59

2.3K 242 19
                                    

EMERALD'S POV

Aku sungguh menikmati kegiatanku akhir-akhir ini. Setiap jam pulang kantor, aku selalu menyempatkan diri untuk menjemput Olivia. Sebenarnya Olivia bisa saja pulang bersama dengan kak Tiara, tapi aku lebih memilih untuk menjemputnya karena aku ingin menghabiskan waktuku diperjalanan pulang bersama dengannya.

"Kamu dimana?" tanya Olivia dari ujung telepon

"Masih di jalan sayangku, tapi ini udah deket kok. Oh ya sayang, aku mau mampir ke mini market sebentar, kamu mau nitip sesuatu?"

"Mini market kemarin?"

"Iya, ini tinggal nyebrang"

"Aduuhhh..." rintih Olivia secara tiba-tiba

"Kamu kenapa?"

"Kamu bisa langsung jemput aku aja gak? Perut aku tiba-tiba sakit banget nih"

"Iya... iya... aku langsung kesana"

Aku tidak jadi berbelok ke mini market dan kembali menancap gas menuju kantor kak Tiara. Tidak sampai lima menit aku sudah melihat Olivia berdiri menungguku di depan lobby kantor.

Aku menghentikan mobilku dan dengan cepat menghampiri Olivia untuk mengecek keadaannya.

"Masih sakit? Kita ke rumah sakit ya?"

"Udah mendingan kok, berkat lihat kamu"

Aku tersipu mendengar ucapan Olivia, entah sejak kapan dia belajar menggunakan jurus gombalan seperti itu. Meskipun begitu, aku kembali memastikan keadaan Olivia dengan mengulang pertanyaanku.

"Beneran udah gak sakit lagi?"

"Iya sayang, beneran kok. Yuk kita pulang"

Entah ini hanya perasaanku saja atau bukan, namun setiap kali aku ingin membeli sesuatu di mini market dekat kantor Olivia, dia pasti akan mengatakan sesuatu yang membuatku untuk mengurungkan niatku untuk berbelanja.

"Kita cari mini market lain aja, mini market ini gak lengkap" ujarnya untuk meyakinkanku

"Kamu ada masalah sama pegawai mini market ini? Terakhir kita dari sini kamu kayak abis ngeliat setan Liv. Kamu gak nyembunyiin sesuatu dari aku kan?"

"Aku cuma gak suka tempat ini dan barang-barang yang dijual juga gak lengkap. Jadi daripada kita rugi udah turun dan masuk kesana, mendingan kita ke super market aja sekalian"

"Tapi aku cuma mau beli kopi"

"Kita beli di dekat rumah ya"

Aku tidak lagi mendebat Olivia dan menuruti perkataannya. Mungkin ada alasan yang tidak bisa dia jelaskan padaku dan aku tidak akan memaksa Olivia untuk terus terang padaku.

*****

Akhir-akhir ini aku selalu merasa ada seseorang yang mengawasiku. Mungkin aku terlalu berlebihan dengan ini semua tapi setelah mendengar cerita Mama mengenai kecelakaanku lima tahun lalu yang ternyata adalah sebuah kesengajaan, aku menjadi sedikit paranoid.

Seperti tadi aku hampir memukul seorang pria yang berjalan di belakangku karena aku mengira dia membuntutiku.

Bisa kalian tebak makian apa yang aku dapatkan? Yep, pria itu mengatakan kalau aku perempuan gila karena dengan tiba-tiba memegang kerahnya dan hampir meninjunya.

Apa aku harus pergi ke psikiater untuk memeriksa keadaanku, tapi jujur saja aku benar-benar merasa seperti sedang diawasi.

"Ral... Emerald" aku tersadar dari lamunanku ketika ada seseorang menggerakkan telapak tanggannya di depan wajahku

Last Love (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang