EMERALD'S POV
"Jadi namanya siapa?" tanya Daniel padaku. Apa dia benar-benar penasaran dengan Aurora, tapi sudah pasti Aurora tidak akan meliriknya.
"AURORA" baru saja aku akan menjawab pertanyaan Daniel, Olivia sudah lebih dulu menyebut nama Aurora lalu pergi begitu saja meninggalkanku bersama dengan Daniel dan Giselle disini.
"Liv, tunggu gue" Giselle pun kini berlari meninggalkan kami dan tersisalah aku dan Daniel disini.
Daniel terlihat kebingungan melihat perubahan Olivia yang mendadak seperti ini. Sepertinya orang yang mengaku pakar cinta seperti Daniel pun tidak akan mampu menghadapi Olivia bila sedang dalam mode kesal.
"Ah geblek, elo sih" umpatku pada Daniel
"Lah, emang gue ngapain?" baiklah, mungkin ini bukan salah Daniel. Tapi tetap saja ini semua gara-gara pertanyaan Daniel tadi. Eh... tapi apa hubungannya.
Ah sudah lah, aku pun berlari mengejar Olivia yang berjalan ke kelasnya. Apa aku harus mengejarnya ke kelas. Tapi kan aku bukan mahasiswa fakultas ini.
Baru saja aku akan memasuki kelas Olivia, seseorang sudah menarik bajuku dari belakang.
"Kalau kamu mau bolos atau gangguin Olivia, kakak akan laporin ke Mama"
"Eh..."
"Apa ah eh ah eh?"
"Eral cuma mau..."
"Tiara..." sapa seorang pria yang sudah berumur namun wajahnya terlihat begitu garang
"Siang Pak Greg" sapa kak Tiara pada pria itu
"Gimana revisiannya? Lancar"
"Lancar pak, sudah acc juga. Ini saya tadi lagi urus berkas untuk pendaftaran wisuda"
"Bagus kalau begitu, semoga lancar selalu ya, saya bangga punya mahasiswa seperti kamu di kampus ini" ujarnya sambil tersenyum pada kak Tiara "Ini kamu kenapa masih disini? Mau masuk kuliah saya apa tidak? Kenapa masih di luar" kini dia beralih padaku
"Saya?" tanyaku sambil menunjuk diriku sendiri
"Terus kamu pikir saya bicara sama siapa? Setan?"
Baru saja aku akan mengeluarkan sumpah serapah dari mulutku untuk memaki lelaki tua ini. Kak Tiara sudah lebih dulu menarikku menjauh.
"Maaf Pak Greg, ini adik saya. Kebetulan tadi saya minta tolong dia untuk nganterin saya, Pak"
"Oh adik kamu, maaf-maaf. Ya sudah kalau begitu saya masuk dulu"
"Baik Pak"
Setelah memastikan dosennya itu masuk ke kelas Olivia, kak Tiara menarik tanganku untuk mengikutinya.
"Jadi kamu ngapain disini? Jangan alasan kalau kamu salah gedung lagi kali ini"
"Hehe"
Aku menjelaskan segalanya kepada kak Tiara sembari berjalan ke kantin. Aku sempat kesal karena kak Tiara tidak menanggapiku namun aku semakin kesal lagi karena tiba-tiba saja dia mentertawakanku.
"Emang susah nih curhat sama jomblo"
"Lihat aja nanti kalau kakak tiba-tiba minta ijin Mama buat nikah. Kamu jangan kaget ya"
"Gak boleh"
"Apa?"
"Kakak gak boleh nikah dulu"
"Loh kenapa? Kan yang nikah kakak"
"Gini kak, sekarang Eral tanya. Kakak udah punya pacar belum?"
"Kalaupun kakak punya pacar, jangan harap kakak kasih tahu kamu"
KAMU SEDANG MEMBACA
Last Love (COMPLETED)
RandomBertemu dengannya bukanlah keinginanku, jatuh cinta padanya bukan pula kehendakku. Pertemuan yang tidak pernah kusangka-sangka akan menjadi sebuah perjalanan cinta yang tidak akan pernah aku lupakan. Menjadi cinta pertama untuknya adalah hal yang in...