EMERALD'S POV
Apa aku salah dalam menanggapi ucapan Olivia mengenai keinginan orang tuanya yang ingin dia melanjutkan kuliahnya di luar negeri. Sebagai kekasih yang baik kan aku hanya mendukungnya kalau dia nantinya setuju untuk kuliah di Jerman.
Aku kan tidak ingin hubunganku dengan Olivia bernasib sama seperti Aurora dengan mantan pacarnya yang kandas di tengah jalan hanya karena perbedaan pendapat dalam melanjutkan kuliah.
Flashback on
Aku berjalan ke taman sekolah karena tidak ingin merusak suasana hatiku ketika melihat Olivia dan Ryan begitu dekat di atas panggung. Ternyata ada orang yang duduk di sana sendirian dengan pakaian formal.
Ketika melihat siapa yang duduk disana, dengan santai aku menghampirinya. Karena tidak ada lagi tempat yang bisa aku kunjungi, mau tidak mau aku duduk di dekatnya dan berbicara dengannya untuk mencairkan suasana.
"Kenapa gak gabung disana?" Aurora hanya memandangiku sebelum akhirnya tersenyum padaku
"Aku kesini hanya untuk menunggu penerbanganku siang nanti"
"Lo mau kemana?" tanyaku penasaran
"Inggris"
"Jauh amat, ngapain?"
"Kuliah lah, yakali ngamen"
"Kali aja lo beneran ngamen. Tapi lo ngapain disini? Gue yakin temen-temen lo ada di dalem sana"
"Ya... mereka semua emang disana, tapi..."
"Ohh gue tebak mantan pacar lo yang sering bolos lewat toilet cewek hari ini gak dateng"
Aurora mengangguk dan kembali tersenyum. Apa orang ini begitu murah senyum karena sejak tadi dia selalu menanggapiku dengan senyuman.
"Jadi lo masih berharap sama dia?"
"Aku gak tahu, yang pasti aku nyesel karena udah putusin dia"
"Alasannya?"
"Dia gak mau ikut aku kuliah ke Inggris dan lebih memilih untuk tetap disini, padahal kalau kita sama-sama ke Inggris mungkin hubungan kita bisa lebih terbuka"
Terbuka? Apa selama ini dia berpacaran sembunyi-sembunyi. Dasar aneh... eh tapi kan saat ini aku dan Olivia juga pacaran sembunyi-sembunyi. Tidak... tidak... aku dan Olivia tidak aneh, Aurora lah yang aneh disini.
Tadi dia mengatakan kalau dia memutuskan pacarnya karena tidak mau ikut dengannya ke Inggris. Masih pacaran saja dia sudah ingin mengekang kekasihnya. Bagaimana kalau mereka menikah.
"Dia bahkan gak terlihat sedih waktu aku minta putus dan dia malah setuju bukannya ngebujuk aku untuk pertahanin hubungan kita" lanjutnya lagi
"Dasar perempuan..." umpatku kesal. Dia yang memutuskan tapi malah dia yang merasa disakiti
"Heh, kamu juga perempuan ya nona"
"Seenggaknya gue gak ribet kayak elo" aku menghebuskan napasku tidak percaya.
Kalau saja aku yang menjadi kekasihnya, aku pasti akan melakukan hal yang sama.
Flashback off
Apa hubunganku dengan Olivia akan berakhir secepat ini. Bahkan aku baru berpacaran empat bulan dengannya. Tidakkah ini bisa lebih lama.
Cukup lama aku mencerna keadaan hingga aku tersadar Olivia pergi dan belum kembali ke kelas. Astaga Emerald, kenapa kamu begitu bodoh dan tidak langsung mengejar Olivia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Last Love (COMPLETED)
RandomBertemu dengannya bukanlah keinginanku, jatuh cinta padanya bukan pula kehendakku. Pertemuan yang tidak pernah kusangka-sangka akan menjadi sebuah perjalanan cinta yang tidak akan pernah aku lupakan. Menjadi cinta pertama untuknya adalah hal yang in...