22

5.1K 389 6
                                    

OLIVIA'S POV

Acara hari ini berjalan dengan lancar tanpa adanya kesalahan sedikitpun. Jujur saja satu panggung dengan Ryan adalah hal yang menyebalkan untukku. Aku harus tetap bersikap baik padanya meskipun hatiku masih sangat kesal.

Ketika acara penutupan telah selesai, aku mencari dimana keberadaan Emerald. Karena sejak acara dimulai hingga acara ini selesai, aku tidak melihatnya sama sekali.

Aku pun bertanya kepada Daniel dimana keberadaan Emerald, karena yang sejak tadi berlalu lalang hanyalah Daniel. Anak itu sejak tadi memang sibuk menghampiri alumni sekolah kami yang baru lulus beberapa tahun ini.

"Niel..." panggilku

"Yes, neng Oliv. Ada yang bisa aa bantu?"

"Eral dimana ya?"

"Gue belum lihat dari tadi pagi" benar juga, bagaimana bisa dia melihat Emerald kalau sejak tadi dia hanya sibuk dengan alumni-alumni yang cantik itu. Mungkin mereka semua adalah mantan pacar Daniel.

Aku pun berlalu dari Daniel yang masih sibuk dengan para selirnya itu.

"Lo gak marah lihat Daniel ganjen begitu sama cewek-cewek lain?"

"Hah?" aku menoleh ke Ryan yang tiba-tiba saja berdiri di sebelahku dan menanyakan pertanyaan yan tidak pernah aku duga.

"Lo suka sama dia kan? Makanya lo nolak gue" padahal aku sudah pernah tekankan padanya kalau aku sama sekali tidak jatuh cinta pada Daniel.

Aku menarik napasku dalam-dalam dan menghembuskannya dengan kasar. Apa aku harus berteriak padanya kalau aku menolaknya karena memang aku tidak memiliki perasaan apapun padanya, bukan karena aku menyukai Daniel.

"Gini ya Ryan... gue nolak lo ya karena gue gak punya perasaan apapun sama lo. Kalaupun saat itu yang nembak gue Daniel dan bukan lo, gue juga gak bakal nerima dia karena emang gue gak punya perasaan apapun sama kalian berdua"

Tanpa menunggu Ryan merespon ucapanku, aku meninggalkannya yang masih mematung seakan mencerna ucapanku.

Hingga akhirnya aku melewati taman sekolah dan melihat Emerald sedang duduk disana bersama dengan seorang perempuan yang bisa ku taksir usianya seumuran kak Tiara. Mereka berdua terlihat berbincang bersama bahkan terlihat begitu akrab, apa orang itu teman kak Tiara.

"Jadi orang yang sering bolos lewat toilet cewek hari ini beneran gak dateng? Gue kira lo bercanda tadi" siapa orang yang dimaksud Emerald

Perempuan itu tersenyum ketika Emerald menanyakan itu padanya "Seperti yang aku bilang tadi, dia bukan tipe orang yang suka dateng ke acara yang gak penting kayak gini. Btw taksiku udah di depan, aku harus pergi ke bandara sekarang, makasih untuk obrolan yang gak penting sejak tadi"

"Okay" perempuan itu pun mengamit tas nya dan meninggalkan Emerald "Oh ya, Ra... kalau kita ketemu lagi, seperti ucapan lo tadi, gue boleh dong lihat mukanya"

"Tentu..."

Setelah memastikan Emerald hanya sendirian, aku pun menghampirinya dan menanyakan siapa perempuan tadi.

"Kamu ngobrol sama siapa dari tadi?"

"Hai sayangku... dia Aurora, alumni sini juga kok. Udah lulus tiga tahun yang lalu" pantas saja aku tidak mengenalnya.

Meskipun temanku tidak banyak atau hanya bisa dibilang Diandra saja. Aku bukan termasuk siswa yang kudet. Aku mengenal wajah-wajah yang pernah aku temui di sekolah ini, meskipun aku tidak tahu nama mereka, tapi setidaknya aku mengenal mereka.

"Jadi kamu dari tadi disini?"

"Iya, bahkan sebelum acara dimulai. Aku cuma gak bisa lihat kamu sama Ryan dengan jarak yang dekat. Maaf ya..."

Last Love (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang