OLIVIA'S POV
Aku terbangun dari tidurku yang terasa begitu menyegarkan. Jujur saja aku tidak pernah menyangka aku benar-benar melakukan itu bersama Emerald.
Emerald tampak masih tertidur pulas di sampingku dengan posisi tengkurap dan hanya sehelai selimut yang menutupi sekujur tubuhnya. Wajahnya yang pulas kini benar-benar mampu mengalihkan seluruh duniaku.
Aku bangkit dari tempat tidurku secara perlahan karena tidak ingin membuat Emerald terusik dari tidurnya. Sembari berjalan menuju kamar mandi, aku memungut pakaian kami yang berceceran di lantai.
Setelah membersihkan tubuhku, aku berniat memasak menu baru untuk Emerald, karena aku tahu kalau saat ini dia sudah muak dengan spaghetti buatanku. Jangan sampai Emerald trauma dengan rasa saus bolognese karena hampir setiap hari aku memasakan itu untuknya.
Aku mengeluarkan semua daging yang telah aku beli kemarin. Untung saja kemarin aku sempat meminta Daniel untuk mengantarkanku ke super market sebelum kembali ke apartemen.
Hari ini aku memutuskan untuk memasak sop daging untuk Emerald. Kalian tenang saja, meskipun Emerald selalu menjadi kelinci percobaan untuk mencicipi kegagalanku, dia tidak pernah keberatan untuk itu.
Bahkan sebenarnya aku tahu kalau dia tidak menyukai makanan yang aku buatkan untuknya. Tapi entah kenapa Emerald selalu menghabiskan makananku dan seakan-akan makanan yang aku buat itu adalah makanan terenak baginya.
Tapi kali ini aku tidak akan mengecewakannya, aku sudah menyiapkan semua perbumbuan yang diperlukan. Tentu saja tidak lupa aku membeli buku resep dan menonton beberapa tutorial di media sosial.
*****
"Kamu masak apa hari ini? Kenapa baunya beda? Biasanya aku cium bau saus bolognese deh, apa tetangga sebelah masak sampe kecium kesini ya Liv?" ujar Emerald begitu santai dengan wajahnya yang terlihat masih mengantuk.
Bahkan saat ini dia keluar kamar hanya dengan selimut yang menutupi tubuhnya.
"Kamu ngeraguin aku?" ucapku tidak terima "Ini aku lagi coba resep baru"
"Kata siapa? Oh yang tadi ngomong itu bukan aku, sepertinya tadi aku kemasukan makhluk gaib penunggu apartemen ini"
"Gak usah ngada-ngada kamu, sana mandi dulu. Ini bentar lagi mateng kok"
"Siap bos" ucapnya semangat dan berlari menuju kamar mandi.
Sembari menunggu Emerald, aku menyiapkan semua makanan di meja makan. Dan tidak perlu menunggu lama, Emerald sudah selesai dengan aktivitasnya.
"Kamu gak mandi?"
"Enak aja. Hah... wangi kan" ujarnya di depan wajahku
Aku menarik napas dengan dalam dan sabar untuk menghadapi tingkah Emerald yang terkadang membuatku tidak habis pikir dengan kelakuannya.
Setelah mengambilkan semangkuk sop daging untuk Emerald, dengan cepat Emerald mencicipi masakanku dan jujur saja aku sudah siap dengan segala pujiannya yang terdengar template. Yup, aku tahu dia hanya ingin menghargaiku. Itulah kenapa dia selalu mengatakan masakanku itu enak.
"Liv..."
"Kenapa? Gak enak ya? kamu jujur aja, gak usah terus-terusan bilang kalau masakan aku itu enak"
"Nggak Liv nggak... kali ini aku gak pura-pura"
"Oh jadi selama ini kamu beneran pura-pura?"
"Eh... bukan begitu" aku menautkan alisku dan memandang Emerald dengan tatapan penuh selidik "Oke... oke... iya selama ini aku pura-pura, tapi bukan berarti masakan kamu gak enak sama sekali, kalau dibandingin sama yang ini sih jauh banget. Ini beneran enak dan aku gak akan keberatan kamu masak ini setiap hari asal..."
KAMU SEDANG MEMBACA
Last Love (COMPLETED)
RandomBertemu dengannya bukanlah keinginanku, jatuh cinta padanya bukan pula kehendakku. Pertemuan yang tidak pernah kusangka-sangka akan menjadi sebuah perjalanan cinta yang tidak akan pernah aku lupakan. Menjadi cinta pertama untuknya adalah hal yang in...