OLIVIA'S POV
Aku menepuk nyamuk yang mulai berterbangan disekitarku dan tidak sedikit nyamuk yang mulai menggigitku. Dasar nyamuk tidak sopan. Baiklah mungkin ini bukan sepenuhnya salah nyamuk, tapi ini adalah salah Diandra.
Kenapa aku mengatakan ini adalah salahnya, bagaimana tidak, anak itu memintaku untuk bertemu malam ini juga di taman dekat rumah kami.
Kenapa dia tidak langsung saja ke rumahku atau memintaku untuk ke rumahnya. Kenapa harus memintaku datang ke taman yang sepi begini untuk bertemu. Padahal besok di sekolah kami juga akan bertemu.
Sudah setengah jam aku menunggunya disini, namun dia masih belum juga menunjukan batang hidungnya. Benar-benar manusia menyebalkan. Kalau saja dia bukan sahabatku, mungkin aku tidak akan mentolerir perbuatannya padaku malam ini.
"Sorry Liv" ucapnya secara tiba-tiba dari arah belakangku
"Lo emang pengin gue mati muda ya? Bisa kok datang itu nggak usah ngagetin"
"Sorry... sorry..."
"Jadi kenapa lo minta gue kesini? Malam-malam begini. Lo nggak takut gue diculik?"
"Liv... bukannya gue nggak takut lo diculik. Tapi ini masih taman komplek, gak sembarang orang bisa masuk. Lagian siapa juga orang yang berani nyulik anak Arthur Christian, baru ditoel aja kepala udah hilang"
Aku hanya mendengus kesal dengan ucapannya "Jadi kenapa lo suruh gue kesini?"
Diandra terdiam ketika aku menanyakan tujuannya memintaku datang kemari. Raut wajahnya kini terlihat murung.
"Lo kenapa, Di?"
"Liiiiiv, gue gak mau pindah. Gue gak mau pindah dari sini"
"Pindah? Yang nyuruh lo pindah siapa?" tanyaku heran
"Bukan gitu... maksud gue, gue gak mau ikut bokap gue pindah tugas"
"Hah? Gimana?" jujur saja aku malah semakin bingung dengan ucapan Diandra
"Bokap gue pindah tugas ke London Liv, dan gue mau gak mau harus ikut"
"Semuanya?"
"Iya semuanya. Gue, nyokap sama adik gue. Gue gak mau Liv..." Diandra kini malah menangis sambil memelukku
Aku hanya bisa membalas pelukan Diandra sambil sesekali mengusap punggungnya. Jujur saja aku tidak tahu harus melakukan apapun, karena kalau ini memang benar-benar terjadi, aku tidak memiliki siapapun yang menjadi temanku selain Diandra.
Mungkin di luar sana banyak orang yang ingin berteman denganku. Tapi hanya dengan Diandra saja aku bisa mengekspresikan apa yang aku sukai dan apa yang tidak aku sukai.
Aku juga selalu mendengar siswa-siswi di sekolah berbisik tentangku. Mereka semua mengira aku adalah orang yang sulit didekati hanya karena kedekatanku dengan guru-guru di sekolah.
"Liv... gue gak mau pindah sekolah"
"Tapi kalau ini yang terbaik, gimana? Bukannya dari dulu lo pengin banget sekolah di luar negeri?"
"Ya tapi gak nanggung gini juga, mana mendadak banget lagi bokap gue ngasih taunya"
"Terus gue harus gimana? Bilang ke bokap lo, kalau lo gak usah ikut dan tinggal di rumah gue?"
"Keputusan bokap gue udah final, Liv. Barang-barang gue juga udah dikirim sebagian kesana"
Aku terdiam memikirkan bagaimana kehidupanku setelah ini. Karena selama ini hanya Diandra lah yang mengerti keinginanku.
Di sekolah hanya dia teman dekatku. Bahkan di rumah pun hanya dia satu-satunya temanku yang selalu menemaniku. Pasti duniaku akan berubah 180 derajat setelah ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Last Love (COMPLETED)
AcakBertemu dengannya bukanlah keinginanku, jatuh cinta padanya bukan pula kehendakku. Pertemuan yang tidak pernah kusangka-sangka akan menjadi sebuah perjalanan cinta yang tidak akan pernah aku lupakan. Menjadi cinta pertama untuknya adalah hal yang in...