EMERALD'S POV
Sudah beberapa bulan aku menjadi siswi yang baik dan tidak membuat onar, tapi aku benar-benar ingin berulah lagi. Hidupku yang lurus seperti ini terasa begitu membosankan tanpa adanya hukuman.
Apa aku termasuk orang yang gemar disiksa. Astaga...
Sore tadi aku melihat Olivia yang merenung di ruang club teater. Bahkan dia tampak tidak sadar kalau semua orang sudah bubar.
Disaat aku bertanya padanya dia malah kesal padaku, apa dia sedang PMS. Padahal aku tidak begitu ketika PMS. Dasar remaja labil.
"Ral..." aku tersentak dari lamunanku ketika Mama menyentuh pundakku "ngelamunin apa?"
"Mama... nggak Ma, Eral Cuma lagi mikir"
"Mikir apa?"
"Udah 2 bulan ini Eral gak bikin ulah Ma, Eral juga gak dihukum 2 bulan ini. Jadi Eral mikir, besok harus ngapain ya biar Eral..." belum selesai aku mengutarakan kalimatku Mama sudah menjewer telingaku terlebih dulu
"Baru aja Mama mau puji-puji karena kamu berubah, eh ternyata malah mau berulah"
"Eh... eh... ampun Ma ampun"
"Gak ada lagi bandel-bandelan di sekolah, paham?"
"Iya Ma, lagian Eral becanda doang"
"Oh ya Ral, Mama dengar kamu punya teman lain selain Daniel dkk? Ketua osis kalau gak salah"
"Dengar gosip dimana Ma?"
"Bu Luna bilang kamu udah jauh lebih baik sekarang dan dia juga sering lihat kamu ngobrol sama... siapa itu namanya Mama lupa. Olaf..."
"HAHAHAHA" seketika aku tertawa mendengar nama yang diucapkan Mama, bagaimana mungkin perempuan secantik Olivia disamakan dengan boneka salju di frozen yang konyol seperti Olaf.
"Kenapa ketawa?"
"Ya gimana gak ketawa, Olaf itu yang ini" ujarku sambil menunjukan gambar dari internet "namanya Olivia, Ma. Mama mau kenalan? Nanti kapan-kapan Eral kenalin"
"Boleh... Mama penasaran sama dia"
*****
Seketika ruang kelasku menjadi riuh saat bel pulang berbunyi. Anak-anak di kelas ini sama sekali tidak memiliki ambisi untuk menjadi juara. Bagi mereka yang penting sudah datang ke sekolah dan mengikuti pelajaran dengan baik.
Tanpa menunggu guru yang mengajar tadi keluar terlebih dulu, semua murid di kelasku sudah keluar kelas. Dan dalam hitungan detik, kelasku sudah kosong. Tidak ingin melewatkan kesempatan untuk segera keluar dari ini, aku pun segera mengemasi barangku dan keluar.
Dengan berlari secepat kilat aku keluar dari kelas dan tanpa sengaja menabrak seseorang. Kenapa harus ada orang yang tiba-tiba melewati kelasku ketika aku sedang buru-buru. Tapi sepertinya aku menabraknya begitu keras karena dia terjatuh kesamping.
"Aduuuhhh...." kesalnya
Aku mengamati orang itu dan ternyata dia adalah Olivia "Oliv..." aku memegang kedua lengannya dan membantunya untuk bangun "sori Liv, gue gak sengaja"
"Ini kan udah jam pulang, lo gak bisa apa jalan pelan-pelan aja"
"Gak bisa Liv, gue seneng jam pulang makanya gue buru-buru karena udah bosen ada di gedung ini seharian"
"Dasar..." dengusnya kesal lalu berjalan meninggalkanku
Akhir-akhir ini aku sering melihat Olivia membawa tumpukan buku dan pergi ke perpustakaan setelah jam sekolah selesai. Di sekolahku ini memang perpustakaan di buka sampai jam 5 sore, jadi setelah jam sekolah kita masih bisa berada disana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Last Love (COMPLETED)
RandomBertemu dengannya bukanlah keinginanku, jatuh cinta padanya bukan pula kehendakku. Pertemuan yang tidak pernah kusangka-sangka akan menjadi sebuah perjalanan cinta yang tidak akan pernah aku lupakan. Menjadi cinta pertama untuknya adalah hal yang in...