bisa memiliki cinta sejatinya. Jikapun ia dirinya yang akan menjadi bahan hinaan oleh masyarakat." Batin Rizal.

"Baiklah aku tidak akan mengusik keluarga kalian. Lagi aku akan pergi dari sini dan menjauh dari kalian"

"Bagus"

Nyonya raharja pun merebut bayi itu dari Rizal dia akan menggantikan anak Tifani yang sudah meninggal dengan anak dari pria itu.

"Baik kamu pergi lah menjauh tapi tidak dengan anak dari Rion karena anak ini akan di urus oleh Rion dan Tifani untuk menggantikan anak Tifani yang sudah meninggal"

"Dan pria banci seperti kamu tidak pantas merawat anak. Rion, bisa bisa dia menjadi seperti kamu aku tidak ingin keturunan ku menjadi seperti dirimu"

Dia langsung pergi dari ruangan itu dengan sangat angkuh dan Rizal hanya diam saja saat anaknya di ambil.

"Sayang kenapa kamu diam saja saat dia mengambil anak kamu?"

"Biarkan ma, biarkan salah satu anak. Aku di rawat oleh ayah nya agar salah satu dari mereka bisa merasakan kasih sayang ayahnya dan satunya akan di urus olehku." Ucap Rizal dengan suara yang sangat sedih walaupun hatinya sangat sakit harus jauh dari putranya.

Mama Anggun alert sangat sedih saat melihat hati putranya rapuh dia tidak menyangka kalau jalan hidup putranya akan sangat rumit seperti ini.

"Yang sabar ya nak pasti suatu saat nanti kamu akan mendapatkan kebahagiaan kamu sendiri" ucap anggun dengan air mata yang membasahi pipinya.

Klaren alert hanya diam saja sejak tadi, dia sebenarnya tidak terima putranya di permalukan seperti itu tapi mau bagai gimana lagi saat ini perusahaan nya ada di tangan keluarga mereka

Jika dia bangkrut dia tidak bisa menghidupi keluarganya apa lagi saat ini cucunya bsru saja lahir.

"Pa, aku ingin berangkat hari ini aku sudah tidak ingin hidup di sini lagi"

"Baiklah nak, papa akan mempersiapkan semuanya" dia pun segera menghubungi asisten pribadinya untuk mengurus keberangkatan dirinya berserta keluarganya ke Prancis tempat kelahiran dirinya. Sedangkan istrinya lahir di Indonesia,

Berapa tahun kemudian nenek tua itu menghancurkan perusahaan milik keluarganya karena klaren mengasih tau semuanya kepada riko atas apa yang sudah di perbuat oleh ibunya itu.

Dan karena marah nyonya raharja yang masih memiliki kekuasaan pun langsung menghancurkan perusahaan itu.

Akibat itu Klaren mengalami serangan jantung dan meninggal sedangkan anggun mengalami depresi sampai sangat sulit di sembuhkan. Melihat keluarganya hancur Rizal sangat marah dan berencana membalas dendam kepada mereka semua.

"Lihat saja akan aku buat keluarga kalian hancur karena sudah menghancurkan keluargaku...."

*** ** *** * *** ** Flashback off * *** ** * *** * *** **

Mendengar cerita itu rehan terdiam dia tidak menyangka kalau keluarga daddy-nya sangat kejam kepada keluarga ayah'nya.

"Maafkan rehan yah, harusnya rehan mengetahuinya sejak awal agar rehan bisa membalas mereka" ucap rehan.

"Kamu tidak perlu meminta maaf karena ini semua bukan salah kamu lagian ayah sudah melakukan apa yang harus ayah lakukan"

"Memang ayah melakukan apa?"

"Ayah sudah membunuh wanita kejam itu bahkan ayah sudah menghancurkan keluarga mereka dan sebentar lagi mereka akan hancur" ucap Rizal.

Rehan diam saja mendengar apa yang di katakan oleh ayahnya,

"Ya sudah sebaiknya kamu pergi ke kamar kamu karena ini sudah malam besok kamu akan mulai kerja"

"Baik yah aku akan pergi dulu dan ayah juga jangan tidur larut malam"

"Baik nak"

Setelah kepergian rehan Rizal mengabari bawahannya yang menjaga orang tersayangnya itu.

"Bagaimana kabar apa sudah ada perkembangan?

Sahabat jadi cinta Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang