OLIVIA'S POV
Hari ini sepertinya langit tidak secerah hatiku. Sejak pagi tadi, hujan turun begitu derasnya disertai suara gemuruh petir yang menggelegar.
Saat ini aku masih berada di kampus karena ada kegiatan yang mengharuskanku untuk hadir di dalamnya. Sebenarnya jam kuliahku sudah selesai sejak tiga jam yang lalu, namun apa boleh buat, ini semua sudah menjadi keputusanku agar aku bisa mengalihkan pikiranku.
Seperti yang pernah aku katakan dulu, aku lebih suka berada di luar rumah karena aku tidak merasa sendiri di dunia ini. Meskipun sekarang aku memiliki Emerald, tapi tetap saja aku tidak ingin selalu merepotkannya dengan kehadiranku. Walaupun aku tahu Emerald sama sekali merasa tidak direpotkan.
"Liv..." aku terkejut ketika seseorang menepuk pundakku "Are you okay?"
"Hah?"
"Ngelamunin apa lo? Hayo ngaku, ngelamun jorok kan lo"
"Please deh Sel, kenapa setiap gue ngelamun lo selalu mikir gue ngelamun jorok? Emang otak lo aja yang kotor"
"Eh Liv, lo hari ini gak bareng ayang Eral?"
"Apa? Lo bilang apa barusan?"
"Ayang Eral" ulangnya dengan memberikanku cengiran khasnya
Biaklah Olivia, tahan... tahan... tahan emosi kamu, Giselle pasti hanya bercanda dan tidak serius dengan semua perkataannya.
"Liv, gue nanya nih, malah bengong lagi"
"Lo bercanda kan?" tanyaku penuh selidik
"Kenapa? Lo cemburu gue suka sama Emerald?"
Aku tidak tahu bagaimana raut wajahku kali ini, tapi aku bisa merasakan sekujur wajahku memanas. Apa saat ini wajahku berubah merah seperti kepiting rebus.
"Liv, lo beneran cemburu?" tanya Giselle padaku dengan raut wajah yang serius "Liv... jangan bilang kalau..."
"Apa?"
"Lo pacaran sama Emerald?" bisiknya di telingaku
Baiklah, kali ini aku tidak bisa lagi menyembunyikan raut wajahku karena Giselle benar-benar tidak memberikanku celah untuk mengelak.
"Damn it, harusnya gue udah duga itu semua" umpatnya "Lo sama Emerald bukan sahabatan tapi kalian... shit..."
"Sel..."
Astaga... apa yang harus aku katakan sekarang. Apa aku harus jujur pada Giselle atau aku mengelak semua ucapannya.
"Kenapa lo?" tanya Giselle ditengah kepanikanku dengan semua ini "Santai aja kali, Liv. Gue udah nebak ini dari lama dan gue penasaran. Satu-satunya cara buat ngilangin rasa penasaran gue ya dengan pura-pura naksir sama Emerald dan yes lo masuk perangkap gue. Hahaha" ujarnya lalu tertawa dengan lepas.
"Lo gak..."
"Apa? Marah? Kesel? Jijik?" aku mengangguk pelan "Yailah Liv, gue kan pernah cerita sama lo kalau tipe gue Emerald, berarti lo tahu kan jawabannya"
"Gue kira lo bercanda saat itu"
"Gue serius, Liv. Kalau lo gak ada hubungan apa-apa sama Emerald, gue mau deketin dia hehe" ujarnya santai
Sontak aku memberikan tatapan tajamku kepada Giselle dan dia hanya tertawa sambil memukul pundakku. Hari ini ditambah satu orang lagi yang mengetahui hubunganku dengan Emerald.
*****
"Sayangku Olivia, aku tunggu di lobby ya" ucap Emerald dari ujung telepon
"Ok sayangku Emerald, aku sebentar lagi selesai" bisikku
KAMU SEDANG MEMBACA
Last Love (COMPLETED)
DiversosBertemu dengannya bukanlah keinginanku, jatuh cinta padanya bukan pula kehendakku. Pertemuan yang tidak pernah kusangka-sangka akan menjadi sebuah perjalanan cinta yang tidak akan pernah aku lupakan. Menjadi cinta pertama untuknya adalah hal yang in...