OLIVIA'S POV
Tidak terasa libur semester telah usai dan tidak terasa pula selama liburan ini aku menghabiskan waktuku dengan Emerald. Selain pergi ke rumah Emerald, aku juga pergi mengelilingi Jakarta bersamanya.
Seperti hari sekolah sebelumnya, aku masih selalu datang lebih awal. Tahun ajaran ini, aku sudah kelas XII dan kelas ku masih sama yaitu di IPA-1.
Aku mengambil bangku favoritku yaitu duduk di dekat meja guru. Bukannya aku murid yang suka cari perhatian, aku hanya mencari spot yang menguntungkan untukku.
Aku melihat Ryan dari kelas sebelah yang digadang-gadang sebagai kapten tim basket sekolah masuk ke kelasku dan duduk disebelah kiriku, apa dia di rolling ke kelas ini. Aku tidak terlalu memikirkan itu, karena tidak begitu penting untukku.
"Gue boleh duduk disini kan?" tanya-nya padaku
"Belum ada yang nempatin kok"
"Gue gak nyangka bisa sekelas sama lo. Gue Ryan" ujarnya sambil mengulurkan tangannya
"Olivia"
"Gue tahu... siapa sih di sekolah ini yang nggak kenal Olivia"
Aku tidak lagi menanggapinya karena bel masuk berbunyi, tidak lama kemudian bu Rita yang sekarang menjadi wali kelasku masuk ke kelas. Seperti awal-awal tahun ajaran baru biasanya, pasti akan ada pemilihan ketua kelas.
Dan ternyata orang-orang dikelasku menjadikanku dan Ryan sebagai kandidatnya. Voting pemilihan ketua kelas pun dimulai, hingga akhirnya hasil voting menunjukan angka yang sama.
Ketika bu Rita akan menjelaskan ketentuan untuk memilih ketua kelas tiba-tiba saja terdengar keributan dari luar kelasku.
"Jadi saya di kelas ini bu?" ujar Emerald seraya melihat ke sekeliling kelasku "sama anak-anak idiot ini?"
Aku bisa melihat tatapan tidak senang semua orang disini ketika Emerald mengakatakan mereka semua idiot, eh... ini berarti dia juga mengatakan aku idiot. Enak saja.
"Emerald!" suara bu Luna terdengar meninggi dan Emerald menutup mulutnya
"Tahu gini, gue buat onar aja dari kemarin-kemarin" celetuknya tanpa ada rasa takut sedikitpun "Eh... ada acara apaan nih? Voting ketua kelas? Siapa yang menang?"
Kami semua hanya terdiam hingga Emerald kembali mengulang pertanyaannya
"Jadi siapa yang menang bu?"
"Ehheemm" bu Rita seakan sadar dari keheranannya "belum ada yang menang karena hasilnya seri"
"Oohh begitu" Emerald mengambil spidol di tangan bu Rita tanpa permisi dan mencoret garis vote pada namaku "Udah ada kan sekarang? Congrats Oliv" ujarnya padaku dan seluruh murid di kelas ini hanya menatap tidak percaya ke arah Emerald.
Emerald masih berdiri di depan kelas hingga bu Luna selesai berbicara dengan bu Rita. Bu Luna kemudian memanggil Ryan dan memintanya untuk pindah dari sebelah kiriku. Karena Emerald yang akan ditempatkan disebelahku.
"Saya diujung belakang aja bu" ucap Emerald bersemangat sambil berjalan ke kursi belakang
"Emerald, kembali kesini atau saya telepon Mama kamu" Emerald hanya pasrah saja menuruti perintah bu Luna "Kalau kamu duduk dibelakang yang ada kamu ke-enakan"
Ryan mengemasi seluruh bukunya dan mengamit ranselnya lalu duduk di belakang. Sedangkan Emerald kini duduk disebelahku dengan senyum yang lebar.
"Emerald" ucapnya sambil mengulurkan tangannya
"Olivia"
Mungkin ini terdengar lucu karena aku dan Emerald sudah saling mengenal, tetapi kali ini perkenalan kami jauh lebih formal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Last Love (COMPLETED)
RandomBertemu dengannya bukanlah keinginanku, jatuh cinta padanya bukan pula kehendakku. Pertemuan yang tidak pernah kusangka-sangka akan menjadi sebuah perjalanan cinta yang tidak akan pernah aku lupakan. Menjadi cinta pertama untuknya adalah hal yang in...