EMERALD'S POV
"Seluruh kota merupakan tempat bermain yang asyik, oh senangnya... aku senang sekali..." aku berlari menuruni tangga sambil bernyanyi dengan riang
"Eral... jangan lari-larian di tangga nanti jatuh" teriak Mama dari bawah sana
Seketika aku pun berjalan teratur agar Mama tidak menegurku untuk kedua kalinya. Aku kembali bernyanyi karena saat ini suasana hatiku sedang riang gembira.
"Dimusim panas merupakan hari bermain gembira..." aku menghentikan nyanyianku karena kini aku bingung mencari kunci mobilku "Ma, kunci mobil Eral dimana ya?"
"Mobil kamu dipinjam kakak, Ral. Mobil kakak masih di bengkel, dia buru-buru mau bimbingan sama dosen tadi. Kamu pakai mobil Mama aja"
"Eral pakai motor aja, Ma"
"Ya udah kalau gitu, kamu hati-hati, nanti ajak Oliv mampir kesini ya"
"Iya Ma"
Saat aku berpamitan dengan Mama, bel rumahku berbunyi dan itu menandakan ada seseorang yang bertamu.
"Eral aja, Ma" aku menawarkan diri untuk membuka pintu dan ketika aku membuka pintu ada seorang pria paruh baya yang berdiri di depan pintu
Apa dia adalah salah satu orang yang getol mendekati Mama. Tapi aku belum pernah melihat pria ini sebelumnya.
"Cari siapa ya, Pak?" tanyaku pada pria itu
"Apa ibu Claire ada?"
"Siapa Ral" seketika Mama terdiam ketika melihat pria yang kini berdiri di depan pintu
"Mama kenal? Dia cari Mama"
"Iya, Mama kenal. Kamu kalau mau jalan sekarang, jalan aja Ral"
"Tapi Ma..."
"Dia teman Mama"
Kenapa aku merasa ada hal yang disembunyikan Mama dariku. Aku pun bergegas pergi meninggalkan mereka berdua tapi tentu saja aku tidak akan membiarkan Mama sendirian di rumah ini dengan orang yang tidak aku kenali.
Aku pun menghubungi seseorang untuk segera datang ke rumahku
"Bang Jo" sapaku ketika orang itu menjawab panggilanku
"Kenapa neng Eral calon istri abang" dia adalah Jojo si satpam komplek yang selalu melontarkan lelucon padaku
"Kemarin aja lo godain kakak sama emak gue"
"Hehe... kenapa neng? Butuh bantuan abang? Abang siap 24 jam"
"Ke rumah gue bentar bang"
Sesampainya dia di rumahku dengan motor matic yang tidak lain dan tidak bukan adalah hadiah dari Mama yang tidak sengaja mengetahui dia ulang tahun saat itu. Bang Jo menghampiriku dengan gaya cengengesannya.
"Kenapa neng?"
"Di rumah gue lagi ada tamu, bapak-bapak dan gue gak kenal dia siapa. Lo jaga disini sampai itu bapak-bapak pergi dan pastiin nyokap gue aman. Paham?" ucapku sambil menunjuk ke dalam rumah
"Siap 86"
"Nih buat lo jajan bakso kalau ada yang lewat"
"Siap komandan, laksanakan"
"Gue cabut dulu"
"Siap"
*****
Saat ini aku masih memikirkan siapa pria yang tadi datang ke rumahku. Kenapa wajah Mama terlihat terkejut ketika melihatnya. Apa benar dia adalah teman Mama.
KAMU SEDANG MEMBACA
Last Love (COMPLETED)
De TodoBertemu dengannya bukanlah keinginanku, jatuh cinta padanya bukan pula kehendakku. Pertemuan yang tidak pernah kusangka-sangka akan menjadi sebuah perjalanan cinta yang tidak akan pernah aku lupakan. Menjadi cinta pertama untuknya adalah hal yang in...